Principium

18 2 0
                                    

"Kau pikir siapa dirimu?"

Gadis kecil itu terhuyung, punggungnya menabrak pohon dibelakangnya, matanya terpaku pada jepit kupu-kupu hijau yang digenggam anak laki-laki dihadapannya.

"Gadis miskin sepertimu tidak pantas memiliki benda ini" ucap Remus, bocah setahun lebih tua dari Elena, gadis pemilik jepit kupu-kupu hijau.

"Ayahku yang membelikannya, dia baru abis dari luar kota" cicit Elena, ia menyesal kenapa harus memakai jepit itu saat sekolah, ia tau jepit itu terlalu mewah untuknya dan lupa ada Remus selalu membullynya karena ia miskin sedangkan Remus kaya raya.

"Mungkin ayahmu mencurinya dari toko perhiasan, benar bukan, teman-teman?" Ucapan Remus disambut gelak tawa teman-teman satu gengnya.

Tangan Elena mengepal, ia tidak rela ayahnya dihina seperti itu.

"Ayahku membelinya, tau!!" Sahut Elena tanpa sadar.

Remus memelototinya "eh, udah berani ya kau? Menyihir saja kau tidak bisa, udah berani ngelawan?"

Elena terdiam, ia memang penyihir, tapi selama hidupnya 7 tahun ini, ia bahkan belum bisa menggerakkan barang, kelemahan itu menjadi alasan untuk membullynya, selain fakta bahwa keluarganya miskin.

"Hei, hentikan,"

Suara itu membuat Elena, Remus dan teman-temannya menoleh, ada seorang anak laki-laki menghampiri mereka.

"Siapa kau?" Tanya Remus, anak laki-laki itu tidak menjawab pertanyaannya.

"Kembalikan jepitnya" ucap si anak laki-laki, nada berbicaranya tegas, padahal Elena yakin anak itu hanya satu tahun diatasnya.

"Enak saja, kau harus melawanku dulu kalau kau mau" Remus menyelipkan jepit itu disyalnya, tangannya terangkat, siap menyihir si anak baru.

Anak itu tampak tenang-tenang saja, tangannya masih bersembunyi di kedua saku celananya.

Elena melotot ngeri. Untuk bocah umur 8 tahun, kemampuan Remus cukup kuat, ia bahkan pernah mencabut pohon cemara dgn tangan kosong.

Remus mulai menyerang si anak laki-laki, tapi dgn gesitnya, anak itu menghindar dan mentotok bahu Remus, membuat anak itu tidak bisa menggerakkan tangannya.

"Sialan kau!!" Umpat Remus. Teman-temannya terdiam melihat si anak baru, mereka tidak sehebat Remus, makanya mereka takut.

Remus mencoba menggerakkan tangannya tapi nihil, totokkan itu kuat sekali.

"Argh, kembalikan tanganku, bodoh!!"

"Kembalikan dulu jepitnya" ucap si anak laki-laki dingin, kedua tangannya sudah bersembunyi lagi di saku celananya.

Remus melirik Elena, ia mendengus "baiklah, baiklah, akan aku kembalikan, asal kembalikan dulu tanganku"

"Baiklah" anak laki-laki itu mendekati Remus, ia menotok lagi bahu Remus, yg langsung bisa menggerakkan tangannya lagi.

"Sekarang, kembalikan" ucap si anak laki-laki, Remus mendengus, ia mengambil jepit kupu-kupu hijau milik Elena dari syalnya.

Tapi, sebelum dikembalikan kepada Elena, Remus meremas jepit itu hingga rusak, ia menyeringai menyebalkan

"Ini jepitmu" Remus melempar serpihan jepit itu kepada Elena, yang mulai meneteskan air matanya.

Remus melirik sinis si anak laki-laki sebelum pergi meninggalkan mereka berdua, disusul teman-temannya.

Elena berlutut mengumpulkan serpihan jepit kupu-kupu hijaunya, air matanya terus menetes.

"Ayah, maafkan Elena" ucapnya pelan, si anak laki-laki mendekatinya.

"Maaf, jepitmu jadi rusak" ucap si anak laki-laki, tampak menyesal.

"Tidak apa-apa, makasih udah ngebela aku" jawab Elena, ia memandang si anak laki-laki kemudian menunduk lagi karena pipinya memerah

"Siapa namamu?" Tanya si anak laki-laki.

" Elena" jawab Elena pelan, ia memandang serpihan jepitnya, tapi yg terbayang malah wajah si anak laki-laki.

"Oke Elena, mungkin nanti aku bisa mengganti jepitmu yg rusak, besok ketemu lagi disini ya?"

Elena menggangguk, si anak laki-laki tersenyum, membuat Elena merona lagi.

"Baiklah, sampai jumpa besok"

☘️

Tapi keesokan harinya, anak laki-laki itu tidak datang, begitupun hari-hari setelahnya.

Tapi Elena tidak pernah melupakan kebaikan anak itu.

☘️





































Starring :

Kim Chaewon as Elena Kim

Kim Chaewon as Elena Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felix Lee

Felix Lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


First time making fanfict
Hope you like it
Menerima kritik dan saran yg membangun

SlumpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang