Pemandangan yg membuat harinya asen jg mark tuan bahagia adalah saat ia membuka mata ia mendengar suara teriakan park jinyoung jg dengan ia yg berdiri didepan kompor tidak lupa dengan celemak yg ia kenakan .
Bagi asen dan mark ini seperti mimpi yg menjadi nyata, biasanya kedua orang ini akan tersenyum tidak jelas yg berakhir dengan pantat keduanya mendapat pukulan sutil dari jinyoung .
Dan biasanya jg jinyoung akan bergumam 'anak dan suami ku menjadi gila '
Asen jelas terbahak mendnegarnya
Dan ada satu lagi kebiasaan disini baik asen dan jg jieyi yg mulai saat ini menjadi kebiasaan yaitu mark tuan yg akan mencium. Jinyoung tepat dihadapan kedua anaknya .
Awalnya asen meraung protes dan mengatainya sebagai contoh yg buruk untuk perkembangan mental kedua anaknya . Tapi dengan entengnya mark mengatakan jika apa yg dilakukan malah sebagai contoh yg baik sebagai tanda kasih sayang yg harus kedua anaknya contoh jika memiliki pasangan nanti .
Asen memutar bola matanya malas saat mendengar penjelasan tersebut lain lagi jieyi yg mirip anak ayam yg mematuk beras diatas tanah, ia seolah setuju dan imajiner jieyi malah ia seolah mencatat perkataan mark yg jelas hanya sebuah alasan .
"Tolong jangan cemari pikiran adik ku "
Asen segera menutup kedua telinga jieyi yg menoleh kearahnya dengan kaget tapi dengan padangan polos , seolah anak ini tidak tahu apa yg sebenarnya asen debatkan .
"Sudah sudah, hyung hentikan "
Tentu berakhir jinyoung yg melerai dan menggeplak pelan bahu sang suami, mark memang jarang berbicara tapi entah kenapa jika berurusan dengan asen mark sedikit banyak bicara, seolah terbawa atau malah tertular asen yg banyak bicara .
"Kapan kalian mulai sekolah lagi ?"
"3 hari lagi "
"Aku anak beasiswa besok mulai kembali aktif "
Asen meraung mendengar jawaban sang adik, kenapa adiknya masih ingin mengandalkan beasiswa jelas jelas ayahnya lebih dari mampu untuk membiayai ia sekolah .
"Ayahmu ini orang kaya "
Tentu dengan tangan yg memegang sumpit menunjuk mark yg langsung di balas jinyoung dengan pukulan tepat di sumpit
"Sopan santun yieunjie "
Asen tersenyum canggung ia bergumam pelan 'maaf' lantas menghadap sang adik yg masih menikmati sarapannya .
"Jieyi ___"
"Hyung aku tidak keberatan aku jg tidak merasa lelah atau berat ,jangan terlalu berfikir berlebihan ok, adikmu ini kuat " jieyi tersenyum lebar ia malah menepuk dua kali punggung sang kaka seolah meyakinkan .
Sedangkan asen sendiri masih tak merubah wajah protesnya malah ia terlihat kesal memasukan makanan kedalam mulut dengan cara cepat dan mengunyah dengan suara yg cukup keras, jinyoung menggeleng seolahh ia lelah menasehati sisulung sedangkan mark melirik keduanya sebelum ahirnya ia meletakan gelas berisi kopi yg ia minum .
"Bukankah seharusnya kamu bagga adikmu mendapat beasiswa itu tndanya adikmu memang memiliki kemampuan "
Asen mendengus kesal ia menatap sang ayah dengan malas .
"Papa tidak tau apa apa "
Mark tidak menjawab ia hanya memberi reaksi dengan kerutan di kening ,asen jelas mengerti ayahnya butuh penjelasan .
"Anak mu ini selalu mendapat pelakuan buruk dari mahasiswa yg lain____"
"adikmu dibully ?"
Jinyoung yg menjawab cepat ia menatap si bungsu dengan tajam seolah meminta lebih lagi penjelasan yg mana jieyi hanya meggedikan bahu seolah acuh
KAMU SEDANG MEMBACA
We Will Together
FanfictionAku hanya ingin keluarga ku kumpul seperti apa yg seharusnya, perpisahan yg kami alami bukan salah ayah ku atau siapapun, kami hanya harus meluruskannya . *markjin *family *boyxboy *mpreg