menunggu hujan
r e d agetir, manuskrip masa lampau
yang kelewat kebas. datang lalu
meraih harap-harap di tempat
yang sama. namun, getir, adalahserapah, kekasih. yang meraba
angan seperti kau ketika menerka
siapa aku dan kenapa kau menjelma
udara sejuk di pagi itu.rupanya, hujan di pagi itu tak
kunjung reda. juga di sore itu,
di malam itu, di semua waktu
ketika kau menjadi udara sejuk.dan ibu dalam diriku adalah hari
adalah minggu adalah bulan adalah
tahun adalahsegala waktu yang aku tenun ketika
aku menunggumu dan hujan yang
belum juga meninggalkan basah
di jati dirinya.pukul enam sore, 16921.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Atap Rumah Lawas
Poesía[kumpulan puisi] ❛❛ dengan ini kusampaikan padamu sedikit tenang dan lebih banyak resah yang menggenang. dengan ini kubisikkan padamu kata tegar dan lebih banyak gentar yang berkobar. jemari ini membiru, di bawah...