Adrian yang lukanya telah pulihpun kembali pulang bersama teman-temannya,
"Adrian, kau yakin ingin berjalan pulang bersama kami?" tanya Bobi dengan khawatir.
Adrianpun menjawab,
"Mn, lagipula Ini hanya luka kecil dan sudah mendapat penanganan yang tepat. Jadi, sudah tidak sakit lagi. Kau tidak perlu khawatir, kawan.""Syukurlah kalau begitu." sahut Bobi.
Taklama setelahnya, di tengah perjalanan,Sebuah mobil mewah hitam nampak melintas di dekat mereka. Mobil itu berhenti perlahan, lalu sang pengendara keluar untuk menanyakan sebuah alamat rumah pada mereka.
"Permisi anak-anak. Saya ingin menanyakan sesuatu pada kalian. Begini, Apakah kalian tahu dimana alamat ini berada?" Tanya sang pengemudi mobil tersebut, ia memberikan secarik kertas berisikan sebuah alamat yang tak jauh dari tempat mereka berada.
Mirai pun menjawab, "Oh alamat ini, anda hanya perlu terus mengikuti jalan ini, pak. Benarkan teman-teman?"
"Iya, itu benar. Hanya berjalan beberapa meter lagi dan bapak akan menemukan alamat rumah ini." timpal Adrian, Bobi, serta Rio yang mengaggukkan kepala.
"Begitu, ya. Terimakasih ya anak-anak." sahut pengemudi itu.
"Sama-sama, pak." ujar mereka serempak.
Dari tempat Adrian dan teman-temannya berdiri, mereka dapat melihat seorang anak perempuan cantik bernama Amanda di balik mobil hitam tersebut.
Anak perempuan itu tersenyum manis dan melambaikan tangan kepada mereka.
Tak lama setelahnya, Mobil mewah hitam itu berlalu meninggalkan keempat sahabat itu.
Rio menyikut pada Adrian dan berkata, "Adrian, kamu lihat nggak? Cewek yang ada di dalam mobil itu cantik ya."
"Iya, dia cantik dan... Sepertinya seumuran sama kita." jawab Adrian.
"Pfft, ada-ada aja kalian ini. Oh iya, alamat tadi sepertinya tidak jauh dari rumah kita. Aku rasa dia akan jadi tetangga baru kita." sahut Bobi sembari tersenyum ramah.
"Kalian ini, matanya tajam sekali. Aku berharap anak perempuan itu bisa jadi teman kita." timpal Mirai yang sedari tadi diam tak bersuara.
Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing-masing, berganti baju dan bermain bersama di lapangan.
Disana, Mirai, Bobi dan Adrian bertemu kembali dengan perempuan tadi. Mereka saling memperkenalkan diri.
"Tuhkan, apa ku bilang. Dia akan jadi tetangga baru kita. Oh iya, salam kenal. Namaku Bobi." ucap Bobi menampilkan senyuman ramah khasnya.
"Namaku Adrian." tambah Adrian.
"Wah, mantap Bobi. Btw, Namaku Rio." kata Rio memperkenalkan diri.
"Namaku Mirai, salam kenal. Siapa namamu?" timpal Mirai.
"Nama saya teh Amanda. Senang bertemu dengan kalian." kata Amanda dengan logat Khas Sunda.
Setelah itupun mereka mulai bermain bersama.
"Jadi, kita akan bermain apa hari ini?" tanya Rio.
"Bagaimana kalau kita bermain lompat tali?" jawab Mirai.
"Hah, lompat tali. Kami bertigakan laki-laki, Mirai. Masa mau bermain lompat tali?" ucap Adrian.
"Apaan sih? Kamu nggak perlu ngebentak begitu dong, Adrian." sahut Mirai ketus.
"Lah, siapa yang ngebentak? Kamu aja kali yang baperan." kata Adrian.
"Eh, udah-udah. Jangan berantem. Kalian nggak malu dilihatin sama Amanda?" ujar Bobi.
"Iya, nih. Udah jangan berkelahi. Mending kita pilih permainan lain." sahut Rio.
"Main bola saja yuk." kata Adrian mengungkapkan keinginannya.
"Itukan bukan permainan untuk perempuan." jawab Mirai ketus.
"Dih, kamu kenapa sih marah-marah terus." ucap Adrian.
"Haduh, mulai deh. Kalau marahan terus... Kapan mainnya?" kata Bobi melerai mereka.
"Kumaha atuh? Kalau marahan gini, kita nanti nggak jadi main." ucap Amanda perlahan.
"Ah, sudahlah. Aku mau pulang saja. Jadi nggak mood main." ujar Mirai sambil berjalan pulang dengan wajah cemberut.
"Eh, jangan pulang dulu Mirai. Kita belum main loh." kata Rio.
"Baperan banget jadi orang. Udahlah aku juga mau pulang." kata Adrian, ikut berjalan pulang.
"Haduh, kok jadi gini ya?" kata Rio.
"Hmm... Hari ini, suasanya tegang banget. Lebih baik, kita pulang juga. Lagipula hujan juga sudah mulai turun." ucap Bobi sembari melihat ke arah langit.
Disisi lain, hujan mulai membesar, dan Adrian berlari pulang. Hingga sesuatu yang hitam menariknya
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIAN,THE HERO BOYS
AcciónMengisahkan seorang anak pengusaha kaya bernama Adrian Gareno yang akan mencegah kehancuran di masa depan. Ia yang mempunyai Starlogos, bersama kawan-kawannya akan memulai petualangan kehidupan yang sebenarnya. Karena jauh disana ada musuh besar yan...