***
— Maret, 2020.
Di tengah lalu lalang manusia serta suara bising derap langkah masuk meriuhi gendang telinga, bersahutan dengan ribuan prakata keluar dari ranum mereka. Renjani, dan jiwanya tetap bak raga tanpa nyawa. Kosong, sepi juga hanya hampa terasa.
Kini di saat orang lain ribut berlari mencari tempat berteduh, melindungi diri dari rinai hujan yang sebentar lagi akan jatuh, gadis dengan rambut sebahu itu justru menyeret kursi roda beserta tiang infus miliknya bergerak menuju pelataran rumah sakit.
Mendung, pemandangan yang pertama kali tertangkap oleh netranya. Lalu, selang berapa detik, bibir pucat Renjani menyunggingkan semburat senyum hingga mata sayu itu membentuk bulan sabit.
Tak butuh waktu lama untuk nabastala menumpahkan tirta yang sepertinya sudah tak tertampung oleh sang payoda. Mulai dari rintik kecil sampai berubah menjadi deras. Hal itu sama sekali tak luput dari pandangan Renjani.
Gadis bernama lengkap Renjani Bumi Iswari ini memang sangat menyukai hujan. Karena baginya, hujan itu adalah teman. Teman yang menyembunyikan tangis pilunya, meredam jeritan menyakitkan ketika semesta berlaku semena-mena dan tanpa belas rasa memberi banyak sayatan luka.
Renjani memejamkan mata, menikmati semilir angin menerpa wajahnya. Beberapa kali ia membuang nafas lalu kembali menghirupnya dalam-dalam. Selain bunyi rintiknya mampu menenangkan isi kepala, aroma tanah yang terkena air juga berhasil mendamaikan gelisah jiwa.
"Di sini lagi? Ngga kapok kemarin di marahin dokter?"
Pejaman mata itu terbuka secara perlahan, Renjani menoleh dan menemukan pemuda yang kini tengah berjalan ke arahnya— seorang pemuda yang entah bagaimana berhasil menyelamatkannya dari belenggu kehidupan, hingga rasanya Renjani berhutang nyawa pada lelaki yang ia panggil Arta ini.
"Kemana aja?" Renjani melayangkan tanya seraya menelisik penampilan pria yang saat ini masih berdiri di sampingnya.
Dilihatnya, pria itu mengenakan seragam putih abu lalu dilapisi jaket parasut hitam, kemudian ada sebuah kartu peserta dengan tali berwarna kuning mengalung di lehernya. Di sana, tertera jelas nama serta tanggal lahir si pemuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY COLLECTION
Historia CortaNoted: Berisi kumpulan cerita pendek di mana setiap chapternya akan memiliki tema, judul, tokoh dan alur kisah yang berbeda-beda.