Bagian tiga: Perpisahan yang melukai satu sama lain

24 0 0
                                    

Seperti biasa, setiap minggu adalah tugasku untuk mengisi tulisan di mading. Kali ini, aku memilih artikel singkat bertemakan kesehatan mental. Bagiku, tema tulisan mading kali ini sangat spesial, karena ini adalah patah hati pertama kali bagiku. Sehingga aku bisa menulis artikel tentang pentingnya kesehatan mental, karena kesehatan mental juga tidak kalah penting dari kesehatan fisik. 

Gegara artikel tersebut, teman-teman angkatanku ramai membicarakan soal putusnya hubunganku dengan Erik. Memang sebelumnya sudah ku pikirkan tentang ini, karena ini adalah ideku dan Raka, hehe. Biar Erik tahu rasanya malu, karena aku yakin dia memiliki cewek lain selain aku. 

Awalnya, Raka memintaku untuk menulis puisi karena akan lebih cocok dengan perasaanku saat ini. Tetapi aku menolaknya, sehingga aku memilih untuk menulis artikel kesehatan mental yang lebih logis, karena lebih memudahkan orang lain memahami faktanya. 

Seminggu setelah terbitnya artikelku di mading beserta deretan gosip putus cintaku dengan Erik. Erik benar-benar tidak tahu malu, karena ternyata, Erik punya pacar baru. Dia adalah Angel kakak kelas kami. Cewek yang selalu menempati peringkat 3 besar di kelasnya dan memang dia cantik. Sebenarnya memang umur Erik satu tahun lebih tua dariku. Jadi, memang Erik dan Angel seumuran. Eits, walau begitu cinta tak memandang umur ya. 

Huwaaa, ternyata benar dugaanku, karena di episode-episode terakhir hubungan kami itu memang tidak baik, dari mulai komunikasi saja sudah buruk. Hingga semua menjalar dan akhirnya dia punya cewek lain selain aku. Benar-benar situasi ini sangat membuatku sedih, menangis terus-menerus, rasanya hati yang tadinya membeku, kini sudah mencair. Meskipun Erik selingkuh, tapi aku merasa aku akan sangat sulit move on darinya, karena yang selalu kuingat adalah hari bahagiaku saat bersamanya. 

Begitulah sikap Erik, untuk mengubur rasa malu. Dia malah menunjukan siapa dirinya yang sebenarnya. Dia yang selingkuh, dia yang mencampakkanku. Itu benar-benar membuatku terluka, tapi malah sebaliknya untuk Erik. Dia malah bahagia di atas lukaku.  

***

Raka berusaha menghiburku dengan berbagai cara agar aku bisa move on dan  kembali semangat dan ceria seperti biasanya. Hanya saja, aku belum bisa menemukan titik temu dimana aku bisa mengembalikan kebahagiaanku dan mendamaikan perasaanku.

Buat Raka, temannya boleh bersedih, asalkan dia tahu caranya mengembalikan kebahagiaannya.

Buat Raka, temannya boleh bersedih, asal secukupnya. Nggak boleh lebih dan nggak boleh kurang. Karena perasaan juga punya input dan output. 

Sepulang sekolah, kebetulan kami sama-sama tidak ada kegiatan. Jadi, Raka mengajakku untuk main ke rumahnya seperti dulu. Juga untuk bertemu dengan mamanya, yang sudah sangat lama tidak kutemui. 

Kami menanyakan kabar satu sama lain untuk memastikan bahwa kami sama-sama dalam kabar baik, karena dulu kami sangat dekat dan kebetulan kami bertetangga. Hanya saja, keluargaku bermasalah sehingga kami memutuskan untuk pindah rumah dan memilih rumah yang lebih kecil. Meskipun kecil, tapi itu sangat nyaman untuk kami tinggali. Sangat cukup untuk ayah, ibu, kakaku, aku dan adikku tinggali. 

Di rumah Raka, kami bertiga memasak apapun dengan semua bahan yang ada di lemari es-nya. Ada piscok, ada salad buah, ada pasta, dan ada puding. Raka memang jauh lebih pandai memasak dari pada aku, jadi kalau aku melakukan banyak hal dengannya, aku selalu merasa kurang. Rasanya dia bisa melakukan banyak hal dari pada aku. 

Semua makanan yang kami masak hari ini bukan untuk mereka, tapi itu sengaja dibuat untuk keluargaku di rumah. Katanya sebagai salam rindu untuk mantan tetangga. Tak hanya itu, mereka menambah banyak buah-buahan. Hingga keranjang sepedaku penuh dan akhirnya Raka yang membawakannya ke rumah ku, sekaligus mengantarkanku ke rumah. 

***

Di tengah perjalanan ke rumah, ban sepedaku bocor. Hingga kami harus berjalan kaki menuju bengkel terdekat. Karena cukup memakan waktu, kami sempat ngobrol banyak hal dan tetiba Raka menanyakan keadaan ayahku. Spontan aku terdiam sejenak. Diamku ini menunjukan rasa bersalah Raka, karena menanyakan tentang ayah. 

Sesampainya di rumah, akhirnya Raka melihat sendiri bagaimana keadaan ayahku sekarang. 

***

Ketika aku dan Raka kelas 6 SD, 1 bulan setelah kematian ayah Raka. Keluarga kami mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis, karena semua usaha depot air minum isi ulang ayahku gulung tikar satu per satu. Akhirnya kami memilih untuk pindah rumah ke rumah yang sekarang. 

Kini tinggalah rumah sederhana dan  warung kecil yang kami punya sebagai sumber pendapatan untuk bertahan hidup. 

Tapi itu bukan akhir dari episode cerita kami, karena saat kami memutuskan pindah rumah. Kami sekeluarga mengalami kecelakaan mobil, saat perjalanan menuju rumah baru. Hingga menyebabkan adik perempuanku, Nana meninggal dunia di umurnya yang ke-6 tahun.

Di sisi lain, kami sekeluarga dalam keadaan baik. Ayah, ibu, kak Tata, aku, dan dek Koko. Akan tetapi, kami benar-benar berat hati untuk menerima kenyataan ini.

Ayah, ibu, kak Tata, aku, dan dek Koko sama sekali tidak menceritakan kejadian ini pada keluarga Raka sebagai sahabat orang tua kami. Raka dan mamanya tidak tahu sama sekali tentang kejadian ini. Kami melakukan ini demi menjaga perasaan keluarga Raka, karena mereka sudah terlalu berat menanggung beban saat kepergian ayah Raka. 

Sejak saat itulah, pertemanan kami memburuk. Kami saling menjauh dan tanpa kabar, karena aku sempat koma dan di opname di rumah sakit selama seminggu. Sehingga komunikasi antara aku dan Raka sangat terbatas. Kami melakukan ini demi menjaga perasaan Raka dan mamanya atas kepergian ayah Raka. Tapi malah ini menjadi akar rusaknya pertemanan kami. Tidak selamanya maksud baik orang lain itu baik untuk kita sendiri. 

Sedangkan, keadaan ayah sekarang mengalami stroke, hingga ayah tak bisa berjalan seperti dulu. Itu bermula saat aku kelas 2 SMP, dimana Raka benar-benar melupakan pertemanan kami karena kehadiran Bella sebagai pacarnya. 

Diary Rara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang