#2 sick 🥺🤕

9 2 0
                                    

Vote/komen^^
_____________________________

Seperti sore ini, Miku sudah nangkring di rumah Yasie. Dia berbincang-bincang dengan Yasie, sambil menemani sahabatnya itu melukis.
"Yas, lukisan kamu bagus banget, nanti kamu ngadain pameran tunggal ya, biar semua orang tau bakat kamu", kata MiKU membuka pembicaraan.
"Hah", Yasie mendesah pelan lalu mulai bicara, "Seandainya aku bisa Miku, pasti sudah aku lakukan, tapi apa daya, aku ini gak sempurna, seandainya aku mendapat donor kornea, dan aku bisa melihat, mungkin aku bahagia dan akan mengadakan pameran lukisan-lukisanku ini" ucap Yasie dengan kepedihan.
"Suatu hari nanti Tuhan akan memberikan anugrahnya kepadamu, sahabat, pasti akan ada yang mendonorkan korneanya untuk seorang anak sebaik kamu," timpal Miku akhirnya.

Berbeda secara fisik, tidak pernah menjadi halangan di dalam jalinan persahabatan antara Miku dan Yasie, kemana pun Miku pergi, dia selalu mengajak Yasie, kecuali sekolah tentunya, karena sekolah mereka berdua kan berbeda.

Sedang asik-asiknya dua sahabat ini bersenda gurau, tiba-tiba saja Miku mengeluh,
"aduuh, kepala ku"
"Kamu kenapa Mik, sakit??" tanya Yasie.
"Oh, ngga aku gak apa-apa Yas, Cuma sedikit pusing saja", ucap Miku sambil tersenyum.
"Minum obat ya Mik, aku gak mau kamu kenapa-napa, nada bicara Yasie terdengar begitu khawatir.
"aku ijin pulang dulu ya Yas, mau minum obat" ujar Miku sambil berpamitan pulang.

Di kamarnya yang terkesan sangat elegan, nuansa coklat mendominasi di setiap sudut ruangan, Miku terduduk lemas di atas ranjangnya,
"Ya Tuhan, berapa lama lagi usiaku di dunia ini?? Berapa lama lagi malaikatmu akan menjemputku untuk menghadapmu?" erang hati Miku.
Di vonis menderita leukimia sejak 7 bulan lalu dan tidak akan berumur lama lagi sungguh menyakitkan bagi Miku, usianya yang baru 18 tahun, dengan segudang cita-cita yang dia inginkan, sudah pasti tak satupun akan terwujud.

My dear friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang