ू❁) sekapur sirih

594 88 12
                                    

——pesan kepada:
yang singgah dan beranjak.

dalam muara asa kita bergerak
bekerja dalam kata-kata
yang tak semuanya bisa
dipercaya.

bagaimana jadinya jika kita ciptakan cinta dalam kepayahan dan remuk yang kita pelihara?

barangkali, teman sejati seorang penyair adalah ketiadaan yang lebih kosong dari kesepian. luka-luka saling bertegur sapa lewat ketikan jari, ketukan hari.

dan dalam muara asa kita masih bergerak
bersuara pun enggan, bukan?
maka, begitulah kata-kata bekerja, kawan.
kita robohkan semua dinding

biarkan kata-kata menyeruak hingga habis seluruh suara bising di telinga. hingga habis seluruh kosong yang kelewat nelangsa.

berangkatlah segera,
bawa bekalmu dan makanlah tepat waktu.
kelak, jika waktu mengantarmu pulang,
ceritakan padaku, bagaimana kata-kata, tak pernah meninggalkan muaranya

: luka.

para

Di Bawah Atap Rumah LawasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang