.
.
Kelompok Servant Ritsuka terlihat sedang farming material untuk melakukan upgrade, dan ia membawa Nobunaga, Mash dan Naruto.
"Baiklah semuanya kerja bagus!" Ucap Ritsuka saat dari langit turun sebuah Saint Quartz.
Shinobi itu membawa beberapa tulang berwarna merah dan medan yang mereka datangi ini adalah sebuah kota yang terbakar.
"Mash, aku akan menaikkan status Servant mu nanti, coba kulihat dulu ya."
Ia melihat ke handphone nya kalau dia memiliki simpanan seratus Saint Quartz dan masih memiliki 10 tiket pemanggilan.
"Sudah kubilang master, kau berjudi dengan keberuntungan mu." Kata Naruto.
"Tenang master! Kau pasti akan dapat Servant yang bisa kau jadikan kaki tangan mu! Aku berharap itu Ieyasu atau mungkin Tadakatsu! Bukan! Ranmaru."
Nobunaga telah mencapai level 40 dan akan berevolusi lagi, begitu juga Mash dan Naruto masih belum cukup karena dia hanya level 35.
"Baiklah semuanya kita pulang sekarang!" Kata Ritsuka lalu mereka menghilang dalam cahaya putih.
.
.
Beberapa hari kemudian...
Nobunaga sekarang sudah berada level jauh diatas Naruto, bukan hanya dia, tapi sebagai Servant SSR hanya dia yang berada dibawah SR.
"Oy Naruto kenapa kau merajuk seperti itu, Bruh?" Tanya Chuulainn disebelahnya yang sedang duduk-duduk di Kantin Chaldea.
"Oh kau Bruh, tak apa, aku hanya terus memikirkan sesuatu." Balas Naruto.
"Apakah kau memikirkan level mu?" Tanya Chuulainn sembari tersenyum mengejek.
Chuulainn level 40 dan dia masih 35.
Naruto kemudian pundung di pojokan dengan awan hitam di atas kepalanya.
Ritsuka tak sengaja melintas dan melihat Naruto yang pundung di pojokan kantin.
"Kenapa dia?"
"Dia merajuk akibat levelnya dibawah level Servant lain,nyaa~" Ucap Tamamo-cat.
"Bicara lah padanya kakak dia kan Servant mu." Kata Gudako yang sudah berada disebelahnya.
Dia kemudian melihat Motochika mendatangi Naruto dan tiba-tiba dia tertawa.
"Hey Naruto aku sudah level 50! Apakah kau siap untuk misi berikut nya!?"
Aura suram semakin keluar dari Naruto dan Chuulainn menyuruh Motochika mundur.
"Sudahlah, dia tak ingin di ganggu sekarang ini."
Tiba-tiba Naruto berdiri dan membuat mereka berdua terkejut.
"Master! Sudah ku tentukan! Biarkan aku farming seorang diri!"
Ritsuka terbelalak saat mendengar itu, dia tak mungkin meninggalkan Servant nya bertarung sendirian.
"Apa kau gila bung?! Kau bisa terluka!"
"Aku sudah terbiasa terluka, luka kecil mana mungkin mempengaruhi ku." Kata Naruto.
"Jadi master biarkan aku solo."
"Baiklah terserah dirimu sajalah." Ucap Ritsuka.
"Terimakasih ritsuka-sama! Saatnya jalan menjadi Sung Jin-woo dimulai." Naruto lalu menghilang dalam bayangan.
"Kakak apakah kau yakin dengan ini?" Tanya Gudako.
"Aku yakin, kau tahu Naruto mungkin Shinobi hebat tapi dia pasti akan pulang jika saatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden One (Naruto x Fate Grand Order) (New)
FanfictionJenius tak perlu alasan untuk menjadi hebat, begitu pula kalau dia bisa melakukan apapun yang dia mau. (Ganti Summary + Di tulis ulang karena author nya kehabisan ide.)