Selamat datang lagi di cerita ini!
Typo bertebaran? Tandai.
Beberapa part di privasi pollow agar lebih enak membaca.
Ig: Dinislsb_az
Happy Reading--!
🌻Dia datang untuk bercanda,harusnya kamu tertawa,bukan jatuh cinta🌻
|
-Caca Maharani~CA-PERZiper dkk sekarang sedang berada di dalam rumah Caca. Sepulang sekolah Caca meminta mereka untuk kerumahnya karena selama berteman dulu mereka belum pernah tau rumahnya. Sekalian melepas rindu dengan teman lama pikirnya. Sebenarnya Ziper tidak ingin ikut namun bukan Caca nama nya kalo tidak berhasil. Ia memaksa Ziper ditengah lapangan sampai menangis bahkan ia tak peduli bahwa ia menjadi sorotan dan cibiran.
Kebetulan momy-nya pergi meeting dan dady-nya masih di luar negeri. Rumah Caca sudah menjadi kapal pecah dan hutan tempat orang berteriak haha. Sedari tadi mereka terus bermain teka-teki.
"Waktu pertama kali orang yang buat tivi ngidupinnya, mereka nonton apa?" Ucap Gibran dengan raut sok mikirnya.
Akbar menepuk kencang pundak Gibran sambil tertawa. "Nah nah gue suka nih pertanyaan bodoh lo!"
"Sialan lo,sakit anjirr!"
"Alah baperan lo kayak cewek PMS," sinis Bobo sambil membuka kulit kuaci.
"PMS apaa, bo?"
Lantas semua orang menoleh kearah gadis yang berada di tengah-tengah Ziper dan Zidan. Mereka menatap Caca dengan tatapan aneh. Yang ditatap pun mengerjapkan mata lucu.
"Kenapa kalian ngeliatin Caca gitu?" Tanya Caca sambil mengaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Caca serius gak tau PMS?" Tanya David heran.
Caca mengelleng membuat mereka yang berada di situ melongo kecuali Ziper ia tetap pada ekspresi andalan.
"Anjirr! Sefesies cewek macam apa lo!" Teriak Akbar sambil mengebrak kuat meja membuat mereka kaget.
"Bangsat lo! Kaget gue!"
"Heyy! Bangsat kok ngomong bangsat situ sehat bangsat?"
"Anjingg lo!"
"Lo babi!"
"Lo titisan dajal."
"Lo kembaran monyet."
"Lo kayak siluman ular."
"Lo babi ngepet!"
"LO!"
"LO!"
"Diem!" Ucap Caca berbarengan dengan Ziper membuat mereka berdua saling pandang namun tak bertahan lama.
"Ciee bisa bareng gitu..." goda David menaik turunkan alisnya.
"Jangan jodoh lo beduaa!" Heboh Akbar membuat mereka tertawa.
Ziper hanya diam saja. Tetapi sangat beda dengan jantungnya yang sedari bertatapan tadi sudah berdetak kencang.
Sedangkan Zidan, ia hanya menatap mereka datar dan dingin. Dalam hati nya, ia sudah mengerutu kesal.
"Kok jadi ke jodoh, bar?"
"Ya karena biasanya jodoh itu satu pikiran." Bukan Akbar ya menjawab melainkan Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
CA-PER
Teen FictionWARNING! [Follow sebelum baca] [Jangan lupa votmen disetiap bab] [Banyak mengandung kekerasaan dan kata-kata kasar] [Jadilah pembaca yang bijak] [Beberapa part diprivat follow untuk membaca] [Revisi setelah END] Mengejar cinta dengan segala kosekue...