Sweet ~ 3

630 119 17
                                    

Dekapan tubuh Zhan membuat perasaan Bobo menghangat. Bagaimana Zhan menyebutnya sayang dan juga memperlakukannya dengan penuh kasih sayang, membuat Bobo selalu ingin berada di dekat Zhan.

Zhan mengurai pelukannya, lalu memperhatikan wajah Bobo dengan matanya yang berbinar.

"Manis," gumamnya dalam hati.

"Sedang minum susu, ya?" Bobo mengangguk sambil tersenyum menampilkan deretan giginya yang tersusun rapi. Ditambah dagu lancipnya yang sangat khas, akan semakin lancip jika Bobo tertawa.

Zhan mengusap pipi Bobo dengan lembut. Perilaku yang dilakukan oleh Zhan membuat Jung Yeo dan Wang Lulu heran.

Bobo lupa jika ada dua mahluk yang sedang membutuhkan penjelasan dengan segala sikapnya pada Zhan.

Sedangkan si paman penjual susu, hanya bisa tersenyum lega melihat pelanggannya bahagia.

"Gege mau beli susu juga?"

"Tentu saja, ayo." Zhan menggenggam telapak tangan Bobo menuju kedai.

Bobo mengarahkan langkahnya langsung ke meja counter dengan tujuan menemani Zhan memesan minumannya.

"Sore, Paman." Zhan menyapa paman penjual susu.

"Sore juga, Nak Zhan. Pesan seperti biasa atau ingin yang sama dengan---" tanya Paman penjual sambil melirik ke arah Bobo yang ternyata sedang memperhatikan wajah Zhan.

Bobo menjadi salah tingkah ketika tatapan mata Zhan bersibobrok dengan tatapan matanya. Mata sipit Bobo mengerjap dan pipi yang terlihat seputih porcelain itu tiba-tiba bersemu merah hingga ke telinga.

"Bobo minum susu rasa apa?"

"Strawberry," jawabnya pelan dan tentu saja masih merasa malu.

"Kenapa bocah ini sangat menggemaskan sekali ketika malu. Ya Tuhan, sadar Zhan dia hanya anak kecil," monolog Zhan dalam hati.

"Samakan dengan Bobo saja, Paman."

"Baiklah. Sebentar Paman siapkan dulu pesananmu."

Zhan tersadar lalu melihat ke arah meja bagian sebelah kiri. Disana tampak dua orang wanita yang sedang duduk sambil menikmati minumannya. Salah satunya tentu saja Zhan mengenalnya.

"Nyonya ... Um ...." seru Zhan lalu menatap wajah Bobo, "Kau bersama Mama?" tanya Zhan lagi.

"Astaga! Maaf aku lupa. Ayo Ge, ada Mama dan Bibi ku juga." Bobo menarik tangan Zhan menghampiri meja Jung Yeo dan Wang Lulu.

"Selamat sore Bibi," sapa Zhan dengan sopan.

Jung Yeo membalas sapaan Zhan dengan ramah. "Selamat sore, Nak. Ayo sini kita bergabung," ajaknya lalu menarik salah satu kursi di sebelahnya yang kosong.

"Terima kasih, Bibi."

Mereka berempat duduk bersama. Jung Yeo sangat menyukai Zhan sejak pertama kali bertemu. Tentu saja itu karena Zhan yang telah menolong Bobo yang tersesat dan mengantarnya pulang.

"Wah ... Wah ... Ternyata ini yang membuat Bobo menyukai susu?" seru Wang Lulu dan lagi-lagi membuat Bobo malu.

Wang Lulu sengaja menggoda Bobo kembali, "Ekhm ... Jadi, Bobo menyukai susu karena Bobo juga menyukai orangnya juga ya?"

"Huh?!" Bobo terkejut karena Bibinya sukses membuat dirinya bertambah malu.

"Ti-tidak ... Bukan begitu. Tapi ... Rasanya memang enak," jawab Bobo gugup.

Jung Yeo menaikkan sebelah alisnya, "Sungguh? Bukannya Bobo sama sekali tidak menyukai susu? Kenapa sekarang justru---"

"Tapi benar kok, Ma. Susu yang aku minum memang enak," sela Bobo dan tentu saja sukses membuat Wang Lulu terbahak-bahak mendengar alasan keponakannya yang tidak masuk akal itu.

Sweet MilkWhere stories live. Discover now