Hutan Besar Penyihir, seminggu sebelum kunjungan Simon ke London
Berbeda dengan vampir yang hidup bersama manusia, penyihir lebih memilih untuk mengurung diri dari dunia luar di sebuah hutan. Hutan besar para para penyihir, tidak ada yang tahu pasti dimana letak hutan ini sebenarnya. Mungkin karena hutan ini dilingkupi penghalang yang sudah ada sejak ribuan tahun silam, sehingga sampai sekarang belum ada manusia yang berhasil menjejakkan kakinya di hutan ini. Sebelumnya, walaupun tinggal di dalam hutan besar, sebagian penyihir masih sering bepergian ke kota-kota manusia, bahkan menetap sebentar dan berbaur dengan manusia. Semua berubah ratusan tahun lalu sejak manusia mulai memburu para penyihir yang mereka anggap bersekutu dengan iblis.
Hutan besar penyihir ini sangat berbeda dibanding hutan biasa, dimana-mana kamu akan bisa menemukan pohon-pohon besar menjulang, tinggi pohon di hutan ini rata-rata lebih dari 10 meter. Penyihir pun adalah ras yang unik, mereka suka tinggal di rumah-rumah kecil di atas pohon dibanding membangun rumah besar di tanah. Rumah pohon yang mereka bangun juga sangat indah. Salah satu rumah pohon paling indah adalah kediaman sang Sage, terletak di jantung hutan, di antara dua pohon kembar setinggi 12 meter.
"Zephyr-ku yang malang...Kenapa harus kau serahkan hatimu kepada makhluk penuh darah seperti dia. Zephyr-ku yang malang...Zephyr-ku yang malang.."
"Sage Agung, apakah anda yakin dengan ritual terlarang itu? Anda akan melakukan pemanggilan, bukankah ini terlalu berbahaya Yang Mulia? Kita bisa menunggu 50 tahun lagi dan menemukan Tuan Putri terlebih dahulu sebelum para vampir terkutuk itu, kita bisa mengurungnya di menara hutan besar atau kita bisa memasang mantra pelindung yang lebih kuat dibanding sebelumnya atau..."
Sebelum sosok kecil itu menyelesaikan kata-katanya, tangan sang Sage telah terlebih dahulu menangkap sayapnya dan memasukkannya ke dalam sebuah toples
"Sudahlah Allura, ini jalan satu-satunya yang bisa aku lakukan untuk memastikan keselamatan Zephyr dan mengeluarkannya secara paksa dari kutukan cintanya itu. Aku sudah muak melihatnya mati berkali-kali secara sia-sia. Asalkan Zephyr tidak mengingat, tidak bertemu dan tidak jatuh cinta lagi dengan si keparat itu maka dia akan hidup. Ya, dia akan hidup dan kembali ke takdir awalnya, untuk mengemban tugas, tugas yang menjadi alasan mengapa dia terlahir ke dunia ini"
Sage Agung adalah seorang wanita yang mempesona, rambutnya putih, jatuh sampai ke pinggang, pipinya seindah pualam, matanya hijau keemasan dan ada cinnabar di antara kedua alisnya. Sementara Allura, sang peri kecil adalah yang terakhir dari rasnya yang masih tersisa. Dibawa oleh sang Sage sekitar 100 tahun yang lalu setelah ditemukan berkeliaran di kota manusia.
"Sejak dahulu kami para penyihir tidak pernah akur dengan vampir, terlebih mereka terlibat dalam perburuan penyihir beratus tahun silam, bisa-bisanya mereka bersekutu dengan manusia. Mengingatnya saja sudah membuatku kesal setengah mati dengan para kelelawar itu"
"Bisakah anda mengeluarkanku dari toples jelek ini Yang Mulia? Aku janji akan jadi anak baik dan tidak mengoceh lagi" Allura memohon dengan mata yang berair, sayapnya terlihat ditekuk dengan lesu
Sang Sage pun mengeluarkan si peri kecil Allura dari toplesnya.
"Lega rasanya berada di dunia luar dan bisa mengepakkan sayap, semenit saja di dalam toples itu membuatku nyaris gila. Anda tega sekali Yang Mulia..."
"Allura berhenti bermain-main, panggil Harold si Warlock untukku, aku butuh bantuannya untuk ritual malam ini"
Ritual yang akan dilakukan oleh Sang Sage adalah ritual terlarang, yaitu pemanggilan jiwa. Katakan-lah dia sudah gila, alih-alih menunggu 50 tahun lagi untuk kelahiran kembali Zephyr, penyihir ini akan memanggil jiwa Zephyr dan memasukkannya kembali ke jasadnya yang telah lama disimpan di hutan besar. Apakah hal segila ini mungkin untuk dilakukan? Mungkin dengan bantuan Harold si Warlock yang ahli dalam membuat array pemanggilan roh. Walaupun array ini biasa digunakan untuk memanggil roh atau spirit bukannya jiwa penyihir yang telah mati. Karena inilah ritual ini sangat beresiko, tapi layak dicoba menurut Sang Sage.
---
Ada satu menara di hutan besar penyihir, di dalam menara inilah sang Sage menyimpan tubuh Zephyr, dimantrai dengan mantra khusus sehingga tetap awet walau sudah 50 tahun berlalu sejak kematiannya. Zephyr tampak seolah tertidur dengan damai di dalam sebuah peti berwarna putih, masih sama cantiknya dengan sebelumnya, masih sama menawannya dengan ketika dia masih hidup.
Harold si Warlock sekilas terlihat seperti Bapak tua yang tidak terawat. Rambutnya panjang awut-awutan, kumis dan jenggotnya sepertinya sudah puluhan tahun tidak pernah dirapikan. Dia terlihat sibuk menggambar array di depan peti Zephyr, array ini terlihat rumit dengan tulisan-tulisan dan simbol-simbol yang sulit dikenali, selang 1 jam kemudian array pun selesai dibuat.
"Sage Agung, apakah anda sudah mengingat mantra yang saya ajarkan sebelumnya? Jangan lupa untuk menyebutkan nama Zephyr di akhir mantra, pikirkan sosoknya dalam hati dan ingatan anda sambil terus mengalirkan energi magi anda ke array"
Sang Sage pun mengangguk dengan mantap, berdiri di depan array sambil melantunkan mantra yang telah diajarkan oleh Harlock sebelumnya.
"Nam quae reliquit eum,
Placere audire vocationem ad mea
Zephyr, tonat Zephyris
Intrare corpus armis
Revenite
vivere"
Mantra ini diucapkan berulang-ulang oleh Sage Agung, array yang dibuat oleh Harlock berwarna hijau keemasan karena dialiri terus menerus oleh magi sang Sage. Cahaya biru terang mulai bermunculan di tengah array, terlihat seperti sekumpulan kunang-kunang, cantik sekali. Cahaya ini mulai bergabung satu sama lain membentuk siluet, lama kelamaan siluet ini makin terlihat jelas, serupa dengan Zephyr yang tertidur di dalam peti
"Zephyr, ini benar kamu?"
"Ibu, kenapa Ibu ada disini? Aku, bukankah aku sudah mati? Simon, dimana Simon Ibu?"
"Zephyr, seberapa besar cintamu kepada lelaki itu, kamu membawa namanya hingga kematianmu datang, bahkan sekarang dalam wujud seperti ini pun yang kamu ingat hanyalah dia. Aku tidak habis pikir Zephyr, bagaimana bisa"
"Ibu, aku..."
Jiwa penyihir sebagaimana roh dan spirit tidak akan dapat bertahan lama di dunia fana ini tanpa wadah. Harus menemukan wadah yang cocok barulah jiwa bisa tinggal. Rencana awal Sage Agung adalah memanggil jiwa Zephyr dan menjadikan tubuh lamanya sebagai wadah, kemudian memodifikasi ingatannya. Tapi, tidak semua hal selalu berjalan sesuai dengan rencana bukan? Berkali-kali jiwa Zephyr mencoba masuk ke tubuhnya, tetapi penyatuannya selalu gagal, sepertinya karena tubuh ini sudah begitu lama tidak ditinggali sehingga hanya menjadi sebuah cangkang kosong
"Sage Agung, saya takut kita harus mengirim jiwa sang Putri ke dunia manusia untuk menemukan wadah yang cocok untuknya. Jiwanya tidak akan bertahan lebih dari seminggu tanpa wadah"
"Bagaimana kita bisa menemukan wadah yang cocok untuknya Harold? Seharusnya aku sudah mempertimbangkan hal ini dari awal, aku benci mengakuinya, tetapi sepertinya Allura benar, aku terlalu gegabah. Aku sudah menjaga tubuh Zephyr sebaik mungkin selama 50 tahun terakhir ini. Bagaimana mungkin tiba-tiba tubuh ini bisa tidak cocok dengan jiwa Zephyr?"
"Sage Agung, segera kirim jiwa sang Putri ke luar hutan besar, bukankah ada portal sihir tepat di luar hutan? Jiwa Sang putri bisa mengambil bentuk kunang-kunang atau cahaya, akan saya pasangkan mantra penarik jiwa, tuan Putri akan tahu dengan sendirinya kemana harus pergi"
"Sampai jumpa Zephyr, Ibu akan selalu mengawasimu. Kamu tidak akan ingat apapun karena aku akan mengunci ingatan-mu sampai saat kita bertemu lagi. Jaga dirimu Zephyr"
Zephyr, dalam wujud kunang-kunangnya dikirim ke portal luar hutan besar penyihir tanpa ingatan, tanpa tujuan.
-tbc
Kira-kira gimana nih nasib Zephyr gaes? Tunggu next chapter ya, seperti biasa jangan lupa tulis kritik dan saran kalian di kolom komentar
Adakah yang nonton konser WoH 2 hari ini? Gimana perasaan kalian shanren? nangis ga tadi?
Aku mewek, ya ampun cengeng bangeet wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Vampir dan Istri Penyihir-nya
FanfictionTuan Vampir dan Istri Penyihir-nya Ini adalah kisah tentang mereka "vampir" makhluk fana namun abadi, tidak punya hati tapi bisa mencintai