Dan terulang lagi, pertanyaan dalam benakku yang selalu kutanyakan kepada diriku, "bolehkah aku terus membayangkanmu, wahai sang penenang hati, Portgas D. Ace?"
•••••••••••••
Malam ini arga menetap sedikit lama karena membantuku membereskan rumah, kami pulang dari rumah sakit sore tadi, kata dokter kesehatanku sudah membaik hanya perlu memperbanyak air putih dan buah agar tidak kembali tumbang, dokter juga berpesan untuk makan tepat waktu
Arga membereskan ruang tamuku, dan aku hanya duduk melihatnya bergerak kesana kemari. "Hmm, kenapa kau tidak berpacaran dengannya saja?" Entah darimana Ace tiba-tiba duduk disampingku sembari menatap arga
Aku memanyunkan bibirku, bagaimana pria ini sangat tidak peka, "entahlah aku kan hanya mencintaimu" Bisikku tepat ditelinga Ace, Ace yang mendengar itu menjauhkan tubuhnya tiba-tiba
"Jangan bercanda, lupakan aku memangnya pria itu kurang apasih, dia tampan, dia pintar, perhatian, apalagi yang kau cari darinya? Dia sudah sesempurna itu y/n" Sahut Ace sembari menunjuk arga dari atas kepala hingga ujung kakinya
Aku membenahi posisiku, sekarang aku benar-benar menghadapkan wajahku tepat didepan wajah milik Ace, "tapi dia bukan kau". Ace terdiam mendengar jawabanku, aku hanya bingung memangnya perilaku ku sampai sekarang terlihat main²?
" Y/N sudah selesai, nah ini obatmu, dan ini minumnya, tapi sebelum itu ayo makan bubur ini dulu" Kata arga memecah keheningan antara aku dan Ace
Arga memang baik hati, wanita yang mendapatkannya kelak pasti beruntung, "hey, apakah kau tidak memiliki kekasih? aku takut kekasihmu marah jika kau bersamaku sekarang" Tanyaku, pria berkacamata itu membeku dari aktivitasnya
"Tidak, aku tidak memiliki kekasih, boleh aku mengatakan sesuatu?" Tanya arga, aku yang tengah menyendok bubur tiba-tiba berhenti karena Ace membisikkan suatu kata ditelingaku
"Dia akan mengungkapkan rasa, terimalah" Bisik Ace sesaat sebelum arga benar-benar menyatakan perasaannya
"Aku menyukaimu y/n" Kalimat yang keluar dari mulut Arga membuatku merasa aneh, kenapa pria seperti Arga malah menyukai wanita sepertiku?
Aku menaruh sendok ataupun mangkuk yang berada dipangkuanku keatas meja, "Arga, bagaimana jika wanita yang kau sukai sekarang ini adalah manusia yang berhalusinasi?" Tanyaku, Arga diam, dia mencerna yang kukatakan
"Memangnya apa yang terjadi denganmu?" Tanya Arga kemudian. Aku duduk merangkul ace, ace terlihat kaget ketika tubuhnya kutarik, pria itu hanya diam memalingkan wajah dariku
Aku menatap arga dalam, "lihat ini pria yang kusukai, pria yang kurangkul ini" Kalimat yang kuucapkan membuat Arga terdiam membeku untuk kebanyak kalinya
"Tapi disana tidak ada siapapun" Sahut Arga dengan suara memelan, pria itu gugup karena takut menyinggungku
Aku beralih mengenggam tangan Arga, "Ya, jadi bagaimana? Inilah wanita yang kau sukai, wanita yang sedikit gila" Nadaku merendah saat mengatakannya rasanya tenggorokanku serak
Arga mengulas senyumnya, "tidak ada yang aneh dari itu, y/n jika kau ingin sembuh akan kutemani ke psikiater, jika kau tidak mau tidak apa-apa, mau bagaimanapun aku tetap menyukaimu" Kalimat panjang dari Arga membuatku menangis, bukan menangis bahagia tapi ternyata aku masih memiliki seseorang disampingku selain Ace.
Ace hanya melihatku menangis, pria itu hanya diam, dia tidak tertawa, terharu ataupun bahagia, wajahnya seolah mengatakan bahwa dia akan pergi kapan saja.
Sejenak setelah aku tenang, Arga berpamitan, sedikit lucu jika aku mengatakannya tapi aku dan Arga resmi menjadi pasangan kekasih hari ini. Itu menyakitkan ketika seseorang yang kau sukai memaksamu berkencan dengan orang lain
"Kau menemukan dia y/n..." Suara Ace bergetar, terdengar sangat rendah sehingga aku nyaris tidak dapat mendengarnya
"Kau berhasil..." Sambung Ace, suaranya sedikit meninggi namun terdengar sangat serak
"Sekarang kau akan bahagia dengannya, dia bisa melindungimu..." Kali ini ditengah katanya diselingi deheman karena suaranya makin menyerak
"Selamat" Suara yang biasa kudengar ditelingaku, tidak serak ataupun rendah
Aku menghadap kearahnya, "Terima---"
"Lalu bagaimana denganku?..." Kalimatku terputus ketika Ace menanyakan itu dengan suara yang serak nada yang rendah dan bergetar seolah dia kehilangan sesuatu
Aku terdiam ketika melihat wajahnya sekarang, wajah pria itu tersenyum namun matanya mengeluarkan air mata
"Apa aku harus pulang? Tapi aku tidak ingin pulang" Ace kembali bertanya, wajahnya terangkat ketika menanyakan itu
"Kalau begitu tidak usah pulang! Jangan pulang! Aku tidak mau kau pulang" Airmataku mengalir deras ketika mengatakannya, bagaimana bisa ini sangat menyakitkan
Dan disaat itu tidak butuh waktu lama bayangan Ace mulai menghilang, dia tidak mengucapkan salam perpisahan, dia hanya mengatakan "Tapi aku lelah, jika ada kehidupan lain yang membuatku bertemu denganmu secara nyata, ahh tidak itu hanya mimpi"
Jika boleh aku akan melarangnya pulang, Ace yang menyuruhku menerima Arga, kenapa? Kenapa dia yang tiba-tiba pergi meninggalkanku sendiri? Bukankah ini tidak adil, bahkan aku tidak diijinkan memeluknya untuk terakhir kali
Sebelum aku terjatuh di lantai bisikan itu terdengar kembali
"Jangan menangis, jangan buat aku merasa bersalah, aku pulang ya, terimakasih" Pria tidak peka yang selama ini kudambakan, pria yang selalu kupikirkan, pria yang ingin kupeluk, dan pria yang membuatku memiliki luka hati.
Setelah hari itu, tidak ada Ace didalam hidupku....pria itu harusnya tau "Bahkan jika kembali di titik awal, aku tetap tidak dapat melihatmu".
Dia mati dikampung halamannya, dia hidup dalam imajinasiku, dan dia pulang tanpa berniat kembali.
Aku tidak bisa melihatmu dimanapun itu Ace, bahkan ketika aku mencoba membayangkanmu, lantas haruskah aku benar-benar melupakanmu?.
Pada akhirnya semua tentang kita hanyalah soal terpaut, aku yang tidak bisa bersamamu, kau yang tidak bisa kumiliki, dan dua hati yang tidak direstui.
"Jika ada kehidupan lain, ahh tidak mungkin"
------------
Yo🖐
Apakah endingnya menyebalkan?
Atau memuaskan?
Atau terkesan dipaksa?Horahorahora
Engga kok, endingnya ngga dipaksain, dari awal udh dibikin giniBuat pembaca
Makasih atas dukungannya
Dan maaf jika ada kesalahan entah dalam hal penulisan atau hal lainNantikan karya selanjutnya ya🏃♀️
Yodah salam dari saya
Istri sah Bapak Portgas D. Ace
Suami saya manis sekali👀
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPAUT
Fanfiction[Complete] Aku pernah berandai dapat bersentuhan denganmu, menghabiskan sisa waktuku bersamamu, namun lagi-lagi aku tertampar kenyataan bahwa kamu tidak nyata Selama ini aku terlalu menyukaimu yang bahkan tidak ada di dunia ini, namun salahkah aku j...