Bagian dua: Cinta tak pernah bersalah, hanya saja perlu cara menjaganya

31 0 0
                                    

"Cinta tak pernah bersalah, hanya saja perlu cara untuk menjaganya agar ia tumbuh hingga berbunga dan berbuah"

Hari ini adalah hari pertamaku kena hukuman untuk bersih-bersih halaman sekolah bersama Mojo. Oiya, aku hampir lupa kalau aku ada projek cafe baca sama anak-anak komunitas literasiku. Yaaa, cukup melelahkan hari ini. Projek cafe baca memakan waktu istirahat kami. Juga, hukuman ku memakan waktu pulang sekolah. 

Heran rasanya, kenapa ada permen yupi di laci mejaku (tahu aja kalau permen yupi itu permen kesukaanku). Kata Tama, teman samping bangkuku itu adalah salam dan hadiah dari Erik teman kelas sebelah. Berdasarkan gosip yang beredar, katanya Erik suka sama aku. Tapi entahlah, aku bukan orang yang mudah jatuh cinta sama orang lain. Bukan berarti menolak, tapi belum jatuh cinta, hehe. 

Oiya, Erik itu rekan kerjaku di projek cafe baca. Katanya si, dia nggak suka baca tapi dia punya skill menggambar yang bagus. Yups, skill yang sangat dibutuhkan di projek cafe baca ini. Saat SMP pun, katanya dia mendapatkan juara 2 pembuatan video animasi tingkat nasional. Waahhh, ternyata dia keren juga! 

Aku tidak pernah merasakan sweet love seperti orang pada umumnya. Aku selalu dicampakkan oleh orang-orang yang pernah menyukaiku. Hahaha, padahal si, alasan nggak pernah pacaran itu karena nggak ada yang pernah ngajak pacaran. Memang aku single dari embrio sampai saat ini, hehe.

Saat jam KBM usai, Raka mengajakku untuk pulang bersama, karena kebetulan memang arah jalan rumah kami searah. Demi pulang bareng aku dan karena pertemanan kami sudah membaik, dia sampai rela menungguku untuk bersih-bersih halaman. Sembari menunggu menyelesaikan tugas hukuman bersih-bersih halaman, dia menyempatkan waktu untuk belajar untuk ulangan minggu depan di pelajaran yang ia sukai, biologi. Yaa, begitulah Raka, kalau dia menyukai apa pun, dia bisa gila, termasuk belajar di pelajaran favorit. 

Perjalanan pulang, Raka menanyakan tentang lukaku yang kemarin. Tak hanya itu, dia pun menanyakan gosipku dan Erik. Cukup melegakan, karena Raka yang 3 tahun lalu sudah kembali. Dia yang cerewet, hahaaa. 

Dengan spontan pun, aku menanyakan hubungan antara Raka dan Bella, adik kelas kami semasa SMP. Raka pun terdiam dan membisu, hingga ekspresinya itu membuatku bersalah. 

Pertemanan kami memang sudah lama berada di lingkaran pertemanan yang buruk. Hingga di masa-masa damai seperti ini, rasanya seperti teman dekat yang lama tidak jumpa. Saling merindukan, dan ingin menanyakan segala hal yang berkaitan dengan hidup satu sama lain di masa sekarang.

Saat kutatap wajahnya pun, spontan aku meminta maaf padanya, karena yang kutahu dia dicampakan oleh Bella. Lagi-lagi karena gosip dari teman-teman. Aku menanyakannya karena ingin memastikannya secara langsung. 

Tetapi, jawaban Raka bukanlah dicampakkan, hanya saja mereka LDR, karena Bella melanjutkan sekolahnya di luar negeri atas kehendak ayahnya.

Aku mengalihkan pembicaraan kami ke topik yang lain, karena tak ingin melihat ekspresi sedih Raka berlarut di dalam dialog ini. Yaa, tentang impianku untuk pergi ke luar negeri karena mendapatkan beasiswa. Aku juga ingin pergi ke luar negeri, Jepang, negeri sakura. Raka bilang, aku masih sama saja dengan yang dulu, ambisius. Begitu pun Raka, masih sama dengan yang dulu, inginnya mengekori aku hingga ke negeri sakura. Hahaaa.

***

Ini adalah pertama kalinya ada orang yang mengajakku untuk menjadi pacarnya. Di tingkat SMA ini, baru ada orang yang menganggapku sebagai seorang perempuan wqwq. 

Gosip makin mendesakku untuk menerima perasaan Erik. Hingga situasi ini membujukku untuk meminta pendapat Raka sebagai temanku. Karena, aku merasa kisah cintanya jauh lebih bagus dan lebih indah dari pada aku. 

Bila cinta, pilihlah jalan terbaik untuk menjaganya, begitulah pesan Raka. 

Akhirnya, aku menerima cinta Erik, karena aku tidak bisa menahan perasaanku juga tentangnya. Tak bisa menghindar darinya, karena kami satu projek di satu komunitas.

***

2 bulan yang lalu (dihitung setelah hari jadian), projek cafe baca telah selesai. Meskipun aku dan Erik pacaran, tapi interaksi kami sudah tidak intens seperti waktu ada projek cafe baca. 

***

3 bulan kemudian setelah hari jadian. Aku dicampakkan. Tepat satu minggu setelah ujian akhir tengah semester 1. Padahal, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan aku selalu menjaga cintanya dengan penuh damai. Tapi ternyata, kami tidak saling bekerja sama untuk menjaga perasaan kami. 

Tapi tak apalah, aku masih bisa bersedih. Aku masih bisa merasakan alarm hati bahwa aku masih memiliki hati. Tapi yang kuingat selama sedih adalah secukupnya. 

Semuanya belum terlambat untuk menata hati dan meningkatkan kualitas diri. Begitulah, aku mendamaikan diriku dengan keadaan. Aku mulai bergabung dengan teman-temanku lagi. Aku mulai menata targetku lagi, dan kembali menjadi orang yang ambisius.

Ini kali pertama ku tersiksa karena urusan cinta. Sehingga aku kurang fokus belajar, karena kondisi hati yang kurang baik. Dari pengalaman ini aku belajar untuk tetap berdiri tegak dan terus melangkah maju sekalipun aku dalam keadaan terpuruk, karena itulah aku harus memilih masalah yang bisa kuatasi selama itu datang dari diriku sendiri. 

***

Raka marah pada Erik saat aku menceritakan episode terakhirku dengannya. Erik bilang kalau aku adalah anak yang dingin, tahunya hanya berkelahi dengan teman, dan ada banyak alasan lainnya.

Raka selalu menyangkal apa yang Erik katakan dari ceritaku, sembari menenangkanku bahwa aku bukan orang yang seperti dikatakan Erik. Dia hanya tidak mengenalku, siapa aku yang sebenarnya. Begitulah kata teman karibku, Raka. 

***

Raka mengingatkanku akan momen dimana dia kehilangan ayahnya, saat kami masih bertetangga. Aku yang selalu menghiburnya, aku yang selalu menenangkannya saat ia mengingat ayahnya, dan aku yang selalu mendamaikan perasaannya dengan kenyataan yang terjadi. 

Begitulah kisah kecil kami, entah dari kapan kami tumbuh hingga menjadi seperti sekarang ini. 

(Gimana guys, untuk kelanjutan ceritanya? 😍)

Diary Rara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang