Jaemin menatap bingung semua orang yang ada didepannya, Jaehyun, orang tuanya bahkan Pak Darmin
"Nak, Nina udah enggak ada disini. Kamu gak boleh gini ya"
"Apasih ma, kemarin Nina bahkan kesini kita ngerajut bareng nih. Ini buat Nina Jaemin mau kasih" ucap Jaemin menunjukan cardigan pink yang ia buat
"Stop oke, gue udah telfon dokter Wendy kita pulang besok" Jaehyun
"Dokter Wendy lagi? Udah dibilang gue enggak gila gue gak butuh psikiater" marah Jaemin
"Lo inget ga kemarin lo ada dimana?" tanya Jaehyun
"Gue dirumah kan? Karena demam, gue tidur disini, dikamar"
Jaehyun menggeleng "Pak Darmin nemuin lo pingsan kemarin malem di pohon atas bukit, lo disana kehujanan dan gak ada seorang pun disana"
Jaemin mengerutkan dahinya
"Tetangga Pak Darmin juga bilang berhari hari lihat lo duduk dirumah Nina yang kosong, lo cuma duduk disana diem terus pulang lagi"
"Dan gue baru sadar lo selalu pulang lewat jendela"
Jaehyun lalu menyuruh Jaemin untuk duduk di kasurnya "Jaemin, Nina udah meninggal 2 tahun yang lalu"
Jaemin menatap marah kakaknya, bagaimana bisa orang yang ia temui kemarin sudah meninggal 2 tahun yang lalu
"Gue gak tau lo nemuin siapa setiap sore, tapi Nina udah meninggal. Itu kenyataanya"
"Apasih ngaco ah, orang gue setiap hari ketemu dia"
"Lo bisa baca koran ini, ini dari pak Darmin"
News (Senin 17 09 2018) seorang anak berinisial (N) telah meninggal bunuh diri di desa xxx, diduga anak tersebut mengakhiri hidupnya karena terpukul dengan berita kematian Ayahnya yang termasuk dalam penumpang pesawat RAI yang jatuh pada (kamis, 12 09 2018) di laut xxx Ibu nya (M) masih belum..
"Enggak" Jaemin panik ia segera berdiri lalu buru buru keluar kamarnya
"Lo mau kemana" tahan Jaehyun menarik lengan Jaemin
"Bukan urusan lo!" bentaknya segera pergi mengabaikan panggilan dari orang tuanya yang khawatir
.
Jaemin terdiam saat melihat rumah Nina, rumah tersebut benar benar sudah usang, catnya mengelupas dan banyak ditumbuhi jamur, bahkan semak belukar tumbuh liar dimana mana,
Jaemin yakin rumah tersebut masih bagus kemarin, Jaemin melangkahi semak belukar tetap mencoba untuk mengetuk pintu rumah Nina
Tapi rumah itu hanyalah rumah kosong yang ditinggal oleh pemiliknya
Jaemin duduk "Enggak nggak mungkin dia udah janji nggak akan ninggalin gue sendirian, gue masih ketemu dia kemarin"
Jaemin berdiri lalu berlari menuju pohon di bukit yang biasa mereka bertemu nafasnya terengah mencoba mencari Nina
Jaemin melihatnya, melihat Nina tersenyum melambai kepadanya buru buru Jaemin berlari
"Lo gak ninggalin gue kan?!" Tanya Jaemin masih berlari berusaha menuju pohon besar tersebut
Nina tersenyum "Maaf Jaemin tapi waktu itu kamu nggak ada disini"
Seketika Jaemin terhenti wajahnya sangat pucat, ia melihat mayat tergantung di pohon tersebut, dan ia yakin itu adalah Nina dengan luka lebam disekujur tubuh kurusnya
Jaemin meremat rambutnya "Lo bilang lo gak akan ninggalin gue sendiri, kenapa lo ingkar sama janji lo"
"Lo bilang lo sendirian, nyatanya gue yang sendirian. Teganya lo nemuin gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
a tree ; Jaemin
Romance[REVISI] lo bilang lo sendirian, nyatanya gue yang sendirian.