19 | E471

133 6 5
                                    

E471 adalah suatu bahan yang biasa ditambahkan dalam makanan atau biasa juga disebut dengan zat aditif. Biasanya, bahan ini berperan sebagai pengemulsi atau penstabil. Kita sering menemukannya dalam makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari seperti kue, roti, mayones, kopi, dan masih banyak lagi.

Bahan ini bisa diperoleh dari lemak nabati dan hewani. Kalau diperoleh dari bahan nabati-yang berarti berasal dari tumbuh-tumbuhan, bahan tersebut sudah bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi. Lain hal jika bahan tersebut diperoleh dari bahan hewani. Kita tidak akan tahu, bisa saja berasal dari babi, yang mana kita ketahui merupakan makanan yang haram untuk beberapa orang.

Produk minuman milik Jo-yang kita ketahui bernama Starblinks-pun mengandung bahan tersebut. Tertulis jelas kode makanan tersebut dalam komposisinya, tapi banyak orang yang salah kaprah dan asal melabeli bahwa produk tersebut mengandung babi. Padahal, belum tentu. Jo yakin, mereka sebenarnya tidak tahu dari mana asal bahan tersebut. Hanya karena seseorang menggiring berita palsu yang kontroversial, semua orang jadi belagak paham. Yah, jangankan itu, Jo pun sangsi apakah mereka tahu E471 itu apa atau tidak.

"Hoaksnya lagi diurus. Dalam proses penyebaran informasi kalo bahan yang kita pakai adalah bahan yang aman dan halal untuk dikonsumsi."

Jo mendudukkan dirinya di samping Jean yang terlihat tengah mengurut dahinya saat ini. Rambutnya berantakan, bajunya apalagi.

"Sorry. Gara-gara gue, Starblinks jadi ikutan kena," kata Jean.

"No need to. Gue juga minta maaf, gara-gara kasus ini, pikiran lo jadi tambah banyak. Liat noh kantong mata lo, udah bisa gue taro koin kayaknya," Jo mengguyon, lalu menyerahkan segelas kopi hangat dengan racikan khusus milik Jean. "Minum dulu. Biar lo tenang."

"Thanks."

Setelahnya, hening. Jo membiarkan Jean menenangkan dirinya sendiri dulu dengan segelas kopi itu.

"Jangan terlalu dibawa pikiran. Jangan biarin diri lo tenggelam dalam emosi lo sama Theo. Hadapin dengan kepala dingin. Kalo panas, makin susah kelarnya."

"Lo kelihatan kayak orang yang stoic banget sekarang. Ini masalah yang cukup besar, tapi lo nggak kelihatan panik sama sekali dari tadi."

"Ya buat apa juga? Banyak hal yang nggak bisa gue kontrol. Dengan marah-marah, itu sama aja dengan gue membuang-buang tenaga. Mending gue pake tenaganya buat mikirin solusi. Yah, berdoa aja ini berhasil buat mengklarifikasi berita palsu itu."

"Hm ... I hope so." Jean mengangguk setuju. "By the way, lo udah coba ngelacak orang yang nyebarin tweet hoaks itu?"

"Udah. Akunnya nggak jelas. Followers-nya juga bisa dihitung jari."

"Berati bener. Itu pasti orang suruhan."

"Em-hm. Gue juga berpikir demikian."

"Soal Danu itu..."

"Itu gue masih belum nemuin solusinya. Jujur, gue nggak tahu apa yang bikin Bu Suhartini-ibunya Danu-mengeluarkan statement kayak gitu. Urusannya udah kelar lama, tapi tiba-tiba dia buka lagi, bahkan dengan fakta yang berbeda."

Jean melenguh. Dalam hatinya dipenuhi umpatan pada Theo yang menyerangnya dengan begitu bertubi-tubi. "Coba lo jelasin dulu sejelas-jelasnya tentang Danu itu ke gue."

Jo menarik napas panjang, lalu akhirnya mulai bicara, "Danu itu karyawan gue dulu. Dia punya istri, istrinya juga kerja di tempat yang sama dengan dia. Singkat cerita, istrinya Danu ini hamil. Gue udah ngasih izin cuti hamil buat istrinya itu, tapi nggak di ambil."

"Hah? Kok ada orang dikasih cuti, tapi nggak diambil?"

"Reasonable. Katanya mereka butuh uang buat lahiran."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mess UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang