Jaemin tengah duduk di ayunan untuk menunggu Nina datang ke taman bermain, mereka sudah berjanji untuk bertemu sore ini
"Eh apasih" gerutu Jaemin ketika matanya tiba tiba ditutup oleh kedua tangan yang terasa ringan
Jaemin menarik tangan yang menutup kedua mata nya tersebut lalu berbalik "Nina, gue kaget tau"
"Maaf hehe, Jaemin udah lama disini?"
"Belum juga, duduk" ucap Jaemin berdiri lalu menyuruh Nina untuk duduk di ayunan tersebut
"Besok lo ada acara nggak?" Tanya Jaemin mendorong pelan ayunan yang dinaiki oleh Nina
Nina menggeleng "Enggak ada kenapa?"
"Besok kerumah gue, kita main bareng?"
"Tapi-"
"Tenang aja kakak sama ortu gue besok ke kota semua, lo gak usah khawatir"
"Emang kita mau ngapain?"
"Ngerajut bareng sama kaya yang diajarin Nenek dulu, gue lupa caranya lo masih inget?"
"Masih, Jaemin mau ngerajut apa?"
"Cardigan buat lo"
"Kok buat saya?"
"Lo selalu pake gaun itu itu mulu kaya enggak punya yang lain dan juga lengannya pendek, gue takut lo kedinginan"
Nina tertawa kecil "Jaemin enggak usah khawatir sama saya, saya enggak pernah kedinginan kok disini"
"Udah besok kerumah gue aja, lo mau nggak?"
Nina lalu menatap Jaemin "Oke, besok saya kerumah kamu"
"Lo gak pernah makan ya"
"Kok ringan banget sih gue dorong dari ayunan"
"Saya harus pinter pinter ngatur uang dari ayah termasuk buat makan"
"Ayah lo pasti bangga banget sih punya anak kaya lo yang nggak pernah ngeluh"
.
.Nina mengetuk pelan jendela Jaemin, Jaemin yang memang sudah menunggunya pun segera membuka jendela nya
"Ayo" ucap Jaemin memberikan tangannya agar Nina bisa melompat masuk, meskipun tanpa bantuaanya Nina bisa saja masuk
Mereka lalu memasuki ruang jahit nenek, semua masih tersimpan rapi disana. Payet juga kain kain yang belum diolah semua tertata rapi
Jaemin menarik kursi disana lalu menyuruh Nina untuk duduk
"Dimana ya, gue lupa letak nya"
"Di lemari atas itu bukan sih Jaemin?" Ucap Nina menunjuk salah satu lemari kecil
Jaemin lalu membuka lemari tersebut memang alat rajut lengkap dengan jarum nya ada disana
"Lo suka warna apa?"
"Warna yang Jaemin suka saya suka"
"Pink mau?"
Nina mengangguk "Boleh"
Jaemin lalu mengambil benang woll berwarna pink dan memberikannya pada Nina
"Saya buat pola nya dulu ya, nanti Jaemin tinggal ikutin"
Nina lalu memegang dua jarum rajut dengan benang nya dan memulai dari pola awal
"Dari sini dimasukin kesini, habis itu diputar ulangi dua kali. Kamu paham?"
Jaemin hanya mengangguk sambil memperhatikan lalu ia mengambil ikat rambut dilaci meja Neneknya "Rambut lo ribet banget, seharusnya tadi lo kucir aja" ucap nya sambil mengucir bawah rambut Nina yang memang berantakan
"Makasih" ucap Nina tersenyum
"Mana gue terusin"
"Kamu udah paham?" Tanya Nina menatap Jaemin kebingungan
"Udah kok" Jaemin lalu merebut kedua jarum tumpul tersebut dari tangan Nina
.
"Capek banget gini doang" keluh Jaemin melepaskan rajutannya yang bahkan belum menjadi setengah pola tapi sudah menghabiskan waktu 3 jam
"Kan saya udah bilang gak gampang" ucap Rosella tertawa kecil
Jaemin tersenyum "Yuk"
"Kemana?"
"Ke ruang tengah"
Jaemin lalu menggandeng Nina menuju ruang tengah, ada vas dengan bunga krisan disana Jaemin mengambil satu tangkai lalu ia potong dan dipasangkan pada rambut Nina
"Lo cantik"
"Disini tempat yang biasanya buat ngadain pesta kalo ortu gue ada tamu, lo juga tau kan"
"Dari dulu saya paling suka tempat ini, saya berasa masuk tokoh film princess" ucap Nina tertawa kecil
"Kalo gitu, my pleasure princess?" Ucap Jaemin memberikan tangannya seolah olah berakting seperti pangeran tampan
Nina tertawa lalu memberikan tangannya "Yes young majesty"
Mereka lalu sok sokan berdansa dengan ketukan seadanya tak jarang juga malah menginjak kaki satu sama lain dan mereka malah berakhir tertawa mengejek satu sama lain
"Andaikan Nenek masih ada pasti kita kaya gini bertiga"
Nina menggeleng "Jaemin enggak boleh gitu, Nenek pasti senyum liat kita diatas"
Jaemin tersenyum kecil menatap Nina, mungkin benar ia menyukai Nina sejak hari pertama
Sejak ia melihat Nina menangis karena terjatuh didepan villa besarnya
Dan semalaman mereka tertawa bercanda bersama dilantai ruang tengah sama sama melupakan masalah satu sama lain
.
"Jaemin, heh bangun! Lo ngapain tiduran disini" ucap Jaehyun mengguncang guncang tubuh Jaemin yang tertidur pulas
Jaemin mengucek matanya lalu menyadari bahwa ia sudah ketiduran di lantai ruang tengah
Terkejut ia menoleh dan mendapati Nina sudah tidak ada disana, syukurlah batinnya. Bisa mati kutu Jaemin disangka membawa cewek asing kedalam rumah nya dan berbuat aneh aneh
"Lo ngapain tidur disini anjir, lo gak kedinginan apa"
Jaemin lalu duduk berkacak pinggang "Kedinginan sih enggak tapi badan gue berasa remuk ah"
"Ya Iyalah lo tiduran di lantai, lagian jawab pertanyaan gue dong. Lo ngapain tidur disini"
"Lagi pengen aja, mana titipan gue"
"Yaelah baru pulang bukannya ditanyain apa kek, malah nanya titipan"
"Gak lo beliin ya, ngeles mulu"
"Tuh, di paperbag ambil sendiri ah gue mau mandi"
KAMU SEDANG MEMBACA
a tree ; Jaemin
Romance[REVISI] lo bilang lo sendirian, nyatanya gue yang sendirian.