Kalian tau?? Cinta hadir sebagai pemanis dan kemudian cinta juga bisa membawa kita kepada kepahitan. Indah sesaat setelah itu menghancurkan segalanya.
.
.
.
Mungkin bagi sebagian orang cinta itu sangat indah tapi tidak menurutku cinta membuatku hanc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku harap kau adalah sosok yang Tuhan berikan untukku. Eliza
* * *
Blushing demi apapun pipi Eliza panas mendengar pengakuan Reyhan kepadanya, apakah saat ya dia membuka lembaran dan cerita baru dengan Reyhan ataukah dia tetap seperti ini saja?? Entahlah Eliza tidak tau, yang bisa menentukan kata hatinya hanya dia seorang.
"Aku menyukainya namun aku takut ketika aku membuka hatiku untukmu, kau bisa saja melukai perasaanku" . batin Eliza
"Jika boleh aku ingin membuatmu bahagia selamanya, aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia pasti". batin Reyhan
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai dipekarangan rumah Liza ,Liza pun turun dari motor Reyhan dan tak lupa mengucapkan terimakasih karena sudah mau jauh-jauh mengantarkan ya pulang. "Btw thank ya han dah mau jauh jauh anterin gue" Eliza tersenyum manis pada Reyhan "Bukan apa apa Liz nanti juga tiap hari gue jemput lo kok" kekeh Reyhan yang menggoda Liza
"Dah ah gue masuk dulu, hati hati dijalan ya lo" Liza pun menghilang dihadapan Reyhan dan langsung masuk ke rumahnya, satu kata Liza masih perlu waktu untuk semuanya entahlah rasanya masih belum siap dia membuka hatinya masih ada banyang banyang seseorang yang selalu menghantui dirinya.
Reyhan pun langsung tancap gas pergi dari rumah Liza tak dipungkiri dirinya sangat senang entahlah rasanya dia tinggal menunggu hari maka dia resmi berpacaran dengan Eliza Clara Annetha.
"Bused dah nape lu senyam senyum sendiri han lo kagak kesambet setan kan?"Ucap Indra yang merasa aneh dengan kelakuan Reyhan
"Diem lo gue lagi berbunga bunga hahaha, mending pesen makanan ae dah" Saran Reyhan yang disetujui teman teman ya
"Alhamdulillah rezeki anak sholeh kagak kemana" setelah berucap Rangga langsung pesan gofood
Tak menunggu beberapa lama pesen mereka pun sampai, Indra, Rangga, Aldi dan Alex melesat ke mamang grab
"Mang nu mayar na si Reyhan ya, nuhun iyeu makanannya" ketawa Indra yang disusul Rangga dan Alex
"Udah di bayar kang di aplikasi kalau gitu saya permisi" ucap mang grab lalu ia pun pergi dari mereka
Indra pun menyimpan pizza di meja lalu Aldi pun menyerobot di tambah Alex dan Rangga, beberapa pertanyaan muncul di benak Alex sambil memakan pizza ya.
"Han lo tadi gue liat pulang bareng Liza ya" selidik Alex yang ditanggapin teman teman lainnya
"Nah bener tuh gue liat tadi lo berduaan lagi ngapain?" Tanya Aldi kepo
"Kepo amat sih lo pada ya intinya adalah rahasia" jawab Reyhan datar dan ia pun memaikan hp ya
"Astagfirullah baru ae gue mau ghibah tuh cewek udah dijawab singkat ae haduh" guman Aldi
Alex pun menggeleng melihat Aldi yang udah kek ibu ibu kang gosip, yang ada di tukang sayuran emang nih anak ada ada ajah tingkah ya haduh.
"Makannya kali kali jangan gabung sama ibu ibu Aldi lama lama lo kek lucin anjir" tawa Rangga
"Itu mulut kagak pernah ngucap bismillah jadi gitu kan anjir, mana ada lucin model gue anjir dah emang laknat punya temen" sungut Aldi udah kaya petasan siap meledak kapanpun
"Ke lo gak laknat ae Al lo juga sama Laknat ya sama kita kita" tawa Alex menggema di penjuru ruangan.
"Ucap bismillah buat makan kan Al, berarti lo salah nyebut bukan bismillah tapi syahadat anjir bengek gue" Tawa Indra pecah
"Sama ae anjir gak ada bedanya bangke lo semua" Aldi mulai emosi dia pun melempar bantal ke wajah Indra.
Sedangkan yang dilemparin bantal hanya tertawa meledek Aldi yang sedang marah marah itu.
•
•
•
Lain hal lain cerita dimana disini Eliza sedang menatap langit mendung yang selalu dia tatap selama beberapa menit, rasanya ingin selalu dia menetap menatap langit mendung selalu ingin dia katakan pada langit bahwa dia merindukan sang papa yang sudah lama pergi meninggalkan dirinya.
"Pa Liza kangen sama papa, papa itu berharga banget buat Liza kenapa papa cepet banget ninggalin Liza? Kenapa pa, kenapa gak bawa Liza ikut sama papa" Air mata tanpa permisi keluar dari pelupuk matanya Liza sudah tak tahan membendung air matanya.
Kenapa setiap Liza membutuhkan seseorang, seseorang itu seakan akan mati di telan bumi sedih rasanya ketika mengingat papa ya pergi jauh meninggalkan dirinya, Liza besar dengan sendirinya sang Mama yang seharusnya ada dirumah kini harus pergi bekerja tidak mengenal waktu, bahkan Liza ada atau tidak pun sang Mama tak peduli. Hancur sudah hidupnya selama ini tidak ada seorangpun yang mengerti dirinya selain sang Papa atau dirinya sendiri.
Liza menghela nafas gusar lalu dia pun masuk kedalam kamarnya dan tidak lupa mengunci pintu balkonnya, "Huhf kenapa hidup gue selalu di uji mulu tuhan liza cape, liza pengen nyerah ajah" Liza berbicara sangat pelan hingga nyaris tak terdengar oleh siapapun.
Malam pun tiba liza bangun dari alam mimpinya dan melihat Jam dindingnya ternyata jam sudah menunjukkan pukul 21:00 WIB dimana mungkin yang lain sudah terlelap di alam mimpinya, liza pun bangun dan mencuci muka habis itu liza pun pergi ke bawah untuk mengisi perutnya yang sudah demo minta diisi dengan berat hati liza pun pergi ke bawah.
"Tumben sepi biasanya ada bibi yang masak atau nonton tv di ruang tamu, bodo deh yang penting bibi dah masak makanan buat gue" liza pun duduk sambil mengambil lauk pauknya tak lupa dia pun berdo'a.
Selepas makan liza tak lupa mencuci piring kotor yang dia makan, hingga bersih semuanya, habis itu liza pun tak lupa pergi ke kamar untuk belajar hingga dirinya pun terlelap kembali.
Sudah 4 jam lebih liza pun merasakan kantuk yang sangat berat hingga dirinya pun menutup buku pelajarannya tak lupa dia pun memasukan buku buku yang dia baca ke dalam tasnya.
"Selamat malam bulan, semoga hari esok akan lebih baik dari hari ini aku percaya besok akan lebih baik dari sekarang. Akan ku pastikan itu, aku akan menyapa mentari esok. Selamat malam bulan makasih selalu nemenin liza" liza pun tersenyum, tak lupa liza pun terlelap sambil memeluk boneka beruang kesanyangan ya.
•
•
• Eakk ada yg rindu sm cecans gk neh?? Jiankkk rindu kan rindu mon maap jarang up date karena kondisi yg gk memungkinkan buat cerita di tambah cecans sibuk di dunia nyata hihihi, moga suka yya sebenernya ini lagi gk ada ide buat lanjutin tapi alhamdulilah, ada sedikit ide buat ceritanya. Makasih selalu jadi suprot system buat cecans yya. See you di lain waktu jjan lupa vote and coment yya itu membantu sekali buat cecans heheh. Papay temu lagi dilain hari🤍🤍🤍.
