Sebuah perjanjian

794 76 4
                                    

Seperti biasa sebelum baca cerita ku jangan lupa vote dan komentnya yan..





****

Sudah tidak terasa hari ini adalah 2 bulan setelah kabar tak mengenakan dari keluarga Rajalangit. Suasana di mession ini nampak semakin suram seperti tidak ada kehidupan.

"Apa rencana mu selanjutnya"Arisyam, Pria paruh baya itu menatap putra bungsunya dengan tatapan sulit diartikan.

Leonel Rajalangit, Pria berumur 28 Tahun itu memutar matanya malas "Kenapa bertanya padaku, Tanya saja pada putra putra sulung mu itu" ucap Leo santai. arisyam yang mendapatkan jawaban seperti itu menghela nafas panjang.

"Kedua kaka mu sudah tidak bisa di harapkan  Leon, jadi bisakah kamu yang mengurus Kafka?" Arisyam berusaha membujuk

"Apa yang bakal papah berikan kepada leon?" Leon bersidekap dada menatap sang Papah dengan alis terangkat satu

"Apapun, Apapun yang kamu mau" Leon yang mendengar itu tersenyum cerah ia mengulurkan tangannya

"Deal!" Arisyam menjabat tangan putra bungsunya itu, masa bodo dengan permintaan anaknya ini yang terpenting ia bisa membawa kafka dalam pengawasannya terlebih dahulu

****

Kairav menatap Mession mewah di depanya dengan tatapan malas, Ia melirik dominic asisten pribadinya

"Dirumah sedang kosong bukan?" Tanya Kairav tanpa mengalihkan perhatiannya

dominic mengangguk sebagai jawaban "Iya tuan,tuan malik, dan tuan louis sedang pergi ke bengkulu mengurusi beberapa permasalahan disana. sedangkan tuan Klaus dan tuan muda varrel tengah menghadiri rapat" Kairav tersenyum mendengar itu, ia menarik kopernya mulai melangkah masuk kedalam mession

"Hey lihat siapa yang datang!" Kairav yang baru saja memasuki mession mewah ini dibuat terkejut oleh suara nyaring kakaknya- Alaric, Pria berusia 20 tahun itu menatapnya dengan setoples kripik kentang di pangkuannya

"Kenapa kau ada disini!" Kairav berucap kesal sedangkan pria yang lebih tua itu malah terkekeh

"Bolos sekali kali enggak akan buat gue bego ini Kai" Kairav memutar matanya malas

"Akan aku adukan kepada uncle klaus, lihat saja" Alarick yang mendengar itu membulatkan matanya

"Wah jangan dong Kai, elah cepu banget sih lo" Alarick menyimpan keripiknya ia menghampiri adiknya

"Gue gak peduli" Setelahnya Kairav berlalu menuju lift

"Kalau gue aduin juga tentang tuh anak seru juga kali ye" Kairav yang sudah memencet tombol lift tiba tiba mematung, ia menoleh menatap Alarick tajam

"Kenapa? Kaget? kairav kairav bisa bisanya lo nyembunyiin tentang tuh anak dari keluarga alexander" Alarick menyederkan bahunya ke tembok menatap adiknya miris

"Main lo kurang rapi" lanjut Alarick. Kairav yang mendengar itu melangkah cepat mendekati Alarick dan meraih kerah baju kakaknya

"Apa aja yang lo bongkar ke mereka alarick!" Kairav menatap kakaknya tajam, aura mengitimidasinya menguar memenuhi mession mewah ini

"Gak banyak, gue cuma bilang kalau tuh cowok temen lo" alarick menghampas tangan sang adik dari kerahnya

"Sebelum mereka tahu sendiri gue sarannin lo bongkar tentang identitas dia, Lo tau kan musuh keluarga kita dan keluarga rajalangit berkeliaran dimanapun" kairav diam mendengar ucapan Alarick dalam diamnya ia membenarkan perkataan kakaknya itu

al&elTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang