"Ngomong ngomong... Selama pacaran kamu udah ngapain aja sama Ifa?" Ifa (Bu Marie) sambil malu malu. "S-saya belum pernah ngapa ngapain kok bu selama pacaran, walau cuma ciuman belum pernah" jawabku. "Seriusan? Kamu ga pingin gitu? Atau ga berani bilang ke ifa?" tanya Ifa (Bu Marie). "Gimana ya? Sebenrnya pengen si bu, bukan ga berani bilang, tapi ga enak, soalnya Ifa anaknya kaya lumayan polos gitu kan bu" jawabku. "Bener juga sih, yaudah sekarang cium ibu" ucap Ifa (Bu Marie) sambil memberi senyuman. "Hah? Yang bener aja bu, nanti saya bisa masuk BK gegara pelecehan terhadap guru bisa bisa" responku yang terkejut karena ucapan Bu Marie. "Hahahaha, Guru? Kamu ini sadar gak sih Bayu klo sekarang ibu ini Ifa, pacar kamu?" tanya Ifa (Bu Marie). Pikirku dalam hati iya juga ya, walau itu Bu Marie kan bentukannya ifa, mana bisa masuk BK. "Tapi bu... Gapapa nih?" tanyaku malu malu.Bu Marie tidak menjawab, dia langsung menutup mata dan mengkerucutkan bibirnya. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Bu Marie. Kucium bibir Ifa (Bu Marie), bibirnya sangat lembut. Seketika Bu Marie mengeluarkan lidahnya dan mengetuk bibirku. Tentu saja aku memberi izin bibirnya untuk masuk dan bersilat lidah dengan lidahku. Bu Marie memegang tanganku dan mengarahkannya ke bagian payudara tubuh Ifa. Aku pun langsung meremasnya, "Emhhh...." disaat itu pun Bu Marie mendesah menggunakan suara milik Ifa. Tangannya pun meraba-raba ke arah penisku yang sudah tegang dan masuk tertutup celana. "Bayu, Ibu buka resletingnya ya?" tanyanya. Aku pun hanya bisa mengangguk karena sudah sejauh ini, dan Bu Marie pun bergegas membukanya. Penisku yang sudah tegang pun keluar dari celanaku. Bu Marie langsung menyambutnya dengan memasukkan ke mulutnya. "Mhhhh, mhhh" desahku ke enakan. "Bhu, mau keluar nih". Bu Marie pun menjawab "keluarin aja" dengan suara yang tidak begitu jelas karena mulutnya yang tertutup dengan penisku. Aku pun menembakkan cairan maniku tepat ke mulut Ifa (Bu Marie). Bu Marie pun mengeluarkan penisku dari mulutnya, sambil meneteskan sisa cairan yang tidak dapat dia telan. "Cepet amat kamu bayu, langsung crot aja. Ngomong ngomong Ibu cuma bisa ngasih sejauh ini ya, ibu ga bisa ngasih kamu seks. Bukannya apa apa, kamu masih anak sekolah, siswa ibu. Ibu gamau kamu sama Ifa kenapa kenapa, ok?!" ucap Bu Marie. "Ma-maaf bu, ini pertama kalinya saya juga enak enak dengan perempuan langsung, hehe. Iya bu, saya ngerti. Terima Kasih ya Bu" jawabku. "Sama sama sayang, yaudah kamu pulang gih, keburu malem nanti" pinta bu Marie.
================================
Gimana tuh perasaannya main sama pacarnya, tapi sebenernya sama Gurunya, yang udah jelas lebih pengalaman 😂😂Minta sarannya dong kak, sebelum ganti hari/sekolah mending aku tambahin Personal POV lagi atau langsung ganti hari aja. Klo kalian mau Personal POV mau siapa?
1. Gita (Ifa)
2. Elsa (Shela)
3. Shela (Gita)
4. Bu Marie (Elsa)
# Tubuh (Jiwa) #Terima kasih buat kalian yang udah nungguin, follow, vote dan ninggalin komen buat lanjut, Love you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Social Experiment Game
FanfictionApakah kamu pernah berpikir untuk bertukar kehidupan dengan orang disekitarmu? Bagaimana jika ternyata kita bisa melakukannya? Diceritakan sebuah alat bernama "Soul Keeper". Alat adalah sebuah papan game yang dapat menukar jiwa para pemainnya.