#6 sad 😭

8 2 0
                                    


Sudah 1 minggu semenjak Yasie bisa melihat, hari ini dia memaksa ibunya agar diperbolehkan melihat Miku, mengujungi Miku,
"Kata mama Miku sudah ada di rumah, berarti Yasie boleh main dong Ma, Yasie pingin ngajak Miku jalan-jalan buat merayakan kesembuhan Yasie,"
"Iya, nak, mama sama papa temenin kamu ya!!"

Berbeda beberapa rumah antara Miku dan Yasie merupakan hal yang membahagiakan, tidak perlu capek-capek bermacet-macet ria di jalanan untuk mengunjunginya. Sesampai di rumah Miku mereka disambut ramah oleh keluarga Miku yang kebetulan lagi ada di rumah.
"Selamat sore tante Aoi'" sapa Yasie dengan senyum sumringah.
Setelah di persilahkan duduk dan menikmati hidangan ala kadarnya, Yasie menanyakan keberadaan sahabat karibnya,
"mana Miku tante?? Kok gak kelihatan ada di rumah?"
"Mikunya... Miku.. Miku.." dengan terbata-bata Aoi menjawab.
"Miku kenapa tante, kemana?? Miku tidak apa-apa kan?" bertubi-tubi Yasie bertanya.

Aoi tak kuasa menjawab, beliau meninggalkan tamunya di ruang tamu dan berlari naik ke kamar Miku, mengambil sepucuk surat yang dititipkan Miku untuk Yasie . Aoi kembali ke ruang tamu dengan sepucuk surat di tangan,
"ini dari Miku untuk kamu" ujarnya berlinang air mata kepada Yasie.

Dengan tangan gemetar Yasie membuka amplop berwarna pink yang cantik itu, ada pita pink juga di sudut amplonya.

_Dear Yasie_

"Yasie sayang, sahabatku yang paling baik, apa kabar hari ini?? Baik-baik sajakah?? Sehat-sehat?? Semoga sehat ya!! Yasie, saat kau membaca surat dari aku ini, mungkin aku sudah tak ada lagi di dunia ini, tak ada di samping kamu, tak bisa menemani kamu bermain, bercanda dan tertawa, maafkan aku ya Yas.

Yasie sayang, sebenarnya aku ingin sekali cerita ke kamu tentang penyakitku, tapi aku takut membuat kamu kepikiran terus, takut buat kamu gelisah. Sebenarnya aku terkena penyakit leukemia, Yasie dan umurku tidak akan lama lagi.

Yasie sayang, meskipun aku telah pergi dari sisi kamu, tapi rasa sayang aku ke kamu tak akan pernah berubah, kamu sahabat terbaik di hidupku, kamu tempatku berkeluh kesah, tempatku menumpahkan suka dan duka. Yas, ku tahu saat kau membaca ini, kau sudah bisa melihat indahnya dunia, sengaja ku berikan mataku untuk kamu Yas, hanya itu yang bisa aku berikan, jaga mata itu seperti kau menjaga persahabatan kita.

Segitu dulu Yasie, maafkan aku karena harus pergi meninggalkanmu, terima kasih karena sudah memberikan aku arti selama hidup di dunia. Sampai ketemu suatu saat nanti Yasie, aku sayang kamu sahabatku.
Kiss and big hug my lovely friend, my best friend in my life....muaaachh...

Dariku yang selalu menyayangimu
_Tanaka Miku_

Air mata mengalir deras di pipi Yasie,

"ini tidak mungkin" katanya lirih. Dia menangis sejadi-jadinya. Dia benar-benar tak percaya, sahabatnya sudah kembali ke pangkuan Tuhan, Yasie menatap selembar foto yang juga ada di dalam amplop surat tadi, foto Miku tersenyum manis ke arahnya, mata Miku yang teduh, sekarang ada padanya. Yasie meminta agar kedua orang tua Miku mengantarnya ke kuburan.

Lumayan jauh dari rumah Miku, kaki Yasie lemah, tapi dia berusaha mengikuti langkah kaki orang tuanya dan orang tua Miku ke sebuah makan yang begitu tertata rapi, taburan bunga masih segar, tanah pekuburannya juga masih basah.
Sebuah Nisan yang begitu cantik dihadapan Yasie, membuatnya semakin terluka, jelas tersurat di batu nisan berwarna putih itu nama sahabat karibnya.

" Tanaka Miku"
20-03-00
Wafat 14 -april-2018

Berjongkok Yasie membelai nisan itu, gerimis turun membasahi nisan, semakin lama semakin deras, sederas airmata yang jatuh di pipi Yasie,
"kenapa secepat ini kau tinggalkan aku, Miku?? Tega kamu?? Meninggalkan aku seorang diri disini." Miku, terima kasih sayang, kau telah memberikan aku sepasang mata untuk melihat dunia ini, terima kasih karena telah mengajariku tentang ketulusan sebuah persahabatan, terima kasih atas senyum termanis yang pernah kau hadirkan di hidupku" ucap yasie sambil terisak lirih di atas nisan.

Tangan lembut Irene terulur ke arah putrinya,
"Bangun yas, sudah, ikhlaskan saja Miku, dia sudah tenang di sana, dia sudah berada di pangkuan Tuhan, yang harus kamu tahu, Miku tak pernah ingin kamu cengeng, kamu harus tetap semangat menjalani hidup kamu," bimbing Irene.
"iya ma, terima kasih, aku hanya sedih saja, tapi aku janji gak akan cengeng lagi setelah hari ini", kata Yasie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My dear friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang