bad day

47 4 1
                                    

ALVA POV

"Aduhhhhh...." Gua merasakan ada benda keras yang mendarat mulus di kepala gua sehingga gua merasakan sakit dan terbangun dari tidur gua. Gua langsung menyapu keliling untuk melihat siapa yang melempar kaleng sialan ini, dan ternyata pelakunya dia orang yang bikin gua jadi merasa aneh sama perasaan sendiri.

"Eh lo tunggu!" teriak gua dengan lantang dan dia masih saja tetap berjalan seenak jidat

"Lo tunnggguu!" akhirnya gua berteriak lebih kencang lagi dan berhasil. Dia berhenti di tempat walaupun belum berbalik badan dan akhirnya gua putusin buat nyamper tuh anak.

"Lo pasti yang lempar ini kaleng kan ke kepala. Gue? Jujur lo" Cecar gua

"Kakak osis kan?"

"Yee malah balik tanya jawab dulu pertanyaan gue"

"Bukan aku kak yang lempar demi deh"

"Kak aku balik dulu ya udah sore, takut dicariin mama, oiya kak! hmmm..maaf ada iler dikit disebelah kiri deket bibir kakak"

"Hah??? seriusan?? eanjrit kagak ada apa-apa, WOIIII JANGAN KABUR LO, LO HARUS TANGGUNG JAWAB DULU!!!!!!" Teriak gua dengan emosi kali ini

"Dah kak aku duluan ya.....byee!!!!!"

"Sialan gua dikerjain anak kelas 10, salah gua juga sih pake percaya kalimat dia, toh orang ganteng kek gua mana pernah tidur ileran." rutuk dalam hati

"awas kalau ketemu lagi bakal gua buat perhitungan, udah ah mending gua ke kelas ambil tas terus balik" gua pun langsung cabut dari kantin menuju kelas mengambil tas gua yang udah dirapiin oleh para abdulloh dan menuju parkiran dan langsung cabut .

* * * * * * * *

KAYLA POV

"Assalamualaikum....mah..pah..Kayla pulang" ucap gua sambil membuka pintu dan memasuki rumah, karena gua melihat kondisi rumah sepi akhirnya gua memutuskan untuk ke dapur mengambil air minum dingin. Iyalah di luar tuh panas banget mana tadi abis cekcok juga yekan sama kakak kelas bikin tambah panas jadinya terus minum air dingin langsung segeerrrrrr......bener tenggorokan. Saat gua meneguk air minum gua tiba-tiba gua mendengar suara keributan di lantai atas

"Halah paling bonyok ribut lagi seperti biasa, nggak capek apa ribut terus tiap hari, gua aja yang denger bosen" batin gua

"POKOKNYA KALAU KAMU MASIH SEPERTI INI PAH, MAMA MAU CERAI SAMA PAPA , MAMA UDAH NGGAK KUAT KAYAK GINI TERUS-TERUSAN PAH, KASIAN ANAK-ANAK!!!!" dari arah ruang kekuarga

DEG

"Prangg...." Refleks gua menjatuhkan gelas yang tadi gua pegang. Mama dan Papa pun berhenti bertengkar dan menengok ke arah gua.

"Sayang....Mama sama Papa bisa menjelaskan ini semua, ini tidak seperti apa yang kamu dengar, tadi mama hanya bercanda dengan papa, IYA KAN PAHH???" ucap mama dengan berlinangan air mata dan memegang tangan serta menatap mata gua seakan meyakinkan gua kalau itu hanya bercanda dan memberikan kekuatan untuk gua.

"PAHH!!! JAWAB MAMA , BILANG KE AYA KALAU TADI KITA LAGI BERCANDA KAN???? PAHH!!! JANGAN DIAM SAJA BANTU JELASKAN KAN KE AYA"

"CUKUP MAH! AKU DENGAR SEMUANYA TADI, AKU DENGAR KALAU KALIAN INGIN BERCERAI, ITU GAK BENER KAN PAH?? PAPA GAK MUNGKIN CERAI SAMA MAMA KAN?" ucap gua yang telah dibanjiri air mata

"PAH JAWAB AKU PAH!!! JAWAB AYA!!!" papa tetap diam seribu bahasa tidak menjawab pertanyaan dari gua maupun mama.

"Maafkan papa, yang diucapkan mama kamu tidak benar kayla, papa akan lebih baik menceraikan mama sesuai dengan permintaan mama, maafkan papa Aya." ucap papa

DEG.... Bagaikan tersambar petir dengan ucapan papa, gua pun refleks menghentakkan tangan mama dan langsung berlari ke kamar yang langsung gua kunci dari dalam dan menghempaskan tubuh gua ke kasur kesayangan.

"apa yang gua takutin akhirnya terjadi juga, gua capek gua lelah akan semua ini, gua berharap disaat gua terbangun semua kembali normal dan ini hanya mimpi buruk yang pernah hadir dalam diri gua" kata hati gua sebelum akhirnya gua memutuskan untuk terlelap.

**********

Maaf guys kalau gua lama updatenya, w sedih pr numpuk habis homestay dan ulangan menanti:')

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the game is hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang