Two

9 1 0
                                    

Elena memandang gedung -ah tidak, lebih seperti kastil- akademi LUNAE LUMEN dihadapannya, ia pernah baca bahwa arsitektur kastil ini dibuat sendiri oleh para murid akademi, begitupun furniture, seragam dan organisasi-organisasi penting seperti OSIA (Organisasi Siswa Intra Akademi) dan P3A ( Perkumpulan Perpustakaan Pelajar Athena ), dan ada juga organisasi khusus yg mengurusi masalah pembangunan sekolah, BPPA (Badan Perencana Pembangunan Akademi), organisasi tertinggi setelah OSIA.

Jeongin menarik Elena masuk ke aula, murid baru yg sudah mendaftar jurusan akan melakukan MPA atau Masa Perkenalan Akademi, semacam MOS, mereka akan diajak jalan-jalan di kastil, didampingi Wakil Kepala Sekolah yg menunjukkan kelas-kelas dan tempat-tempat penting lainnya.

Mata Elena menangkap Felix yg berjalan sendirian, gadis itu langsung menarik lengan baju Felix, membuat cowok itu menoleh lalu ikut berjalan disamping Elena, yang tangannya yg sebelahnya lagi ditarik Jeongin.

Felix tersenyum tipis.

Dia masih sama..

☘️

"Selamat datang, murid-murid Akademi LUNAE LUMEN, selamat datang" Sang Kepala Sekolah, Arthur Strong, tersenyum lebar, "nah, sebelum penyampaian peraturan baru, mari isi dulu perut kalian, kuyakin perut kalian sudah berbunyi sedari tadi, selamat makan!"

Para peri angin -aurae- langsung melesat dari pintu dapur, membawa piring-piring berisi makanan lezat. Mata Jeongin langsung berbinar senang, anak itu langsung saja menyambar ayam panggang, Elena yang berada disampingnya hanya menghela nafas melihat tingkahnya lalu mengambil sepiring pasta. Felix yang dari tadi ditarik terus oleh Elena agar tidak hilang, mengambil ayam juga, ia belum mengisi perutnya sejak di kereta api tadi.

Setelah piring-piring kosong, Sang Kepala Sekolah berdiri lagi, pria berjanggut itu memukulkan sendok ke gelas, membuat suara 'Ting-ting-ting' nyaring, seisi aula menoleh memandangnya.

"Terimakasih" Profesor Strong tersenyum " tahun ini tak ada peraturan yang aneh-aneh, hanya mengingatkan, jangan pernah menginjakkan kaki ke hutan belakang  bukit, jangan pernah, jika ingin latihan, cukup di lapangan, atau didekat bukit, jangan melebihi batas itu, peraturan dasar yang lainnya bisa klian baca di buku 'Akademi LUNAE LUMEN A - Z' oleh Arthur Strong, kuyakin kalian sudah membelinya, nah, selamat malam, semoga mimpimu indah"

Para murid langsung berdiri lalu berjalan menuju asrama masing-masing. Satu kamar berisi 4 orang dari jurusan yang berbeda-beda, kamar-kamar asrama itu berada di gedung besar dekat Danau Nymph, dinamakan begitu karena ada banyak nymph hidup di danau itu. Kebanyakan anak perempuan lebih memilih bersantai bareng para nymph didekat danau alih-alih leha-leha di ruang rekreasi gedung asrama yang berada di rooftop gedung. Gedung asrama wanita berseberangan dengan gedung asrama pria, hanya dipisahkan Fortuna Fountain, air mancur dengan patung dewi Fortuna.

Elena membuka kamarnya yang berada di lantai 5 gedung, kamar itu luas, dengan 2 kasur tingkat, 4 lemari dan karpet beludru yg terhampar ditengah-tengah kamar, dan ada koper di atas salah satu kasur.

"Ah, lo sekamar sama gue ya?"

Elena menoleh mendengar suara itu, terlihat seorang gadis berambut sebahu baru keluar dari kamar mandi, telinganya tertutupi, tapi Elena yakin jika gadis itu manusia.

Gadis itu nyengir lalu mengulurkan tangannya, "hai, salam kenal, gue Koyuki Mitsumasa, murid jurusan Desain Mode, panggil gue Yuki"

Elena membalas ulurannya, "gue Elena Moon, murid Ilmu Sihir, salam kenal"

Alis Yuki terangkat sebelah, "penyihir, huh?"

SlumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang