pertemuan

2K 164 10
                                    

tidak ada hari yang lebih menyenangkan selain hari minggu, bagi seorang elvero damian Rajalangit hari minggu adalah hari dimana ia bisa berkumpul dengan seluruh orang terkasihnya. dengan keluarga besar Rajalangit, anggota ragav dan juga para om nya sekalipun

"daddy, el mau motor kayak gerald boleh" suara bisikan pelan terdengar, marvin pria yang tengah duduk di sebelah putranya menoleh dari tablet yang ia pegang.

marvin mengernyit "motor?" ulang marvin

elvero mengangguk pelan.

terdengar helaan nafas dari marvin membuat vero memajukan bibirnya.

"pasti gak boleh" cicit vero, remaja itu menunduk sambil memainkan ujung bajunya.

marvin terkekeh kemudian mengacak rambut sang putra.

"gerald" gerald, pria berusia 17 tahun itu menoleh, menatap sang paman heran

" ada apa dad "

"el bilang dia mau motor seperti kamu, kamu bisa tolong urus pembeliannya" ucapan marvin sontak mengundang perhatian para manusia disana,mereka menampakan beragam ekpresi.

elvero menatap marvin dengan binar, kemudian memeluk sang daddy erat "makasi daddy!" marvin terkekeh tak lupa ia membalas memeluk erat sang anak

"marvin kamu se-" ucapan tuan arisyam harus terpotong oleh suara bawahan marvin yang datang dengan nafas memburu, membuatnya menjadi sorotan

"tu-tuan, tuan marvin" pria itu berucap dengan terbata bata

marvin melepas pelukanya menatap bawahannya dengan ekspresi datar, namun tidak lama ia mengernyit saat ia melihat luka lebam di wajah bawahannya itu.

"ada apa john"

"maaf sebelumnya, tetapi di luar ada seorang pemuda aneh yang memaksa menemui anda, bahkan ia menghajar para bodyguard tuan" retetan kalimat keluar dengan lancar dari mulut john membuat marvin berdiri dari duduknya, begitu pun dengan para lelaki dewasa disana

"pemuda?" ulang marvin, john mengangguk

duakk

dentuman kuat terdengar membuat para lelaki dewasa reflek menghampiri sumber suara.

vero yang ingin mengikuti sang ayah lebih dulu di tahan oleh gerald

"kita tunggu" ucap gerald dingin

elvero mendesah dengan terpaksa mengangguk

____

"ckk udah gue bilang jangan macem macem sama gue, ngeyel sih lo" pria berpakaian serba hitam itu berucap santai sambil menduduki perut pria dewasa yang sudah terkapar dibawahnya

" siapa kamu "

pemuda itu menoleh, pandangan mereka bertemu tetapi marvin tidak dapat melihat jelas remaja itu dikarena kan remaja itu mengunakan kacamatan hitam.

"saya kesini mau bertemu tuan marvin" balas pemuda itu, ia bangkit dari duduknya membuat pria yang sedari tadi ia duduki mendesah lega.

"saya marvin ada perlu apa kamu mencari saya" pemuda itu memandang marvin, namun tidak lama ia menatap keempat pria di belakang dan samping marvin.

"saya disini hanya ingin memberikan ini" pemuda itu mengeluarkan sebuah aplop dari saku nya.

"yah hanya ini, tapi para bawahan anda ini malah mempersulit" pemuda itu mengipas ngipaskan aplop berwarna putih itu, tidak lama ia menyerahkannya kepada marvin, marvin sedikit ragu namun tetap ia ambil amplop tersebut.

"baiklah tugas saya selesai, saya permisi"baru saja pemuda itu ingin melangkah pergi jalanya lebih dulu dihadang puluhan pria berbadan kekar.

"saat kamu sudah membuat keributan di kediaman rajalangit kamu tidak bisa pergi begitu saja" para pria disana menoleh ke sumber suara tak kecuali pemuda itu.

"bersikap lah sopan pada orang tua, kafka"

degg

" a- apa maksud papah" marvin menatap arisyam terkejut. sedangkan pemuda berpakaian hitam itu sudah berdecak kesal.

" ada apa dengan mu marvin, bagaimana kamu tidak mengenal putra mu sendiri" perkataan itu terlontar begitu saja dari mulut arisyam, membuat kelima pria di dekat pintu utama kaget bukan main.

" pu - putraku" marvin menatap pemuda itu dari atas sampai bawah.

" you shouldn't see me like that dad" kafka, pria itu melepas kacamata hitamnya, menatap sinis marvin yang masih terkejut di tempatnya.

tbc

jangan lupa vote dan koment agar aku bisa semangat untuk up nya.

Dan terimakasih telah membaca cerita ku 🤗

____

nih kenalin babang kece kafka dengan kacamata hitam nya

nih kenalin babang kece kafka dengan kacamata hitam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan ini babang gemoy nan kalem kita elvero

dan ini babang gemoy nan kalem kita elvero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
al&elTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang