Kegelapan tiba.
Saat di mana, Zex--Rovn. Kedua geng motor yang dulunya memiliki dendam membara tengah berkumpul.
Membicarakan sekumpulan geng motor yang sempat mengkhawatirkan.
Namun.
Tidak sesuai kenyataan.
"INI KITA MAU NGOMONGIN MUSUH ATAU NGE GOSIP SIH!"
Teriakan Tino membuat semua menoleh, lalu menunjuk para ketua yang tengah cengengesan.
"Bentar, lagi ada banci keluaran terbaru."
"Hooh, Ja. Mana gratis permen ting-ting, lagi."
Reza mengangguk semangat. "Terus kal—"
"Cepet omongin apa yang mau diomongin."
Dzy dan Reza menatap sinis Jupiter. "Iya Ju, iya." Keduanya berucap pasrah.
Reza berdehem pelan. "Gini--Ji gimana Ji."
Semua menghembus nafas kasar. "Elah, jadi ketua gak bener lo, Ja." Reza cekikikan atas ucapan Agom.
Seluruh mata beralih pada Dzy.
Bocin berucap, "Nih, bos gue nih. Pasti pinter." Mereka mengangguk setuju, seraya menunggu lelaki itu bersuara.
"Ajak tauran aja ayo, udah lama nih gak nonjok-nonjok. Kalo nonjok Reza disidang gue sama women."
Semua terdiam.
"BANGSAT LO BERDUA!"
"Sabar Fong, sabar." Meteor menenangkan. "Temenan sama iblis emang gini. Sulit."
Uno mendengus. "Ini beneran deh. Bang Viggo sama bang Idaho apa gak nyesel jadiin mereka ketua?"
Liam mengangguk setuju. "Pasti, sih, gak salah."
"Gak--salah katanya, Ji. Berarti salah, kan?"
Dzy mengangguk semangat. "Yoi brader. Kita emang ketua geng motor terbaik sepanjang sejarah on the ketu."
Keduanya saling melemparkan senyuman. Membuat yang lain lagi dan lagi mendesah berat.
"Udah bercandanya." Jupiter menghela. "Udah dapet informasi?"
"Gue Ju." Geo mengangkat tangan.
"Bacakan."
Geo mengangguk. Diturunkan tangannya. "354 anggota dengan pimpinan Glossu. Mahasiswa dengan dendam yang tidak diketahui alasan. Dibentuk sejak beberapa tahun yang lalu, namun tiba-tiba aktif mengakibatkan rumor bahwa mereka berdiri akibat kebencian setelah lamanya tidak mendapatkan kabar."
"Mengenai sekumpulan pembenci Dzy masih belum dipastikan, yang pasti terdapat beberapa orang yang gabung dengan alasan tersebut."
"And, so? Tindakan apa yang harus dilakukan?"
"Gue sih rencananya nyuruh Vio buat gak keluar-keluar dulu." Seluruh mata tertuju pada Dzy.
"Janganlah, tutupin aja sama Vio." Doma berujar.
"Kalian tau kan tuh anak kayak gimana? Zex musuhan sama Rovn aja dia tetep deket sama Ji yang padahal jahat sama dia." Reza tersenyum puas ketika melihat Dzy menyoroti tajam dirinya.
Benua mengangguk setuju. "Bener. Dia gak peduli mengenai musuh atau bukan. Karena pada dasarnya yang musuhan Rovn sama Zex bukan Dzy dan Vio."
"Dia gak akan mau." Jupiter berucap. "Mau bagaimana pun, dia kerja."
Seluruhnya mendesah berat. "Kemungkinan besar sih mereka bakalan ketemu, entah sadar atau enggak."
"Sam bener. Lagian kita udah berusaha buat nutupin identitas Vio, kan? Doain aja dengan itu berhasil, dia gak tau siapa cewek yang bisa mempengaruhi ketua geng motor kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brannfluer
Random[FOLLOW SEBELUM BACA!] [Belum Nemu deskripsi yang pas, gelaa~sih] Bagaimana jika kau dicintai, disayang dan dimanjakan oleh ketua geng motor beserta keseluruhan? Bukan hanya satu, melainkan dua. Yang awalnya saling menyimpan dendam, namun menjadi ke...