Sweet Day

687 101 31
                                    

Hari dimana pertemuan Wang Yibo dan Xiao Zhan, ternyata membawanya pada sebuah hubungan yang tidak mereka pikirkan.

Mereka keluar dari ruangan privasi milik Xiao Zhan. Gurat kebahagiaan terpancar dari wajah keduanya. Yu Bin yang baru saja melewati Xiao Zhan, mengerutkan dahinya heran.

Ditambah lagi melihat Wang Yibo yang jauh lebih ceria, membuat dirinya bertanya, "Ada apa dengan mereka berdua? Apa mereka baru saja belajar akting bersama?"

"Ekhm!" Xiao Zhan berdehem keras. Otomatis membuat Yu Bin terhenyak, dan melupakan apa yang baru saja dipikirkannya.

"Kenapa memandang kami seperti itu? Apa ada yang salah?" sahut Zhan, tanpa melepaskan pegangan tangannya dengan Wang Yibo.

Yu Bin seolah tersadar dari pingsan, matanya mengerjap tidak percaya, melihat pemandangan langka di hadapannya.

Xiao Zhan semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Yibo. Bukan tanpa alasan, karena kini Yu Bin sedang memerhatikan Yibo dengan seksama. Xiao Zhan cemburu, melihat ada orang lain yang menatap kekasihnya dengan tatapan penuh keintiman.

"Kau ... dia ....?" tunjuk Yu Bin pada Zhan dan Yibo.

"Wang Yibo? Dia ... orang yang selama ini aku tunggu. Tuhan memang baik sekali, akhirnya aku bertemu dengannya setelah bertahun-tahun," ucap Zhan senang.

"Maksudmu, dia ... Bobo-mu?" tanya Yu Bin tidak percaya.

Wang Yibo menyunggingkan senyumnya pada Yu Bin. Di sampingnya, Zhan memasang wajah sangar menatap Yu Bin.

Yu Bin paham, ia pun tidak berani lagi menatap Yibo. "Jili sudah menunggu kalian, untuk membicarakan syuting. Sebaiknya kalian temui Jili di ruangannya."

"Ge, ayo." Wang Yibo segera menarik lengan Xiao Zhan, untuk pergi menemui Jili.

Mereka berjalan bergandengan tangan, persis seperti anak sekolah yang baru saja berpacaran. Rasanya terlalu kekanakan sikap yang ditunjukkan oleh Xiao Zhan, tetapi saat ini Zhan memang ingin semua orang tahu bahwa Yibo adalah miliknya.

Padahal mereka tidak mengikrarkan apa-apa sejak berada di dalam ruangan. Hanya karena sebuah ciuman, Zhan telah mengklaim Yibo adalah miliknya.

"Ge, apa sebahagia itu bertemu denganku?" Yibo bertanya, untuk memastikan seperti apa perasaan Zhan.

Zhan menghentikan langkahnya sejenak, lalu menatap mata serupa elang itu dengan tatapan memuja. "Tidak perlu kau tanyakan lagi. Apa kau tidak merasakannya?" Zhan berkata sambil memajukan tubuhnya tepat berada di hadapan Yibo.

"Ge ... bu-bukan begitu," jawab Yibo panik lalu memundurkan tubuhnya, "Gege mau apa?" Wang Yibo panik, karena kini Zhan berusaha merapatkan diri dengan Yibo.

"Gege mau Yibo. Tapi sepertinya Yibo tidak mau, ya sudah," ucapnya lalu berpura-pura marah, mempoutkan bibirnya.

"Ge?" panggil Yibo, karena kini Zhan sudah jalan terlebih dahulu meninggalkan dirinya.

Tiba di ruangan Jili. Xiao Zhan langsung duduk di samping Jili yang sedang membaca naskah untuk serial drama yang akan segera dimulai.

"Ah, akhirnya kau datang juga." Jili menyerahkan salah satu naskah skenario untuk Zhan.

Tidak lama kemudian, Wang Yibo masuk ke dalam ruangan. Yibo terlihat canggung saat melihat Zhan. Bagaimana Yibo tidak canggung, karena Zhan sedang menatapnya dengan tatapan biasa saja, seperti tidak mengenalnya.

"Tuan Jili. Maaf, aku telat." Jili segera menyerahkan naskah untuk Yibo. Suasana di dalam ruangan menjadi hening. Masing-masing telah sibuk dengan kegiatannya. Jika Yibo dan Zhan sibuk membaca naskah skenario, Jili sedang sibuk menyusun jadwal kerjanya.

Sweet MilkWhere stories live. Discover now