1 | Birthday Wish

588 34 27
                                    

Sebelumnya aku kasih warning dulu ya. Di cerita ini akan ada banyak harsh word juga konten-konten yang sifatnya agak dewasa, baik untuk bab ini dan bab-bab selanjutnya. Jadi, warning ini berlaku untuk keseluruhan isi cerita, bukan hanya bab ini saja. Maka dari itu, dimohon kebijakannya bagi yang membaca cerita ini. Terakhir, selamat membaca^^

***

Satya beneran nggak tau apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satya beneran nggak tau apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Apakah para bapak sedang pada bringas ataukah para ibu memang lagi dalam masa subur-suburnya. Yang jelas, saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan antrean pasien belum juga habis.

Tapi dipikir-pikir, nggak salah juga sih. Satya baru sadar kalau ini akhir pekan, which is satu-satunya kesempatan untuk para suami menemani istrinya check up. Dan begitulah hari Satya berjalan. Dari raungan kesedihan karena janinnya gugur hingga bapak-bapak salto kegirangan sudah puas Satya telan.

Oh, untuk yang terakhir, Satya tidak bercanda. Tadi memang sempat ada salah seorang bapak yang salto persis depan matanya. Ceritanya bapak itu bernazar, kalau istrinya hamil, dia mau salto 5 kali tanpa jeda. Siapa sangka ternyata si bapak benar-benar melakukannya saat itu juga, di ruang pemeriksaan. Ya, syukurnya, salto 5 kalinya berhasil sehingga bagian ortopedi tidak mendapat tambahan pasien dadakan hari ini.

"Pasien selanjutnya langsung dipanggil aja, Sus."

"Tapi, Dok–"

"Buruan, Sus. Saya capek."

"Baik, Dok."

Satya sedang membaca beberapa dokumen mengenai pasien sebelumnya ketika mendengar suara decitan pintu yang dibuka. Dalam hati, ia segera mengira, kali ini yang datang pasien baru hamil ataukah hamil tua karena entah mengapa sedari tadi pasien yang datang kebanyakan kasusnya di antara dua itu saja.

Tapi ketika ia mendongak, mulutnya kembali terbungkam setelah sebelumnya ia berniat untuk mengeluarkan sapaan pembukanya.

"Wah, kayaknya hari ini saya dapat kasus langka, Sus."

"Apaan?"

"Ternyata ada laki-laki yang bisa hamil."

"Brengsek lo."

Satya buru-buru menghindar ketika Jean, adiknya sekaligus tamu tak diundangnya hari ini seenaknya mengambil pulpen di atas meja lalu melemparkan tepat ke arahnya.

"Aturannya tuh di sini bapak-bapak pasti dateng sama istrinya. Jadi... di mana Roseanne?"

Sebenarnya Satya tahu pernikahan Jean dan istrinya, Roseanne, tidak benar-benar seperti pernikahan biasanya. Satya tahu Jean tidak pernah mencintai Roseanne dan mereka menikah atas dasar paksaan keluarga. Maka Satya juga tidak akan menduga kalau Jean datang ke sini untuk check up kehamilan istri bonekanya itu. Jangankan mengantar check up, disuruh tidur sekasur aja Jean ogah-ogahan. Ya, sekalipun Jean termasuk orang yang liar masalah ranjang, tapi entah mengapa lain halnya jika berhubungan dengan Roseanne.

Mess UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang