Bab 1

21.2K 842 17
                                    

*Banyak typo bertebangan sepanjang cerita ini. Maklum nulisnya kadang sambil tidur plus ngantuk. Ya maklumin aja. Saya males buat revisi soalnya.
.
.
.
.
.

Sia hanya gadis polos yatim piatu dari Desa yang mendapat beasiswa untuk berkuliah di kota besar. Meskipun begitu, Sia dianugrahi wajah yang cantik. Karena Sia sering memberikan contekan kepada Danastri, mereka pun menjadi teman. Danastri adalah orang yang sangat populer, oleh karena itu, ia pun mengubah penampilan Sia dan mengajak Sia ikut nongkrong dengannya. Mau tak mau Sia yang awalnya ndeso, ia pun berubah menjadi gadis yang cantik dan banyak diminati pria.

Dari sinilah permasalahannya dimulai. Sia berkenalan dengan Arga. Laki-laki yang ia kenal di klub malam. Tak lama mereka pun berpacaran dan tinggal bersama. Sia sangat mencintai Arga dan rela memberikan apapun yang ia punya. Bagi Sia Arga adalah pacar dan hidupnya. Ia punya keyakinan bahwa suatu saat nanti ia akan menikah dengan Arga. Tapi tidak bagi Arga. Sia hanyalah salah satu dari segilintir wanita yang pernah ia pacari dan tiduri. Oleh karena itu tak lama Arga pun meninggalkan Sia untuk mengejar perempuan yang ia cintai. Sia salah menilai Arga. Dan ia semakin salah ketika mengetahui bahwa ia sedang mengandung anaknya dengan Arga. Sia kembali menuntut pertanggung jawaban Arga tapi Arga tak bisa dihubungi dan seolah menghilang dari bumi. Sia bingung. Apa yang harus ia lakukan.

Disaat itulah, Danastri datang dan membantunya. Ia menyuruh Sia mengugurkan anaknya itu. Tentu saja Sia menolaknya. Mengugurkan anak adalah perbuatan yang melanggar hukum dan norma agama. Selian itu efek samping dari kegiatan aborsi juga sangat bahagia. Sia takut.

"Terus lo mau lahirin anak itu?" Tanya Danastri kesal. "Lo mau buat masa depan lo hancur?? Lo baru 18 tahun. Lo baru mulai jadi mahasiswa. Jangan gila!! Gugurin aja anak itu!!" Paksa Danastri.

"Nggak mau!!"

"Ah Shit!! Lagian lo bego banget sih!!" Omel Danastri.

Sia hanya bisa terisak pelan.

"Sia... Dengerin gue, sebelum perut lo besar dan banyak orang yang tau. Gue bakal temenin lo. Tenang aja, soal biaya biar gue yang urus. Jangan ancurin masa muda lo. Okey?" Paksa Danastri.

"Lagian kalo lo lahirin anak itu, lo nggak akan bisa ngehidupin dia. Jadi, jangan keras kepala!!"

Sia hanya diam dan menangis. Danastri terus mendesaknya. Akhirnya Sia pun setuju. Danastri tersenyum. Ia pun mengantarkan Sia ke tempat Aborsi. Sia sudah menyiapkan niatnya. Tapi ketika ia sudah berhadapan dengan Dokter yang akan mengeluarkan anaknya secara paksa Sia tiba-tiba berubah pikiran. Ia membayangkan jika janinnya bisa bicara dia pasti akan bertanya kepada Sia kenapa Sia melakukan hal tersebut padanya. Ia menggeleng lalu berlari kabur. Danastri mengejarnya. Sia tetap berlari. Ia tidak mau melakukan aborsi. Ia pun bersembunyi didalam kos-kossanya. Danastri benar-benar marah kepada Sia. Sia hanya diam saja. Ia akan bertanggung jawab untuk ulahnya.

Meskipun begitu, hal tersebut tak semudah yang Sia pikirkan. Nilainya turun, ia terancam dikeluarkan dari beasiswanya. Dan ia bingung bagaimana cara membayar persalinannya. Lagi-lagi yang ia pikirkan hanya Arga. Dimana Arga.

Sia berusaha menghubungi Arga dan mencarinya. Tapi laki-laki itu bak ditelan bumi. Dia menghilang. Seolah laki-laki bernama Arga tak pernah ada di dunia.

Sia berusaha menyembunyikan kehamilannya. Karena jika sampai ketahuan ia hamil sebelum menikah ia akan dikeluarkan. Dan masa depannya benar-benar akan hancur. Beruntungnya, Danastri membantunya lagi. Sia benar-benar berterimakasih. Sampai hari persalinannya tiba. Beruntungnya hari persalinan Sia bertepatan dengan hari libur semester genap. Danastri membawa Dokter kenalannya tiba ke Apartemennya. Sia pun berhasil melahirkan seorang anak laki-laki dengan sehat.

Melihat anak laki-laki dipelukannya. Sia tidak tau apa yang dirasakannya. Ada perasaan benci tapi ia tidak bisa menelantarkannya. Sia lalu teringat jika Arga sempat memberinya sebuah jam tangan. Sia masih menyimpannya. Ia lalu menunjukannya kepada Danastri. Karena Arga kaya, setidaknya jam itu pasti sedikitnya masih bisa dijual dengan harga mahal. Ketika melihatnya Danastri terkejut. Ini jam yang sangat ia inginkan. Ia tidak tau jika Sia memilikinya. Sia yang melihatnya pun memberikannya kepada Danastri, anggap saja ini ucapan terimakasih dari Sia. Tapi entah kenapa Danastri menolaknya. Ia lebih memilih membeli jam itu saja. Mengetahui harga jam itu, ia benar-benar terkejut. Entah kenapa rasanya sedikit lega dan bersyukur.

Sia memberikan nama putranya. Arsa Eufrasio. Seperti namanya, Sia berharap semoga putranya selalu dipenuhi kebahagiaan.

Danastri memberikan usul kepada Sia agar menitipkan putranya ke panti asuhan saja. Karena tidak mungkin bagi Sia merawatnya. Sia setuju. Ia pun menitipkannya seperti saran Danastri.

Beruntungnya pemiliki Panti mampu diajak kerjasama. Sia setuju memberikannya uang setiap bulan. Asal panti asuhan itu mau merawat Arsa dan merahasiakan identitasnya kepada Arsa nantinya. Ketika Danastri mengajak Sia pulang, Arsa tiba-tiba menangis keras seolah tau bahwa Sia akan meninggalkannya. Sia yang awalnya tak memiliki perasaan apapun pada anak itu, tiba-tiba perasaannya goyah. Anak itu seolah memanggilnya dan memintanya kembali. Dan Lagi, Sia berdebat dengan Danastri. Ia lebih memilih untuk tinggal bersama dengan Arsa sampai semester baru dimulai. Sia akhirnya membiarkannya.

Sia membantu bersih-bersih dan masak. Itu keahlihannya. Selesai melakukan pekerjaan rumah tangga, Sia akan menemani Arsa. Wajah Arsa mirip dengan Arga menurut Sia. Dan entah kenapa hal tersebut membuatnya kesal. Dan jika ia mengingat Arga perasaan benci dihatinya muncul.

"Arsa... Aku membencimu." Bisik Sia pelan.

My Mistake Arsa (TAMAT) Pindah Ke FizzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang