01

61 15 5
                                    

  It's You______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  It's You
______________________________________________

Dia sangat benci pulang kerumah, tapi kemana dia akan berdiam diri selain di rumah?

El menancap gas motor nya dengan lajuan 80 km, dia menghiraukan klakson yang terus-menerus berbunyi ketika ia sembarang menyalip.Semua cacian Omelan itu bagai angin yang berlalu, menghiraukan nya tanpa sepatah kata apapun.Dia sangat membenci basa basi ,kenapa begitu?entahlah telinga nya seperti ada yang menyumpal sehingga enggan mendengar hal hal buruk yang orang orang tidak berguna lontarkan untuknya.

Motornya melaju di pekarangan rumahnya, mematikan mesin motor dan membuka helm.Semua ketentraman kembali buyar setelah mendengar keributan dari dalam rumah, begitu muak mendengarnya jika cacian orang bisa ia hiraukan tidak dengan suara perpecahan ini rasanya ia ingin mati di depan mereka berdua.

Manusia egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri, tanpa menyadari ada hati dan jiwa yang sedang mati karena ulah keduanya.Lagi lagi mereka hanya berbicara penyerahan ku , diperebutkan mereka manusia egoiss!!

"BISAKAH KALIAN DIAMM, SIALANNN"

semua emosi yang kembali menyambar di tengah keributan.

"Hey begitulah kau berbicara dengan orang tua mu hah?"Teriak ayah El "Didikan mu sangat buruk merinda, jadi aku yang akan membawa nya".

Teriakan kembali dari mulut merinda

" Jangan urus anakku!! Urus saja wanita simpanan mu!"

Plakk..
Tamparan itu menggema di rumah ini dengan suara tangisan pilu seorang istri terjatuh karena tamparan keras dari tangan seorang pria.

"Jaga omongan mu itu merinda"Dengan segala emosi.

Meskipun El membenci semua ini, tapi dia masih peduli pada ibunya, dia menghampiri merinda yang sedang menangis tersedu sedu dengan tangan memegang pipinya yang memerah, dia mendorong kuat sang ayah dengan sakit di dadanya menahan tangisan yang akan keluar.

"MENYINGKIR LAH SIALAN!!"Ayah nya hanya melihat mereka dengan tatapan sendu penuh tangis, memegang kening nya dan memijatnya pelan.

Mengangkat ibunya pelan, mengantarkan nya kedalam kamarnya.

Sebuah isakan itu tidak terhenti, sangat sakit hati di dengarnya.

Merinda menangis dengan memegang wajah sang anak dengan deraian pilu dan kata kata yang ia lontarkan begitu sakit.

" Kau harus bersama ibu El, ibu tidak punya siapa siapa" air matanya terus berjatuhan, El  s hati batu sedingin es akan mencair jika ibunya tersakiti meskipun dia sangat membenci jika dia sedang bertengkar dengan ayahnya.

IT'S YOU •||PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang