C36-Empat Hidangan dan Satu Sup

671 110 0
                                    

Gu Yundong menyentuh rambut kuning lusuh gadis kecil itu dan tersenyum, "Kamu akan tahu disaat kakak telah memasaknya nanti.

Gu Yunke menelan ludah, "Pasti enak."

Gu Yundong pergi ke dapur dan mengambil beberapa bahan dari ruang spatial.

Ia memotong sebuah apel, meletakannya ke atas piring, dan memberikannya kepada Gu Yunke yang berada di belakangnya, "Bawa ke aula untuk makan bersama kakak dan ibu."

"Apa ini?" Gu Yunke memandang apel dengan ekspresi ingin tahu. Ia melihat potongan apel yang disusun menjadi lingkaran dan mengulurkan jari kelingkingㅡmenyentuhnya diam-diam.

Gu Yundong merasa apa yang dilakukannya sangat lucu. Ia mengambil potongan apel dan memasukannya ke dalam mulut Gu Yunke. "Ini apel. Enak, tapi agak mahal. Jadi jangan disia-siakan, oke?"

Gu Yunke mencoba sebuah gigitan. Ia merasa apa yang digigitnya begitu renyah, berair, dan lebih manis dari jujube liar. Mata bulatnya langsung berbinar. Ia memakannya dengan sayangㅡsedikit demi sedikit.

"Pergi." Setelah Gu Yundong mendorongnya, gadis kecil itu pergi mencari kakaknya yang lain dengan sebuah piring apel di tangannya.

Gu Yundong menggulung lengan bajunya untuk mencuci dan memasak nasi dengan memasukkan dua kayu bakar besar di bawah tungku.

Ia pergi mencuci ketimun dan membuat asinan ketimun yang menyegarkan. Namun ia tidak berani menambahkan bubuk cabe karena anak-anak tidak akan bisa memakannya.

Ia juga memotong cincang terong. Kemudian mengocok tiga butir telur, mengukusnya dengan ditaburi daun bawang cincang yang berwarna cerahㅡmembuat berselera penglihatnya.

Tak lama kemudian, ia mulai memasak daging babi rebus. Ia hanya membeli perut babi satu kati, yang berharga 25 perak. Daging di sini terlalu mahal.

Gu Yundong telah memasak sejak dia masih kecil, dan terkadang memberi penghargaan pada dirinya sendiri meskipun keterampilan kulinernya tidak sebaik koki di restoran besar.

Oleh karena itu, segera setelah Bibi Ke memasuki pintu, dia mencium bau yang kuat. Dia menelan ludah tanpa sadar.

Mengikuti aroma yang tersebar, dia berjalan ke dapur dan melihat Gu Yundong yang sedang sibuk memasak. Ia juga melihat beberapa hidangan di atas meja di sebelahnyaㅡmembuatnya tidak bisa menggerakkan kakinya.

Gu Yundong yang melihatnya segera setelah dia menoleh menyeka tangannya dan berkata, "Bibi sudah kembali. Beristirahatlah sebentar. Aku sedang memasak sup. Sebentar lagi akan selesai."

Bibi Ke membuang muka dan menahan diri. Dia dengan tegas berkata, "Masih terlalu awal. Masaklah perlahan. Bibi hanya akan memakan mie."

Gu Yundong tersenyum, "Bibi, kamu sudah repot-repot membimbingku kemarin. Disaat kami membuat makan malam, bagaimana bisa aku membiarkanmu memakan mie sendirian? Mari makan bersama nanti. Karena saat aku memasak, aku telah menghitung porsimu juga. Kalau tidak dimakan, tidak apa-apa. Mungkin hanya akan menjadi pemborosan."

Bibi Ke Biao memandangnya sebentar dan berjalan pergi dengan tangan di punggungnya. Dia berjalan sambil bergumam, "Apanya yang pemborosan? Aku bahkan tidak bisa menghabiskan makan siang. Apa masih bisa menghabiskan makan di malam hari? Aku tidak tahu akan berkata apa."

Dia langsung pergi dari sana, meninggalkan Gu Yundong yang masih sedikit kewalahan.

Apakah artinya ia sudah setuju? Atau belum?

Lupakan saja.

Dia kembali memasak sup tahu melon musim dingin.

Ketika sup ia hidangkan di atas meja, ia melihat tiga kepala menyembul dari depan dapurㅡmengernyitkan hidung dan menghirup aroma dengan putus asa.

Gu Yundong tersenyum dan meminta Gu Yunshu memanggil Bibi Ke agar ia bisa ikut makan.

Gu Yunshu berbalik dengan tergesa-gesa. Namun setelah dua langkah, bibi Ke telah tiba.

Dia berjalan ke arah Gu Yundong dan berkata dengan wajah serius, "Julurkan tanganmu. Ini untukmu."

Farmer sister has spatial space (Dropped)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang