#5 happy or ....

7 1 0
                                    

Sementara itu, di rumah Yasie, tampak gadis cantik itu tengah duduk seorang diri di teras rumahnya. Wajahnya tampak sedikit murung,
"kemana si Miku, sudah lebih dari 5 hari dia gak main ke sini, apa dia baik-baik saja?" gumamnya.
"Ma, Miku pernah kesini gak dalam beberapa hari ini?" tanya Yasie ke pada mamanya.
"Gak ada, Yas, memang kenapa?" tanya sang mama.
"Gak apa-apa ma, aku ke rumah Miku sebentar ya!!" Yasie meminta ijin ke mamanya.

Tapi diluar dugaan, mama Yasie melarangnya pergi.
"Jangan Yas, kita harus ke rumah sakit sekarang juga, tadi mama ditelepon sama pihak rumah sakit, katanya ada yang menyumbangkan korneanya khusus untuk kamu," dengan tutur kata yang lembut mamanya menjelaskan.
"Yang bener, Ma? Yasie sudah dapat donor kornea?? Asik-asik, Yasie akan segera bisa melihat wajah Miku, Yasie bisa segera menggelar pameran lukisan," ucap Yasie berapi-api.
"Iya nak" jawab mamanya penuh kepedihan. "seandainya kamu tahu sayang, Miku tak mungkin ada disamping kamu lagi, Miku sudah tenang dialam sana, dan seandainya kamu tahu siapa orang yang mendonorkan korneanya untuk kamu" kata Mama Irene dalam hati.

Waktu berjalan begitu cepat, operasi cangkok kornea sudah dilaksanakan dan sekarang adalah hari yang paling ditunggu-tunggu Yasie, perban di matanya akan di buka, tim dokter beserta kedua orang tua Yasie sudah ada di ruangan Yasie. Sebelum perbannya di buka, Yasie berujar,
"Ma, Pa, Miku sudah datang?? Ku ingin sekali ada Miku di sini pas aku bisa melihat"
"belum sayang, Miku masih diluar kota" pedih rasanya hati Irene saat berujar.

Perban akhirnya di buka, samar-samar penglihatan Yasie mulai melihat warna, melihat sosok kedua orang tuanya, dia tersenyum, semakin lama semakin jelas,
"Mama, papa aku bisa melihat kalian," gembira sekali suara Yasie.

Vote /komen^^

My dear friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang