Chapter 3

129 22 28
                                    


Eel membuka kaca helm nya untuk melihat orang tersebut.

"Devan?." Tanya Aqeela bingung

"Mau ngapain?." Tanya Eel

"Aqeela pulang sama gue hari ini, gue ada perlu sama dia." Jawab Devan membuat Eel kebingungan.

"Udah sore, gak bisa besok aja?" Tanya Eel kepada Devan.

"Gak bisa Eel."

"Yauda, gue tungguin sampai urusan lo sama Aqeela selesai." Jawab Eel.

Aqeela memilih untuk diam. Aqeela bingung ada apalagi? urusan osis yang tidak selesai selesai membuat nya pusing.

"Aqeela gue ajak keluar." Jelas Devan kepada Eel.

"Mau kemana?." Tanya Eel

"Ke mall."

Aqeela dan Eel mengerutkan keningnya bingung sama perkataan Devan.

"Ada apa si Dev?." Kali ini Aqeela yang berbicara kepadanya.

"Kita harus beli bahan bahan untuk pensi hari ini Qeel." Jawab Devan.

"Besok gak bisa? gue udah ada janji sama Eel sore ini."

"Gue gak bisa. Yauda kalau malem ini gimana?." Tanya Devan kepada Aqeela.

"Oke malem ini aja, kalau sekarang gue gak bisa. Maaf Dev." Ucap Aqeela.

"Gapapa Qeel. Nanti malem gue jemput ya sekalian kita malem mingguan." Ujar Devan membuat Eel membulatkan mata nya mendengar ucapan Devan.

"Oke deh Qeel, Eel gue duluan ya." Lanjut Devan.

Devan meninggalkan parkiran tersebut. Eel masih diam tidak berkutik. Eel sangat kaget baru Devan yang berani terang terangan mengajak Aqeela jalan di hadapannya.

"Ayo Eel kita jalan sekarang aja supaya gak ke sorean." Ucap Aqeela.

Eel hanya mengangguk dan langsung memakai helm nya kembali.

Eel menyalakan mesin motor nya dan pergi meninggalkan parkiran tersebut.

Selama diperjalanan Aqeela dan Eel tidak berbicara. Aqeela memegang erat pinggang Eel supaya ia tidak jatuh.

Dari sekolah menuju rumah Eel memakan waktu selama 25 menit.

Aqeela dan Eel sampai di depan halaman rumah Eel. Aqeela bangun dari jok motor dan segera membuka helm di kepalanya. Eel mematikan mesin motor nya dan membuka helm.

Setelah Eel memarkirkan motor nya ia mengajak Aqeela untuk langsung masuk ke dalam.

"Ayo Qeel." Eel memegang pergelangan tangan Aqeela dan membawa nya masuk ke dalam rumah.

Aqeela dan Eel mengetuk pintu secara bersamaan.

"Assalamualaikum." Teriak Eel

Suara pintu terbuka kini terdengar. Aqeela berdiri tepat di depan pintu itu.

Aqeela tersenyum melihat sosok wanita paruh baya yang kini ada dihadapan nya.

"Waalaikumsalam." Ucap wanita paruh baya tersebut.

Wanita itu tersenyum kepada Aqeela.

"Bundaaa, Aqeela kangennnn." Ucap Aqeela begitu antusias. Dan yap! itu Nana, Bunda Eel.

Aqeela tidak menunggu jawaban dari Nana dan langsung memeluknya.

Nana membalas pelukan tersebut dengan sangat erat. Nana begitu menyayangi anak gadis satu ini.

CORETAN ZEESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang