Yena baru saja selesai memasak makanan untuk Yuri. Yena memperhatikan makanan yang dia buat merasa ada yang kurang dari tampilan makanan yang di buatnya tapi apa?
"Apa gw lupa naruh sesuatu? Kok kayak ada kurang" kata Yena sembari mengamati makanan itu
Beberapa saat setelah berpikir, Yena akhirnya tau apa yang kurang yaitu sendok dan garpu. Yena nepuk jidatnya sendiri merasa bodoh karena melupakan sesuatu yang sangat penting digunakan saat akan makan
"Bisa bisanya"
Yena pergi megambil sendoknya lalu menaruhnya di atas meja bersama dengan makanan tadi. Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki seseorang yang sudah bisa Yena pastikan adalah Yuri
"Wahh...Yena kamu lagi ngapain?" Tanya Yuri penasaran
"Saya baru habis masak, nih di makan kalau ngak enak buang aja dan saya mau pergi keluar kalau udah jam 10 saya blm pulang telpon aja"
Setelah berucap seperti itu pada Yuri, Yena pergi begitu saja di ikuti Yuri yang mengantarkan Yena hingga ke depan pintu kosan. Seperti biasa Yena akan menggunakan Hoodie hitam serta masker untuk menutupi wajahnya membuat hanya matanya saja yang terlihat
"Kamu hati hati ya" kata Yuri lembut membuat Yena menolehkan kepalanya dan mengangguk
"Kalau kamu ngantuk tidur aja duluan ngak perlu nelpon saya, saya bakal balik kurang dari jam 12" ucap Yena lalu berjalan pergi meninggalkan Yuri yang masih memperhatikannya di ambang pintu
Yuri terus menatap punggung Yena yang mulai menjauh, entah kenapa rasanya dia sangat familiar dengan punggung itu juga tatapan mata itu terlihat tidak asing di mata Yuri
"Mata itu....kenapa rasanya familiar?" Bingung Yuri, lalu memilih masuk kedalam dan tak menghiraukan rasa familiar nya terhadap Yena
Yuri duduk di meja makan dan melahap makanan yang telah Yena buat untuknya, rasa takjub tak luput dari Yuri saat makanan itu masuk ke mulutnya. Yuri benar benar tak menyangka ternyata orang sedatar Yena bisa memasak makanan yang sangat enak seperti ini
"Wahh...Daebak! Gimana bisa orang yang datarnya kek triplek masakannya seenak ini? Wahh" ucap Yuri kagum lalu melahap makanannya hingga habis
Setelah selesai mencuci piring bekas makannya tadi, Yuri duduk di sofa depan TV, menyalakannya berniat untuk menonton drama favoritnya sembari menunggu jam untuk menelpon Yena tiba
"Ok siapin mental, kayaknya eps kali ini bakal nguras emosi lebih deh" ucap Yuri yakin karena sebelumnya dia telah melihat sedikit cuplikan tentang eps drama nya hari ini dan hal itu membuat emosi Yuri sedikit naik padahal hanya beberapa detik saja
Drama pun mulai, Yuri menonton drama itu dengan serius, Yuri juga sesekali terlihat marah marah dan ikut kesal dengan para tokoh yang ada
"YA! ITU BUKAN SALAH ANAK LU BODOH!!" Ucap Yuri yang tersulut emosi
Adegan yang di lihat Yuri adalah adegan di mana sekumpulan orang berada di ruangan kepala sekolah, di dalam sana ada orang tua dari di siswa yang terkena kasus
Yuri emosi karena murid baik yang bernama Seoyeon, di tuduh memasukkan racun ke dalam makanan dari murid lain yaitu Eunji dan menyebabkan Eunji koma di rumah sakit, padahal kenyataannya Eunji tidak benar-benar sekarat karena racun, dia hanya bersandiwara karena Eunji tidak menyukai Seoyeon dan menginginkan Seoyeon di keluarkan dari sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
My beloved roomate | Yenyul ✓
RomanceMencintai teman sekamar sendiri itu memang tidak salah, tapi bagaimana jika cinta tiba tiba itu menyebabkan seseorang terluka? apa itu bukan sebuah kesalahan?