Chapter 23

2.2K 301 173
                                    

"Happy Reading"



Tumben ya aku up se pagi ini?



Jangan lupa spam komen!!
Jangan lupa juga siapin hati biar gak.... Dah langsung baca aja gih wkwkwk




"BERHENTI! TIDAK ADA ACARA PERTUNANGAN!" Teriak Alvino bagai pahlawan untuk Vano yang kini bisa sedikit bernafas lega.

Seluruh mata terpusat pada putra sulung dari keluarga Savian. Suasana bahagia yang semula hangat berubah dingin dan menegang saat Alvino melangkah perlahan mendekati adik dan kedua orang tuanya. Sudah tidak ada lagi reputasi keluarga yang Alvino pikirkan, karena saat ini kebahagiaan adiknya lebih utama dari apapun.

Melihat sikap sang anak yang membuat dirinya malu Savian memberi isyarat pada Alana agar segera menghentikan Alvino. "Bawa dia ke dalam" Titahnya berbisik.

Alana segera menghampiri Alvino yang kini berdiri menatap Vano dan Bella bergantian. "Sayang ayo masuk, mamah harus bicara sama kamu" Bisik Alana berusaha menarik lengan Alvino yang berbalut jas santai.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gak ada yang harus dibicarakan. Pertunangan ini batal!" Ucapnya sedikit menaikkan nada suara agar para tamu dapat mendengar.

Terlihat mereka semua berbisik memandang Alvino dengan pandangan sinis tidak suka atas ketidak sopanan putra sulung dari Savian itu. Bukan hanya para tamu, Maya dan Bella juga melakukan hal yang sama pada Alvino. Memandang lelaki itu tidak suka karena rencananya harus terhenti begitu saja.

Rasa bingung tidak bisa Bella pungkiri saat melihat kehadiran salah satu gurunya disini. Dia rasa Alvino ada hubungan dengan keluarga ini. Lihat saja bagaimana cara Alana menarik lembut lengannya.

Alvino memandangi para tamu lalu kembali melihat ke arah Bella dan Vano adiknya yang menatap penuh permohonan padanya agar membantu membatalkan pertunangan ini.

Alvino menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan mencoba tenang sebelum melanjutkan bicara. "Saya Alvino sebagai putra sulung keluarga Savian ingin mengatakan bahwa pertunangan ini batal. Kedua pasangan ini tidak saling mencintai, jadi tidak ada yang harus dilanjutkan! Kalian semua bisa pulang dan terimakasih banyak atas kehadirannya"

Mata Alana dan Savian membulat lebar. Alvino sudah kelewatan dan kali ini Savian yang harus turun tangan. Memalukan!

Savian menggeram marah sontak menarik paksa tangan Alvino dengan mengerahkan seluruh tenaganya untuk segera pergi dari ruang acara. "Kamu handle semuanya selagi aku berbicara dengan Alvino" Kata Savian saat melewati sang istri.

Di halaman belakang rumah Savian menghempaskan tubuh Alvino kasar membuat putranya jatuh terjerembab di atas rerumputan. "ANAK TIDAK TAU DIRI!! APA MAKSUD KAMU MEMBATALKAN PERTUNANGAN ADIK MU DENGAN CARA TIDAK SOPAN SEPERTI TADI?! INGIN MEMBUAT KELUARGA MALU?! SUDAH CUKUP PEKERJAAN MU YANG MEMBUAT KAMU SEPERTI TIDAK MEMILIKI HARGA DIRI WALAU DARI KELUARGA TERHORMAT!" Bentak Savian menggebu memberi tamparan kuat di pipi Alvino.


BUKAN CINTA TERLARANG {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang