LETHESIA~6

49 4 2
                                    

Shaenette keluar dari kamar Aeneas, langkahnya berhenti diruang tamu. Seorang pria duduk tenang di kursi.

"Maaf lama membuat anda menunggu tuan, saya Shaenette" Shaenette memberi sapaan kepada pria itu.

"Ah nona Shaenette, saya Ellg.. Regulus. Saya mencari teman saya Aeneas" Regulus menekuk lutut dan mencium telapak tangan Shaenette.

"Saya tidak akan memberikan Aeneas kepada anda" suara tegas penuh keberanian Shaenette membuat Regulus melongo.

"Eh kenapa ?" tanya Regulus. Shaenette mengeluarkan seringai iblis nya. Kemudian terdengar suara kekehan Shaenette.

"Tuan Regulus, anda bisa jadi adalah orang jahat yang ingin melukai Aeneas. Lagipula tempat ini terpencil dan jarang ada orang lewat disini, anda juga bisa saja menguntit kami hingga kesini" penjelasan Shaenette membuat Regulus melongo lagi.

"Wow nona, saya benar benar teman Aeneas, coba panggil dia kesini. Kalau dia tak mengenal ku maka kau boleh menghajar aku"

Shaenette memicingkan mata curiga. Saat akan memanggil Emerald, Aeneas ternyata sudah berdiri di pintu ruangan sambil memegang perutnya yang terluka. Cepat cepat Shaenette berdiri dan membantu Aeneas duduk, wajah ayu Shaenette menampakkan kepedulian pada Aeneas.

"Terimakasih atas bantuannya nona Shaenette, aku akan pergi dengan temanku ini" Aeneas berkata sambil meringis menahan sakit.

"Hey tuan, kau yakin ?luka mu itu parah loh, beristirahat sejenak disini"

"Tidak nona, aku akan pergi, sebelum itu aku alan memberimu pedang ini, jaga itu dan bawa kemana pun kau pergi" setelah itu Aeneas pergi sambil dipapah oleh Regulus. Shaenette tidak bisa mencegah Aeneas lagi, lagipula dia sudah bersama temannya.
_____________________________________

Shaenette memutuskan untuk pulang kembali ke mansion Duke Lethesia, hari sudah sore dan dia juga lapar. Tak ada perbincangan selama perjalanan pulang.

Gerbang mansion Duke terlihat jelas didepan, Shaenette menghela nafas sejenak. Pikirannya terpusat pada Aeneas dan pedangnya, ya semoga saja mereka bisa bertemu lagi.

"Nona kita sudah sampai, anda bisa turun. Saya akan menyiapkan air mandi untuk nona dulu. Semoga berkah Olympus bersama anda" Emerald pergi setelah memberi salam.

Saat turun dia sudah dihadiahi tatapan tajam orang tuanya. "Apalagi ini, aku sudah lelah" batin Shaenette.

Dia berjalan mendekat kearah orang tuanya. Saat sampai ayahnya menghadiahkan tamparan keras di pipi Shaenette.

Seluruh maid dan para pekerja memberikan tatapan kaget lalu disusul tatapan geram pada Duke. Mereka tak suka nona mereka disiksa dan dimarahi.

"DASAR ANAK KURANG AJAR. KENAPA KAU MEMBUAT NONA FELICIA TERLUKA, ANAK BOD*H, TAK BERGUNA, SEHARUSNYA KAU MATI SAJA" bentakan Duke Elrohir membuat hati Lethesia mencelos sakit. Dia menoleh kearah orang tuanya dan melihat Felicia. Ya dia adalah Felicia Merry, putri Baron Inez.

"Apa ayah dan ibu lebih percaya lady Felicia daripada aku ? Haha serius ?" Shaenette terkekeh diakhir kalimatnya. Air mata siap meluncur kapan saja tapi dia memilih untuk menahan air matanya.

"Kau berani melukai calon kakak ipar mu Shaenette ? Mungkin Elrohir benar, kau menjijikkan" sang ibu berkata sambil mengeluarkan tatapan jijik.

"KALIAN LEBIH PERCAYA PADA DIA HAH !! AKU LELAH, AKU LELAH SEPERTI INI TERUS !! GADIS INI, YA GADIS INI DIA YANG MEMBUAT KEPALA KU TERLUKA. BUKA SAJA KAIN PERBAN DI KEPALANYA. KAU MEMBUAT KU SELALU MENDERITA GADIS JAL*N*. MULAI SEKARANG AKU AKAN KELUAR DARI KELUARGA LETHESIA DAN MEMILIH MENGGUNAKAN GELAR BANGSAWAN KU SENDIRI" teriakan Shaenette membuat banyak orang terkejut dan kaget.

Emerald yang baru selesai menyiapkan air mandi untuk Shaenette pun bingung. "Apa yang terjadi barusan ? Kenapa nona menangis ?" pertanyaan itu berputar di kepalanya.

"Emerald,aku akan keluar dari keluarga ini. Jika kau ingin ikut denganku ayo kita pergi, jika kau ingin disini, tidak papa" kata Shaenette.

"Saya akan ikut anda nona" teriak lantang Emerald. Dia segera berjalan kesamping Shaenette dan mengikuti Shaenette keluar mansion Duke Lethesia.
______________________________________

"Kemana kita akan pergi nona ?" tanya Emerald.

"Duchy Amaris, mulai sekarang aku akan kembali sebagai Duchess Amaris" jawab Shaenette mantap.

"Nona bukankah pemimpin Duchy Amaris itu hanya diketahui oleh keluarga kaisar ?"

Shaenette tertawa renyah "Emerald aku adalah pemimpin Duchy Amaris, Yang Mulia kaisar yang memberikan gelar itu padaku. Aku meminta agar identitas pemimpin Duchy Amaris itu dirahasiakan"

Emerald kagum pada nona yang dilayani olehnya. Mereka berjalan dengan penuh canda tawa walau mereka keluar dari Duchy Lethesia hanya dengan membawa pedang pemberian Aeneas.

"Kau telah memilih yang terbaik anakku. Aku akan melindungi" suara itu hilang bersama dengan angin yang meniupnya.

🌸🌸🌸

Akhirnya update setelah sekian lama hiatus 😂😂 makin greget gak nih sama Felicia ? Mau tau kelanjutannya ? Kasih vote dan komen aja. See you in next chapter guys

Buat silent reader, nih buat mu :

Buat silent reader, nih buat mu :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LETHESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang