KAYLA POV
Bel sekolah berdering menandakan jam belajar untuk hari ini selesai. Ratusan murid beserta guru turut berdesakan untuk sampai ke lantai utama. Gue memutuskan untuk tetap dikoridor lantai 3. Malas karena harus berdesakan di tangga yang hanya membuat sesak nafas. Sambil menatap lapangan, greeces mempunyai 2 gedung yaitu A dan B. Gedung A adalah gedung bertingkat 3 dengan letter L. Lantai utama adalah kelas 12 ipa 1 2 3 dan ips 1 2 3 beserta ruang kepsek guru TU dan bangunan mesjid tepat di sebelah tempat parkir kendaraan. Lantai dua berisikan kelas 11 Ipa 1 2 3 juga ips 1 2 3 ditambah dengan ruang osis dan bk dan di lantai 3 adalah kelas 10 Ipa 1 2 3 dan ips 1 2 3 beserta perpustakaan. Gedung A sangat besar ditambah toilet di setiap lantainya baik murid atau guru. Gedung B tepat berhadapan dengan gedung A berlantai 2 disetiap lantainya memiliki 6 ruangan. Lantai pertama khusus laboratorium mulai dari biologi,fisika,kimia,komputer dan sastra
Dan lantai 2. Khusus ruangan ekskul dan sekolah ini mempunyai 13 ekskul. Yang tiap ruangan diisi 2 sampai 3 Ekskul.
**
"Kayla bisa bantu ibu?" Seketika kepala gue putar 180 derajat, saat itu juga gue mendapati guru yang berdiri mematung dengan pandangan sibuk ke arah bawah
"Eh iya bu akan kayla lakukan selama kayla bisa mengerjakannya"
"Udah kamu ngga usah salim dulu ibu lagi rempong nih.. Tolong kamu bawa buku-buku ini ke perpus letakkan di meja paling belakang sebelah lemari tingkat 4"
"Ehm.. Baik bu" sambil menyerahkan buku-buku gue melihat selembar kertas yang bertuliskan jumlah buku 20 buah dengan tebal halaman kira-kira 250 an. Sumpah ini berat banget buku tersebut bertuliskan Ekonomi XI ipa 2
Di meja tersebut bertuliskan nama Lia seorang guru ekonomi kelas 10 dan 11 IPS. Dia lah yang menyuruh gue buat meletakkan buku tersebut. Perpustakaan sepi hanya ada seorang pengawas sekaligus penjaga didalamnya yaitu Pak Rian. Dia terkenal sangat disiplin sejagat raya sekolah
ini seperti halnya bu Wulan. Bahkan dia mendapat gelar "the killer of librarian". Capek rasanya telah membawa buku seberat itu gue memutuskan untuk cusss ke kantin untuk melepas dahaga.
**
Jam menunjukan pukul 4 dikoridor hanya tersisa beberapa murid yang sedang bersiap pulang "Kaylaaaaa... Tumben belom pulang"
"Heeeeyyy aul iyya nih hehe pengen ke kantin dulu"
"okke gue duluan yaa.."
"Yoiii hati-hatiiiii yangggg" bukan berarti gua lesbian karena memanggil ayang disini gue biasa memanggil sebutan sayang atau ayank ke temen deket gue dan aulia adalah salah satunya.
"Ini berapa teh?"
"7000 ka"
"Oh ini kembali teh"
"Makasih ya ka"
"Iya sama-sama teh" teh lina menyerahkan uang kembalian sebesar 3000 rupiah. Ketika mata gue menyusuri sudut kantin disanalah gue menangkap sosok berpakaian putih, tidak terlalu jelas gue mencoba untuk mendekatinya. Setelah berjarak 3 langkah ternyata dia seorang murid yang sedang terlelap dalam tidurnya.
" aneh masa tidur dikantin yang benar saja, apa dia gak malu dilihat orang yang lewat atau guru yang lewat, dimana-mana juga tidur mah di perpus, ah sudahlah kenapa jadi diambil pusing sih gua huftt" batin gua berbisik
"Oh ternyata dia, teh sejak kapan dia tidur?"
"2 jam pelajaran sebelum pulang ka dikeluarin dari kelas gara-gara tidak mengerjakan tugas kimia" seketika pikiran gue flashback MOPD karena murid tersebut adalah 1 tahun senior gue dan menjabat sebagai osis. Gue memutuskan untuk balik. "Aduhhhhh...." Sontak gue kaget karena tiba-tiba perubahan ekspresi yang sedang terjadi. Kalem dan cuek gue pun melanjutkan langkah ke arah pintu gerbang tanpa memedulikan dia yaelah jangankan peduli menengok pun tidak.
"Eh lo tunggu!"
"Lo tunnggguu!" Kali ini suaranya dinaikkan satu oktaf dan gue pun tetep jalan yaa walaupun tau kalau gue disuruh berhenti -kode ngga mempan di gue- dengan amat sangat terpaksa gue menengok dan sudah kegep basah dia berdiri 1 langkah tepat didepan gue sekarang berada.
"Lo pasti yang lempar ini kaleng kan ke kepala. Gue? Jujur lo"
"Kakak osis kan?"
"Yee malah balik tanya jawab dulu pertanyaan gue"
"Bukan aku kak yang lempar demi deh" dari ekspresi kesel lumer jadi kalem hahaha lucunya senior gue yang satu ini. Gue ngga tau harus ngelakuin apa akhirnya hanya kalimat itulah yang dapat gue keluar kan dari mulut gue. Sama-sama diam untuk beberapa detik dan
"Kak aku balik dulu ya udah sore, takut dicariin mama, oiya kak! hmmm..maaf ada iler dikit disebelah kiri deket bibir kakak"
"Hah??? seriusan?? eanjrit kagak ada apa-apa, WOIIII JANGAN KABUR LO, LO HARUS TANGGUNG JAWAB DULU!!!!!!"
"Dah kak aku duluan byeeeee!!!!" Gue pun langsung ngibrit sekenceng-kencengnya ke luar kantin sebelum di terkam oleh kebo kantin yang sedang mengamuk karena gua kerjain.
KAMU SEDANG MEMBACA
the game is hurt
Randomsakit mengharapkan sesuatu yang tidak pasti, namun lebih sakit lagi apabila ketika harapan itu tercapai namun semata-mata itu hanya permainan saja