Mezzaluna-1

29 8 6
                                    

Happy Reading guys!

Seorang gadis berkuncir dua tengah meringkuk ketakutan di pojokan toilet. Pasalnya, ada 3 orang geng bully di hadapannya.

"Heh cupu! Kalo diajak ngomong tuh diperhatiin!" Seru seorang gadis bernama Luna yang merupakan ketua geng bully di SMA CENDRAWANA.

"Tau, gak sopan!" Ujar Ale cowok berawakan pendek dengan rambut ikal. Ale adalah sahabat Luna sejak SMP yang bertahan hingga bangku SMA.

"Jawab!"

"Lo budeg ya!" Luna menarik satu kepangan rambut cewek berkaca mata tersebut, membuat empunya terpaksa mendongak dan menatap Luna.

"Cih! Gitu aja mewek, dasar anak emak lo" Luna melepas tangannya dari rambut si cewek yang bernama Siti itu.

"A-aku lupa Lun, m-maaf s-sekali lagi" Siti kembali menunduk, tidak berani menatap mata Luna lebih lama.

"Bagus ya! Terus, lo tau gara-gara lo gua jadi di hukum sama pak Bambang?!" Luna benar-benar marah kini, akibat Siti lupa mengerjakan Pr Luna gadis itu harus di hukum membersihkan seluruh toilet.

"M-maaf Luna, a-aku janji gak akan ke ulang lagi" Siti mengusap pipi nya yang sudah basah.

"Udah lah Lun, maafin aja ntar lu suruh dia bersihin toilet kan gampang" memang Jonathan yang paling waras diantara mereka.

"Apa! Lo belain dia Jo?!" Kini Luna berganti menatap Jonathan yang tengah bersidekap dibelakangnya.

"Enggak, rugi lo marah-marah gak jelas kaya tadi. Lebih baik lo suruh dia gantiin lo bersihin toilet. Beres kan?" Ide yang bagus, pikir Luna.

"Oke, kali ini lo selamat ya! Awas aja kalo lo ulangin kesalahan yang sama lagi!" Ujar Luna penuh penekanan, telunjuknya menunjuk hidung Siti membuat gadis kutu buku itu makin merangsek ke belakang.

"I-iya Luna, makasih ya"

🌛🌛🌛

"Terimakasih pak," Seorang cowok bertubuh jakung keluar dari ruang kepala sekolah. Dia Rei, siswa pindahan dari SMA Merah Putih. Ia pindah karena kemampuan akademisnya yang sangat menonjol, hingga ia berhasil mendapat beasiswa di SMA CENDRAWANA.

Cowok itu berjalan menuju kelas 12 IPA-1 bersama seorang guru. Karena sudah jam pelajaran, koridor terlihat lengang. Jika tidak, mungkin akan banyak siswi-siswi yang memenuhi koridor untuk melihat si anak baru.

"Ini kelas kamu, silahkan masuk" Ujar bu Asri dan diangguki si anak baru.

"Terimakasih bu" usai kepergian bu Asri, cowok tersebut mengetuk pintu kelas. Sudah ada bu Gina yang tengah mengajar Fisika.

"Silahkan masuk!" Seru bu Gina, tanpa berlama-lama Cowok tersebut langsung memasuki ruang kelas.

"Permisi" ujarnya sopan.

"Silahkan perkenalkan diri kamu," ujar bu Gina tanpa basa-basi.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Reino Bagaskara. Semoga bisa berteman baik" ujar cowok berkulit pucat yang tengah berada di depan kelas. Seluruh siswa 12-IPA 1 menatap datar ke arah Rei, cogan dihadapan mereka tidak mengusik fokus mereka sama sekali. Bagaimanapun, rumus dihadapan mereka jauh lebih menarik daripada Rei.

"Baiklah, silahkan duduk di kursi pojok belakang" Begitulah pengenalan singkat Rei di kelas baru nya. Kalau kalian penasaran kenapa Rei harus repot-repot pindah, padahal dia sudah kelas 12. Rei tidak hanya mendapat beasiswa di SMA CENDRAWANA tapi juga di UNIVERSITAS CENDRAWANA.

🌛🌛🌛

Luna tengah asik berbincang dengan kedua sahabatnya ketika jam istirahat pertama. Kini mereka tengah duduk-duduk santai di kantin.

"Denger-denger ada anak baru di kelas IPA 1 cuy!" Jo melempar kulit kacang ke arah Ale, tepat terkena pelipis cowok itu.

"Ukhuk!ngaco lu ah" Ale tersedak siomay sedak yang tengah ia makan. Luna segera menyodorkan minuman cowok itu yang tinggal setengah.

Puk puk

"Ya sorry," seringai Jonathan.

"Anak beasiswa itu kan?" Kini Luna yang ikut nimbrung.

"Iya Lun, kata anak-anak si cakep tuh cowok" ujar Ale.

"Dih, sejak kapan lo suka sama cowok le?" Ujar Jo.

"Yang bilang gua suka sama cowok siapa anjing!" Kini giliran Ale menimpuk Jo.

"Kirain, lo bahas-bahas kegantengan segala sih"

"Sabi tuh" lanjut Ale antusias.

"Sabi apaan Le?" Tanya Jo

"Dasar otak kura-kura!" Ale menimpuk kepala Jo dengan kulit kacang yang baru saja ia makan.

"Maksud si Ale, bisa dijadiin bahan bully kita selanjutnya Jojon tolol!" kini Luna yang memelintir telinga Jonathan.

"Astagaa, kalian gak ada kapoknya ya" Jo bergidik menatap kedua sahabatnya bergantian.

🌛🌛🌛

"Hai, murid baru ya?!" Rei yang hendak menuju kantin tiba-tiba di hadang oleh tiga orang populer SMA CENDRAWANA. Siapa lagi jika bukan, Luna dan kawan-kawan nya.

"Iya"

"Boleh juga" Luna mengitari tubuh tinggi Rei. bahkan saking tingginya, tinggi Luna hanya sebatas bahu Rei. Padahal gadis itu bukan termasuk cewek pendek.

"Reino Bagaskara?" Luna membaca nametag yang ada di dada Rei.

"Jangan  ganggu gue" ujar Rei, lalu melenggang pergi meninggalkan Luna yang masih tercengang.

"What?! Apa dia bilang?!" Luna mengedipkan matanya berulang. Seakan ia tak mendengar ucapan Rei yang sebenarnya sangat jelas tertangkap pendengarannya.

"Dia bilang gak mau lo ganggu Lun" ucap Jo.

"Murid baru songong amat sih?!" Luna menatap punggung Rei dengan kesal.

"Mungkin dia ngiranya lo demen sama dia Lun" ucap Jo diakhiri kekehan.

"What the hell? Ngapain juga gua suka sama orang kaya dia?! Najis tau gak!" Seru Luna.

"Ntar lo suka beneran awas aja!" Goda Ale, kini Jo dan Ale tengah menertawai Luna.

"Enggak mungkin!" Sargah Luna, dengan cepat gadis itu menyusuri koridor yang Rei lewati tadi.

"Jadi, rencananya gimana?"

"Plan A" titah Luna, dan di angguki oleh Jo dan Ale.

Tbc.

Hai hai! Jangan lupa vote dan comment ya⭐⭐⭐

Love u❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mezzaluna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang