Kadang ada seseorang mulai meninggalkan kebiasaan lamanya untuk mengurung rasa masalalu yang masih mengendap di ingatan. Green tea contohnya.
Sederhana memang, tapi rasa greentea selalu ada ingatan tentang seseorang, seseorang yang pernah ada dalam benak. Dia adalah seorang teman yang pernah mengisi ruang kosong ini. Aku dulu masih terlalu naif untuk paham arti sebuah perasaan.
Dia teman yang termasuk baik untuk ku dan entah kenapa duniaku selalu ingin ku bagi dengannya. Aku merasa dengannya seperti berkeliling dunia, duniaku sudah lebih dari cukup aja kalau sama dia. Rasanya seperti greentea, walau ada pahit tapi ada manis tak kala ada rasa hambar.
Bersamanya selalu buat aku percaya, tanpa ada penuh kata darinya hadirnya sudah memberikan aku warna.
Untuk pertama kali dalam hidup aku merasa mengerti arti sebuah rasa pada perasaan 'sayang'.
Rasa nyaman dan merasa aman kalau dekatnya itu aku mengerti seperti inikah menjadi seorang perempuan yang menaruh rasa sayang kepada seseorang.
Namun bahagia itu emang ada batasnya, aku sempat membayangkan jika bagaimana kalau kita berpisah karena dia akan memiliki seseorang lain nanti, kitakan cuman sebatas teman.
SEBATAS TEMAN NAMUN MERASA NYAMAN
Dulu aku merasa dia seperti rumah untukku, segala apa yang ada dipikiran, apa saja ingin aku ceritakan kepadanya. rasanya dengannya seperti aku menemukan teman untuk bercerita dan berbagi suka dan duka.
Namun berjalannya waktu itu berubah, hal apa yang seperti biasanya kini menjadi asing bahkan aku merasa tidak seleluasa itu setelah aku mulai mengungkapkan perasaanku.
Perasaan itupun akhirnya tercurah namun berakhir pengabaian bahkan rasanya tidak ada sambutan baik darinya. Waktu itu aku sangat ingat detail apa yang kamu jawab waktu itu "perasaanmu itu wajar, aku juga punya perasaan nyaman dengan kakak kontrakanku." Rasanya seperti aku ini bukan perempuan yang memiliki perasaan tapi hanya seseorang teman yang merasa nyaman dengan temannya saja. Namun tak apa, sudah konsekuensi saat itu.
Dibandingkan kopi, green tea memiliki ruang tersendiri memang. Tentang suaramu yang sangat terdengar jelas bagaimana kamu bilang 'tumben kamu pilih green tea'
Hanya sekali dalam kali ucapan tapi beberapa kali sering terngiang ingatan suaramu itu ketika mengucapkan itu. Bagi orang lain mungkin ini sederhana tapi tidak untukku. Hal kecil untuk orang lain tapi kalau sama orang ini, hal sederhana itu menjadi lebih istimewa. Entah kesan atau emang karena dia.
Aneh ..
Berjalannya waktu kini, aku mulai meninggalkan kebiasaanku untuk menyeduh atau memesan greentea.
berlebihan ? mungkin
Namun setiap kali ku mengingatnya rasanya ada rasa sendu masih mengelilingi diri ini.
Kini aku cuman berharap kamu selalu baik-baik saja walau dunia kadang emang ga baik sama kamu tapi semoga kamu selalu kuat dan baik baik saja.
Mungkin kita gabisa bercerita satu sama lain seperti dulu, namun aku selalu berdoa hal yang baik untuk mu, walau kadang mungkin terlihat aku sudah tidak peduli denganmu. Sekarang berlanjut usiapun ga semua biasa bertahan seperti sama, entah dengan mu atau lingkungan kita.
Suka atau enggak manusia akan mengalami pertemuan dan perpisahan, walau tak ada kata perpisahan namun kita satu sama lain bersikap lebih baik saling menjauh terlebih kini aku tau kamu sudah memiliki kekasih. Mungkin akan berbeda jika aku tidak mengutarakan perasaan itu mungkin aku akan sekuat tenaga akan bertahan dan mencoba tetap terlihat baik-baik saja jika kamu dengan yang lainnya seperti biasa dulu tapi ternyata aku tidak sekuat itu, akhirnya memilih tak saling berhubungan itu jalan terbaik. Perpisahanan ga selalu tentang ucapan bukan.
Entah duniaku yang kini berubah atau kini kamu juga beda. Tanpa ada komunikasi satu sama lain tanpa sadar sudah membiasakan diri ini tanpa kabarmu. Mungkin dengan begini adalah cara terbaik dan mungkin begini cara Tuhan untuk mendewasakan. Suka atau enggak hal yang berlebihan memang tidak baik.
Hidupku masih berjalan dengan seperti biasa dan membiasakan tanpa ada tentang kamu lagi.
Sama dengan greentea walau sudah habis diminum, masih ada rasa tertinggal tapi kini sudah kosong.
