10 / patroli

125 28 4
                                    

Ada sebuah rumor yang tersebar di seluruh penjuru sekolah. Sebuah rahasia umum tentang Kim Yohan dan kehidupan asmaranya.

Kim Yohan tak pernah melajang lebih dari tiga bulan—bukan berarti lelaki itu adalah seorang playboy yang suka ganti-ganti pacar seenak jidat meski semua orang tahu kalau dia menawan. Umur hubungan Yohan selalu berhasil dijaga sampai lebih dari satu tahun. Tapi sehabis putus, Yohan akan menemukan pacar barunya dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.

Ada pernyataan lain soal Yohan yang juga menjadi buah bibir sekolah. Semua orang tahu kalau Kim Yohan itu menawan. Namun, selain itu, dia juga punya aura yang memikat.

Sebagai buktinya, Yohan pernah mendapatkan pernyataan cinta dari kedua ikon es di sekolah mereka, kakak kelas Yohan—duo Juyeon, Son Juyeon dan Lee Juyeon. Hanya karena waktu itu Yohan sempat menjadi sukarelawan acara tahunan sekolah mereka selama dua minggu, menggantikan Yeonjun yang harus pulang ke rumah karena adiknya masuk rumah sakit.

Iya, hanya dua minggu dan duo Juyeon berhasil jatuh hati pada pesona Yohan yang bahkan tak melakukan pendekatan sama sekali.

Yohan tak pernah berlaku manis macam lelaki buaya. Bisa dibilang, menjadi menarik dan memikat adalah kelebihan inti yang dimiliki Yohan sejak lahir. Siapapun yang ada di dekat Yohan pasti akan jatuh cinta padanya, pada segala keunikan dan pesona dari Yohan.

Hangyul dan Jihoon bahkan berani mengaku kalau sebelum menjadi sahabat baik Yohan, keduanya pernah meletakkan rasa spesial dalam hatinya untuk lelaki itu.

Memang bukan hak siapapun untuk mengusik kehidupan cinta-cintaan Yohan, apalagi sampai paham seluk beluk dan detailnya. Tapi itulah yang mereka ketahui dari hasil pengamatan sendiri dan gosip yang tak akan pernah bisa dihindari.

Makanya, selepas dua bulan lebih putus dari Song Yuvin, mereka mulai membuat spekulasi; kekasih baru Kim Yohan adalah teman sekamar barunya, yang tak lain dan tak bukan adalah Yoo Yongha.

Bagaimana tidak ingin berpikir demikian? Yohan tak pernah terlihat dekat dengan siapapun, tapi sering terlihat tengah bercakap dekat dengan Yongha. Tak jarang mereka menangkap gestur kecil dari Yongha—misalnya mengusak kepala Yohan karena gemas atau merangkul Yohan lekat-lekat. Belum lagi, mereka bahkan pernah masak bersama.

Jam dinding di kamar menunjukkan pukul 8 malam. Yohan tengah berbaring sendiri di kamar, membaca webtoon karena bosan sambil memeluk guling milik Yongha.

Seiring berjalannya waktu, kompetisi menari yang akan dilakukan Yongha juga semakin dekat. Makanya Yohan jadi lebih sering sendirian di kamar, karena Yongha harus menggunakan waktu luangnya untuk latihan.

Pintu kamar dibuka dengan cukup kasar, menampilkan Yongha dengan wajah lesu dan pucat serta peluh yang menetes di pipinya. Posisi Yohan tak berubah, hanya matanya yang mengikuti segala pergerakan Yongha yang kini mengambil tisu dari nakas dan mengusap peluhnya.

"Lo udah makan?"

Yohan menggeleng. Dia bangkit dan terduduk, memandangi Yongha yang terlihat sibuk mengambil baju dan handuk. Yongha pasti mau mandi.

"Belum."

Yongha menghela napas, matanya berputar malas. "Yaudah, gue mandi dulu, nanti makan bareng di bawah."

Yohan tak menjawab apa pun. Ia hanya memandang punggung Yongha yang kini menghilang dari balik pintu kamar dengan khawatir.

Sudah satu minggu kebelakang Yongha terlihat terus memaksakan dirinya. Bangun pagi, sekolah, latihan, pulang, latihan lagi, lalu patroli. Yohan yang hanya melihatnya saja kelelahan, apalagi Yongha yang melakukannya?

10 menit kemudian Yongha kembali masuk dengan tampilan lebih segar meski wajahnya masih pucat.

Yohan menggigit bibirnya khawatir. Ia meraih tangan Yongha, menarik lelaki itu agar duduk di sebelahnya. "Lo sakit?"

throughout the time  ☆  yongha, yohan ; yongyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang