6

3K 296 2
                                    


Suara musik yang menggema memekakkan telinga.Gelas gelas tinggi berisi minuman beralkohol memenuhi meja bar.Seorang lelaki baru saja meneguk satu gelas penuh wine.Dia frustasi,dan ia rasa minum adalah satu satunya cara yang ampuh untuk berdamai saat ini.

Ia baru meminum dua gelas saja auranya sudah memancar.Buktinya sekarang,ada seorang wanita seksi yang menghampirinya.Wanita itu berpakaian mini,hingga hot pants nya saja kelihatan.

Jeno mendengus saat wanita itu tanpa permisi menduduki pahanya lalu menggesekkan kedua payudaranya yang besar ke dada bidang Jeno.

Bukannya senang,Jeno justru jijik melihat jalang itu masih betah duduk di pangkuannya.Bagi Jeno,seluruh tubuhnya ini hanya milik Jaemin seorang.Hanya Jaemin yang boleh menyentuhnya,maka dari itu ia mendorong jalang itu lalu meludah ke arahnya.

"Enyahlah dariku,jalang!!Tubuhmu itu membuatku mual."

Setelah menyumpah serapah,Jeno pun pergi dari klub tersebut menuju apartemen kekasihnya.Jalanan malam hari masih agak ramai.Jeno tentu kuat,dua gelas wine bukan suatu masalah baginya.Jadi,ia mengendara dengan selamat sampai tujuan.

Jeno mencari kunci di tempat biasa Jaemin meletakkannya.Mereka sudah terbiasa seatap berdua,jadi tak heran Jaemin memberi Jeno kunci cadangan jika ia tidak ada di apartemen.

Pintu pun terbuka,Jeno masuk dengan mata agak menyipit karena seluruh ruangan agak gelap.Ia langsung menuju kamar Jaemin.

Terlihat gundukan mungkil meringkuk di sebuah kasur sederhana,Jeno ikut berbaring di samping Jaemin yang sudah terlelap.Ia memeluk sambil mengendus leher kekasihnya.

"Eungh..J-Jeno?" perlakuan Jeno membuat Jaemin tersadar.Lelaki manis itu berusaha bangkit,namun Jeno menahannya.

"Aku lelah,Na.Biarkan seperti ini..." ucapnya lirih.

"Tapi bau mu...Kau mabuk?" tanya Jaemin dengan suara khas bangun tidurnya.

Jeno hanya menjawab dengan gumaman.Tak lama kemudian,Jaemin bangkit lalu menyalakan lampu kamar.

"Badanmu lengket,Jen.Aku akan memanaskan air sebentar agar kau mandi." ucap Jaemin sembari tersenyum.

Jeno menarik kekasihnya kembali ke pelukan.Entahlah,sekarang ia tak mau jauh jauh dari Jaemin.

"Aku merindukanmu,aku merindukanmu Na..."

Tangan Jaemin mengelus punggungnya lalu melepas pelukan.

"Kita akan bermesraan setelah kau mandi dulu,aku akan memandikanmu.Tunggulah sebentar..."

Setelah itu Jaemin pergi memanaskan air agar Jeno mandi.
Itu membuat Jeno semakin bersalah.Andai saja jika pertemuan kemarin ia tidak menyetujui perjodohan itu,hatinya tidak akan menanggung beban seberat ini.Membohongi Jaemin merupakan dosa besar baginya.

"Jen,air nya sudah panas.Ayo,buka dulu bajumu."

Jeno menurut saja saat Jaemin menuntunnya ke kamar mandi lalu membuka semua bajunya.Dengan gerakan lembut,Jaemin menuangkan sabun ke tubuhnya.Membilas dengan pelan agar Jeno tidak kedinginan.Setelah selesai,Jaemin memakaikan bajunya.Untung saja Jaemin punya hoodie kebesaran,sehingga muat di badan Jeno.

Sekarang,pasangan itu sedang bermesraan di depan tv.Jeno lupa tidak membeli makanan sebelum pulang.Jadilah mereka sekarang hanya menonton tv sambil berpelukan.

"Na,apa kau lapar?Maaf aku lupa tidak membeli makanan dulu sebelum pulang." ucap Jeno sembari mengelus lembut surai kekasihnya.

"Tidak Jen,aku tidak lapar.Justru aku minta maaf karena tidak menyediakan makanan untukmu." Jaemin mendongak lalu menatap lekat iris Jeno.

REMORSE |Nomin|  COMPLETED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang