Different(on going)

04. Sulit

begitu sulitnya kau mengakui , kau emang sulit dalam hal mengakui atau karena keadaan yang membuat mu sulit untuk mengakui?
                  
                                                 — bryan

"apa gak ada niatan buat lebih?" Lanjut bryan raut wajah nya terlihat lebih serius dari sebelumnya.sedikit membuat Zheva kaget "apa lu juga ngerasain apa yang gw rasain" batin Zheva.

"maksudnya apa?" Tanya zheva pada bryan. "apaan sih zheva jangan kepedean" celetuk nya dalam hati.

sedangkan bryan langsung berdecak kesal "sebenernya lu emang gak tau atau pura pura gak tau sih Zhe" ujar bryan sambil menatap lekat manik mata zheva.

"apaan sih anjir dah lah cepet balik" ujar zheva sambil mengambil tas nya lalu berdiri dan berpamitan dengan mang darma.

"dasar cewek" gumam bryan . setelah itu bryan langsung membayar semua pesanan nya dan berpamitan dengan mang darma .

"mang aku sama bryan pulang ya nanti kapan kapan kesini lagi , makasii mang" pamit zheva ramah .

"iya non , terimakasih kembali" Jawab mang darma .

"saya pulang mang" ujar bryan .

"iya den" ujar mang darma sambil mengulurkan senyum nya .

.

.

.

.

"Makasi" ujar zheva cuek , sekarang sudah ada di depan rumah zheva tidak terlalu besar dan kecil itu lah keadaan rumah zheva , tapi rumahnya sungguh nyaman , asri , sejuk , dan bersih , suasana kekeluargaan nya pun dapat dirasakan .

"sama - sama cantik , kenapa cuek gitu?" tanya bryan yang masih duduk di atas motor vespa kebanggaan nya.

"yan . . ." hening sejenak dan "gak apa apa makasi yaa , mau mampir dulu?" tanya zheva pada bryan .

"aneh , mau mau" bryan langsung bergegas dan turun dari motornya lalu masuk ke rumah zheva.

"assalamualaikum ibu" salam zheva .

"waalaikumsalam , eh nak bryan" jawab ibu nya zheva ramah bu indah nama nya , bryan pun langsung menyalami tangan bu indah.

"ya ampun nih anak gak berubah masih tetap sopan banget" ujar bu indah sambil mengusap rambut bryan.

"aih ibu mah kalau udah ketemu bryan aku di cuek in" protes zheva .

"ululu iyaa anak ibu" ujar bu indah sambil terkekeh . Lalu zheva pun menyalimi tangan ibu nya , bu indah pun mengusap rambut zheva.

"wuu ini ibu gua juga ya anjir" ujar bryan.

"enak aja siapa lu ngaku ngaku ini ibu gua ye" jawab zheva , tidak pernah bisa akur ibu nya pun sampai sangat mengerti kebiasaan bryan dan zheva ya ini bertengkar hanya karena hal kecil.

"sudah sudah kalian ini dari dulu gak berubah ribut mulu kalau ketemu , jodoh nanti"

"Amin" ujar bryan lantang.

"apaan lu ogah banget jodoh sama lu" ujar zheva dalam hati zheva tertawa miris.

"kok lu gak amin sih zhev astaga" ujar bryan sambil memperhatikan zheva.

"udah lah anying awas gua mau ke kamar" ujar zheva . "zhevaana lafiza mulutnya" ujar ibu nya sambil melotot.

"hampura bu" ujar zhevaa lalu terkekeh.

"bu , bryan ikut zhevaa yaa" izin bryan pada ibu nya zheva .

"jangan nakal , jangan macem macem" ujar ibu nya zheva tegas.

"oke siap bu , makasii" ujar bryan lalu langsung membuntuti zheva.

"dasar anak remaja , ibu gak bisa bayangin kalau kalian punya perasaan lebih dan terhalang keyakinan" ujar bu indah lalu tersenyum.

setelah di dalam kamar terjadi lah perang , perang mulut biasalah. tidak ada capek capek nya .

"ngapain lu ha ngapain ikut kesini" tanya zhevaa . zhev jangan galak galak bryan nya author ambil nih

"ayo bikin dede" ujar bryan dengan raut wajah serius lalu menutup pintu kamar zheva.

"yeu apaan sih lu" ujar zheva wajah nya sedikit panik . "anjir nih bryan kenapa sial kok gua panas dingin banget" ujar zheva dalam hati.

"ayo zhev , gua mau dede dari rahim lu" ujar bryan lagi sambil berjalan mendekat ke zheva yang sudah berdiri di samping tempat tidur .

astaga bryan dirimu kenapaa

"terhalang restu dede bayi jadi jalan keluar iya gak zhev" ujar bryan dengan raut wajah minta di banting.

bryan meresahkan sekali epribadih
kira kira dia mau ngapain nih hshs ,
lanjut part selanjutnya okee stay tune iyaa , jangan lupa vote dan komen terimakasih semua-!!😡❤️