prologue

238 32 45
                                    

Seorang lelaki dengan cardigan tebal yang membalut tubuhnya ditengah dinginnya angin malam sedang berjongkok untuk memberi makan kucingnya mendadak bangun ketika terdengar suara halus milik gadis berambut sebahu, lengkap dengan seragam yang masih ia kenakan memanggilnya.

Lantas ia menoleh, “Yujin? Kamu ngapain?” Jeno menghampiri Yujin yang tengah basah kuyup akibat guyuran malam ini.

Gadis yang memakai totebag dengan motif chamomile itu hanya menunduk seraya menarik lendir yang hendak keluar, entah akibat dingin atau.. Ia menangis?

Jeno dengan sigap merengkuh tubuh mungil Yujin dengan lengan kekarnya lalu ia ajak meneduh diteras rumahnya, disamping rumah kucing milik Jeno yang sangat hangat dengan selimut yang menyelimuti ketiga kucing tersebut.

“Kamu nangis?” Jeno meraih dagu Yujin dan melihat mata sembab yang kian memerah, ia lantas membuka cardigan miliknya dan langsung ia kenakan untuk sedikit memberikan rasa hangat untuk Yujin.

Bukannya menjawab, Yujin langsung menampar dirinya dihadapan Jeno lantas hal itu membuat lelaki dihadapannya terkejut. Ada apa dengan gadis ini? Pikirnya.

“Hina banget gue harus suka cowok kaya lo!” ucap Yujin, tangisnya semakin deras seperti sang hujan sudah membuat irama dengan tangisan Yujin.

“Maksud kamu apa? Siapa yang bilang kamu Hina? Itu hak kamu, Jin. Kalo kamu suka sama kakak ya boleh aja,” Jeno terlihat ingin mengatakan kalimat selanjutnya namun tertahan.

Gemercik air semakin menderas, aing malam ini cukup kencang, seperti semesta sedang memberi momen untuk dua sejoli ini.

“Iya, Yujin tau, kak. Tapi Yujin pengen kakak suka sama Yujin juga, enggak Yujin sendirian.” lirihnya, terasa sangat menyakitkan.

“Nggak bisa, Kakak udah punya yang lain. Dia perempuan yang selama 2tahun ini ada disamping kakak, kamu cuma adik kelas kakak doang, Jin. Harusnya kamu belajar buat prakerin tahun ini, bukan sibuk ngurusin perasaan aneh itu.” tegas Jeno, meyakinkan bahwa cintanya hanya untuk kekasihnya.

Kilatan diatas langit terus berderu silih bergantian seolah meminta kedua jiwa ini terus tenggelam dalam argumentasi sampah milik Yujin, dan si pengecut Jeno yang membiarkan Yujin menangis dihadapannya.

Keduanya hanya mengheningkan cipta, menikmati momen awkward yang diciptakan adik kelas Jeno. Tidak ada yang bersuara selain gemercik air hujan, obrolan kucing yang bahagia dengan keluarganya, dan deru nafas keduanya yang semakin memburu.

Langkah kaki Jeno mendekat semakin dekat ketika ia dapat melihat dengan jelas mata hazel milik Yujin memerah karenanya, cahaya yang minim sangat mendukung untuk melancarkan apa yang otak Jeno perintahkan.

Ia menurunkan kepalanya lalu dengan sekali kilatan Jeno dapat melihat jaraknya dengan Yujin yang semakin menipis, fuck gf. Yujin dapat merasakan bibir tebal milik Jeno menyentuh bibirnya, hangat.

Shit damn!

Jeno benar-benar melumat Yujin bukan hanya kecupan biasa yang ia berikan kepada kekasihnya dahulu, Jeno bahkan enggan melakukan hal itu dengan kekasihnya. Namun, kali ini Yujin mendapatkannya? Mothafucka!

“Yesh, i got it!” claps Yujin ditengah isakan.

Jeno menyeringai..

Selain mata dan hidung yang memerah, kini seluruh wajah Yujin sangat merah ditambah adrenalin tubuhnya teruji juga getaran untuk melanjutkan hal itu sangat bisa ia rasakan hanya dengan melihat wajah Jeno.

Lengan kekar itu kembali menangkup pipi chubby Yujin, “Yujin gak mau lari sendirian kan? Kita lari barengan sekarang, Kak Jeno lari didepan Yujin, ya?” ibu jari yang mengelus pipi Yujin mendadak menyentuh bibir Yujin.

“Yujin bisa disebut pelakor?!” bersamaan dengan lengan Jeno yang Yujin tepis bersama hentakkannya.

“Enggak.” ucap Jeno, membungkukan punggungnya lebih pendek.

Yujin menatap Jeno dengan tatapan yang sulit diartikan, ia lantas memegang benda kenyal miliknya itu seraya menyumpah serapahi dirinya sendiri.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


welcome ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

welcome ❤

Ahn Yujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang