- |0.2|

188 37 10
                                    

╬╬▢▣▢▣▢▣▢▣▢▣▢▣╬╬

▒▒▔▔ Langkah pertama ▔▔▒▒

⇓⇓⇓

Happy Reading!

Hinata uring-uringan di kelas. Jam pelajaran terakhir telah usai dua menit yang lalu.

Yang artinya, dia akan bertemu dengan lelaki kemarin. Atau lebih tepatnya lelaki bernama Yanagi Akane itu yang akan mengantarnya pulang.

" Ughh, a-aku gu-gugup... B-bagaimana ini?" gumamnya sambil menggigit jarinya geram. Perasaan cemas berlebihan membuat tubuh Hinata menegang.

Hinata benar-benar tidak mengerti semua ini. Alasan apa yang membuat ia menerima tawaran lelaki yang sama sekali tidak di kenalnya. Atau untuk alasan apa lelaki itu ingin membantunya. Gadis lavender itu sungguh tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.

" P-permisi..."

Deg!

Hinata berjingkat kaget, tubuhnya berbalik menatap pemuda yang tersenyum ke arahnya.

" Gomen, apa sudah lama menungguku? " Yanagi menggaruk kepalanya canggung.

Hinata menundukkan wajahnya, tubuhnya perlahan mundur. " A-ah, t-tidak....." balasnya terbata-bata. Jantung Hinata terus berdegup kencang seakan ingin meledak saking takutnya berdekatan dengan lelaki. Wajahnya sedikit memucat, bibirnya bergetar kelu untuk mengeluarkan sepatah kata lagi.

Yanagi melihat kegugupan Hinata, gadis yang akan ia bantu mengatasi masalah phobianya. Setidaknya itulah rencananya, meski ke depannya lelaki itu tidak tahu kehendak Kami-sama kepada mereka berdua.

Yanagi sedikit berdehem, " Kalau begitu, mari pulang." ajaknya dengan senyuman ramah yang memang selalu terpampang di wajah tampannya itu.

" H-ha'i!"

Yanagi berjalan duluan, dia harus berhati-hati agar gadis itu tidak semakin panik. Ekor matanya melirik Hinata yang berjalan cukup jauh di belakangnya.

" Hyuuga-san." lelaki itu berhenti. Dia membalikkan tubuhnya melihat Hinata yang membeku akibat keterkejutannya.

" H-ha'i!"

" Sebelum pulang, mau mampir ke taman sebentar?" tanyanya sopan.

Hinata menatap lelaki itu takut, " Um, b-baiklah." tapi mulutnya menerima ajakkan lelaki bersurai magenta tersebut.

Setelah mendapat persetujuan gadis mungil di belakangnya, Yanagi melanjutkan langkahnya dengan seutas senyum lega.

Kenapa aku senang ya? Batinnya heran.

Tidak terlalu lama setelah mereka keluar dari sekolah. Yanagi menunjuk sebuah taman yang terlihat sepi sore ini.

" Hyuuga-san duduk duluan, ya. Aku ingin beli minuman dulu." lelaki yang sekarang memakai kotak lensa itu tersenyum kepada Hinata yang sedikit jauh dari tempatnya.

Hinata mengangguk singkat. Dia baru bisa melihat Yanagi ketika lelaki itu pergi menjauh darinya.

" Huhh... S-sepertinya dia lelaki yang b-baik... " lirih Hinata tanpa sadar. Amesthysnya menatap satu bangku di taman itu. Bagus sekali! Bangkunya cukup panjang untuk di duduki dua orang. Dengan begitu Hinata tidak harus berdekatan dengan lelaki tampan itu.

𝐋 𝐔 𝐕'♡︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang