"I MA"

5K 631 41
                                    

"I M A"










Brakk!!!

Brakk!!!

"NANA!" teriak Haechan di depan pintu kamar Jaemin sambil terus menggebrak-gebrak pintu.

Brakk!!

Brakk!!

"N-"

"Ssttt.... berisik"

Ucapan Haechan berhenti dan menoleh ke arah kamar Jeno dan memperlihatkan Jeno yang hanya mengeluarkan kepalanya menegur Haechan.

"Lu ngapain sih?" tanya Haechan yang heran pada dua sahabatnya yang mengurung diri di kamar sejak kejadian sore tadi.

Bukannya menjawab, Jeno malah kembali menutup pintu kamarnya membuat Haechan tambah bingung sekaligus marah.

Haechan, mundur beberapa langkah dari kamar dua sahabatnya.

"KALAU KAIAN GAK KELUAR GUE BAKAL JALAN SAMA KAK MARK!!" teriak Haechan.

BRAKK!!!

"GAKKK!!!"

Teriak Jeno dan Jaemin sambil keluar kamar secara bersamaan.

Haechan, menunjukkan deretan giginya melihat kedua sahabatnya yang akhirnya keluar dari persembunyian, setelah mengeluarkan jurus jitunya.

Mark, adalah kakak kelas incaran Haechan dari sejak masih di JHS dan Mark adalah alasan Haechan memilih SHS di Seoul.

Haechan, pernah menyatakan perasaannya pada Mark yang sedetik sebelum dua kampret itu menggagalkan semuanya sudah pasti sekarang Haechan dan Mark sudah menjalin hubungan.

Jeno, bilang punya Mark kecil jadi Haechan gak akan puas kalau pacaran sana Mark.

Dan Jaemin bilang Mark itu pendek yang pasti itunya juga pendek jadi Haechan gak akan bisa nikmat.

Iya in aja apa kata duo kampret itu daripada kalian pusing kek Haechan.

"Jadi jalan-jalan gak?" ucap Haechan dengan nada anak kecil yang sedang merayu Eomma, Appanya untuk pergi jalan-jalan.

Jaemin dan Jeno yang selalu menganggap Haechan bayi, kegirangan mendengar Haechan berbicara seperti anak-anak.

"Bentar-bentar, coba ulang Chan" ucap Jaemin.

"Eomma, Appa kita jadi jalan-jalan kan?" ucap Haechan yang mau-maunya di suruh Jaemin.

"Bentar, gue Appa kan Chan?" ucap Jeno.

"Enak aja lu ngomong, gue Appa lu eommanya"

"Mana ada kek gitu, Lu eomma gue appa" gak trima Jeno.

Nyesel sekarang Haechan bangunin kampret-kampret ini yang malah ribut sendiri.

"Sekarang kita tanya Echan siapa eomma dan siapa appa" final Jaemin.

"Yaudah tanya"

Krik.... Krik.... Krik....

Haechannya ngilang, pusing dia dengerin sahabatnya ribut mulu dan milih pergi sendiri keluar rumah cari udara segar.

                                              • • • • •

"HAECHAN!"

Langkah Haechan terhenti saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Kak Mark?" gumam Haechan sambil melihat Mark yang berlari ke arahnya.

"Mau kemana?" tanya Mark yang mendapatkan gelengan dari Haechan karena Haechan juga tak tau mau kemana.

"Bodyguard lu kemana?" ucap Mark sambil celingukan mencari keberadaan Jeno dan Jaemin yang tak biasa gak ngintilin Haechan.

"Di rumah, kabue gue tuh dari mereka" ucap Haechan yang malah membuat Mark tertawa entah apa yang lucu.

"Kakak sendiri mau kemana?" tanya Haechan.

Bukannya menjawab Mark justru meraih tangan Haechan dan menariknya agar mengikutinya.

Haechan, yang terkejut hanya bisa diam dan melangkah mengikuti Mark.


"Pacaran sama gue yuk"

"Dihh ogah"

"Kok jahat sih, gue ganteng loh"

"Gantengan juga pantat sapi"

Jaemin, berjalan meninggalkan Jeno yang berpikir sambil meraba wajahnya sendiri "emang iya? enggak ihh gantengan pantat monyet, Jaemin mah ngadi-ngadi" gumam Jeno ikut berjalan di belakang Jaemin.

Ya, mereka melihat Haechan dan Mark pergi bersama saat mereka mencari Haechan yang tiba-tiba menghilang.

Dan mereka sekarang memutuskan untuk kembali ke apartemen sembari menunggu Haechan pulang untuk di interogasi.




~||~

Echan... jangan pulang nak... percaya sama mamak...

"JUST FRIEND" || {Nominhyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang