Di hari itu, aku mulai mengucap sumpah. Atas nama ku juga harga nyawa dan tubuh ini, akan ku buat kalian selamat meski mengorbankan seluruh hidup ku.
Dan tanpa terduga. Hanya sebuah sumpah saja, sebuah ikatan kontrak yang muncul dari dimensi lain telah ku buat.
"Kau kah sang iblis?"
Entah dimana ini. Namun dapat ku tebak, tempat ini adalah ruang yang hanya di perbolehkan oleh orang seperti ku, bersama dengan sesosok mahluk yang ku panggil memalui sumpah tanpa sengaja.
"Maaf, nona. Tapi aku bukan iblis, hanya-"
"Yang terpenting kaulah yang akan membantuku, kan?"
"..."
Ku kira rupa iblis begitu menyeramkan. Tetapi, dihadapan ku. Seorang gadis berurai (h/c) bergradasi biru tua sepinggang. Maniknya bersinar seperti kristal namun berwana (e/c). Aku sedikit terpana akan kecantikan gadis dihadapan ku ini.
Sepertinya dia sedikit kesal karena ku sebut iblis. Tapi jika bukan iblis, lantas apa? Bukankah cara ini yang biasa digunakan untuk melakukan kontrak dengan mahluk buangan yang berasal dari neraka?
Hening sesaat, kemudian dia menghela nafas. Sebisa mungkin jangan membuat mahluk ini kesal. Jika tidak, aku yang rugi.
"Langsung intinya. Kau yang ingin mengikat kontrak dengan ku? Kau sudah siap dengan konsekuensi nya?" Tanya mahluk itu dengan wajah tersenyum.
"Aku siap. Toh, memang pada awalnya aku ini tidaklah tercatat di alur cerita. Mau aku lenyap sekali pun tidak akan ada yang sadar dan peduli" jawab ku dengan santai.
Dia tertawa. Namun hanya sementara dan setelah itu, bibirnya terukir senyum miring.
"Kita mulai saja. Tapi dengan syarat, kau belum boleh pergi dan harus memandu ku"
Alis ku bertautan. Merasa aneh dengan syarat tersebut, namun tetap ku sanggupi dan menjawab dengan anggukan.
"Baiklah. Dengan ini, kau dan aku akan terikat hingga kontrak ini selesai atau salah satu dari kita mati"
Aku baru tahu jika mahluk seperti dia bisa mati. Tunggu dulu, tadi dia bilang salah satu dari kita?
"Tapi, aku sudah mat-"
Deg!
*****
Apa kalian tahu, mengapa Tuhan menciptakan berbagai dimensi didalam satu planet?
Dahulu aku pernah memikirkan itu. Tapi sekarang, untuk bertahan hidup saja sulit, bagaimana bisa aku memikirkan pertanyaan itu?
Sungguh, aku tidak mau tahu dan tidak peduli. Namun dikala aku membuang ketidakpedulian ku, entah mengapa aku mulai mengulang pertanyaan itu kembali.
"Hei, tolong lempar bola itu!"
Aku peduli terhadap mu. Karena itu-
Buak!
"Maaf ya! Tendangan ku terlalu kuat!"
Akan ku bawa kekuatan dari dimensi lain untuk menolong mu, juga mereka. Tunggu lah aku. Aku berjanji tidak akan membiarkan lingkaran setan ini terus memutari kalian.
Sekarang aku tahu, mengapa Tuhan menciptakan berbagai dimensi namun dalam satu planet. Namun tetap saja, rasanya aneh mengetahui kenyataan ini. Benar-benar mengejutkan bahkan diluar nalar.
Ah bodoh nya aku. Hidup ku sekarang ini bahkan lebih diluar nalar. Bahkan di hari ini juga seterusnya, hidup ku tidak akan disebut normal lagi.
"Hei! Tadi itu si tokoh utama kan?"
Sekarang, didalam tubuh ini. Ada sosok lain yang memiliki kekuatan besar. Dan dia akan membantuku untuk memotong takdir kematian dan kesengsaraan mereka.
'Benar. Dialah si tokoh utama'
"Kalau begitu, buat dia menjadi teman kita! Kau tahu kan, maksud dari perkataan ku ini?"
Mendengar kata-kata itu, sudah membuat ku menjadi bersemangat.
"Tanpa disuruh pun, akan ku lakukan!"
****
Nah, akhirnya saya membuat FF tentang JJK dan yang lain.
Ngutang lagi? Iya, saya suka ngutang sampe otak panas. Buahahahahaha // ketawa setan //
Tinggalkan jejak 🌟 dan jangan lupa komen 🗿
![](https://img.wattpad.com/cover/268783076-288-k111977.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope: Save The People! ( Its game the series )
Fiksi PenggemarSaat seseorang dilanda kehampaan, putus asa, dan hendak memakai jalan pintas, yaitu meminta bantuan kepada mahluk dibenci Tuhan. Saat itulah salah satu dari kami muncul. Walau terkadang, mau tidak mau harus mengubah takdir seseorang; atau terkadang...