Mirip? Kamu dan aku memang mirip tetapi bukan berarti kita berbagi nasib yang sama - Lucas
***
Seorang remaja lelaki terperangah menatap sekolahnya yang baru, menurutnya sekolahnya ini bukan seperti sekolah tetapi seperti mall karena saking luasnya.
Bahkan ia merasa sekolahnya yang baru ini fasilitasnya sangat lengkap. Ia merasa bersyukur karena bisa diterima disekolah ini walaupun mendapatkan dengan jalur beasiswa.
Karena saking kagumnya dengan sekolah barunya ia tidak menyadari ada orang didepannya lalu tanpa sengaja menabrak siswa lain.
"Eh sorry gue nggak sengaja."
Remaja tersebut sontak terdiam karena tidak sengaja menabrak siswa lain. Bahkan yang sangat membuatnya kaget karena wajah siswa itu sangat mirip dengannya.
Remaja tersebut lantas menatap bordir nama yang tertera di siswa tersebut.
Kayren Adeleon Pratama
Lantas ia terkejut sekali lagi karena nama keluarganya mirip dengannya. Tetapi ia hanya menyangkal pikiran dangkalnya tersebut sebab menurutnya tidak mungkin karena ibunya tidak pernah menceritakan bahwa ia punya saudara.
Lucas Adityaswara Pratama itu adalah namanya. Ia sering dipanggil Lucas ia merupakan anak dari keluarga pas-pasan walaupun ia dari keluarga sederhana justru ia bersyukur karena ia masih bisa makan tiga kali sehari.
Setelah siswa yang mirip dengannya pergi ia pun kemudian pergi menuju kelasnya. Ia berada dikelas unggulan yaitu kelas X IPA 1, ia berhasil mendapatkan kelas unggulan karena hasil ujian SMP tertinggi di daerahnya serta ia sering memenangkan berbagai lomba olimpiade.
Namun, saat ia merasa bangga dengan keberhasilannya di bidang akademik ia juga merasa sedih karena tidak ada yang menyemangati dan mendukungnya.
Setelah berjalan menelusuri sekolahnya ia menemukan letak kelasnya. Tapi yang dilihatnya justru dapat tatapan sinis dari teman kelasnya. Ia merasa keberadaannya dikelas ini tidak dihiraukan oleh teman sekelasnya.
Lucas melangkah ke tempat duduk dipojok kiri depan. Lucas baru saja akan mengeluarkan bukunya dari dalam tas tidak lama bel pelajaran pertama berbunyi.
Tidak lama bunyi bel berbunyi guru perempuan memasuki kelas dengan membawa kertas yang berada ditangannya. Guru tersebut berpenampilan seperti guru biasa tetapi ada yang membuat guru tersebut mencolok yaitu umur beliau yang masih berumur dua puluh lima lebih dengan wajah yang cantik.
Para siswa lelaki yang melihat guru itu terus-menerus bertanya seperti umur, nomer handphone, pasangan dan lainnya.
"Sudah mari kita lanjutkan tujuan ibu disini."
Lucas hanya bungkam karena ia terlalu malas mencampuri urusan kelas yang ia pastikan disekolahan ini ia hanya ingin belajar sungguh-sungguh dan berprestasi.
Selepas selesainya urusan struktur organisasi kelas, guru pun lantas melanjutkannya dengan memulai pembelajaran.
***
Lucas melangkahkan kakinya di kantin, tatkala ia sampai di kantin yang ia pikirkan detik ini yaitu apakah uang sakunya cukup untuk makan di kantin? Saat ini yang terbesit di pikirannya hanya bisa makan mie goreng dengan minum air putih.
Meskipun ia hanya bisa makan mie dan minum air putih, ia merasa bersyukur karena dibawahnya bahkan ada orang yang tidak bisa makan sama sekali.
Ketika Lucas membawa makanannya ia tidak sengaja menabrak orang.
"Kenapa hari ini ia seringkali menabrak orang," batin Lucas.
"Sial."
Saat Lucas menatap orang yang ditabraknya ia lantas tertegun, orang yang ia tabrak orang yang menabraknya pagi tadi.
Keyran orang yang ditabraknya tersentak, orang itu menatapnya dari atas sampai kebawah. Selepas dari keterkejutannya orang itu lantas mencubit tangan orang yang disebelah nya yang ia kira sebagai temannya.
"Anjir! Ngapain lo cubit gue bego!"
Temannya Kayren lantas menoyor kepala Kayren, yang dilihatnya kini Kayren hanya cengar-cengir melihat temannya.
"Bener kata lo babi! Anjir ini mah bukan hanya mirip! Wajahnya mirip banget anjir!" Seru Kayren sembari melotot.
Lucas kini hanya menatap perdebatan Kayren dengan temannya. Ia yang merasa tidak dipedulikan lagi sekarang lantas hendak pergi. Tetapi saat ia hendak pergi sebuah tangan menggenggamnya.
"Lo siapa dan kenapa wajah Lo mirip dengan gue?"
Lucas hanya menatap Kayren dengan tatapan yang tidak bisa diartikan lantas kemudian tersenyum berkata, "Maaf tetapi aku juga tidak tau dan namaku Lucas Adityaswara Pratama."
Kayren yang mengetahui namanya lantas tertegun sekali lagi, ia sekarang justru memberikan banyak pertanyaan seperti apakah dia punya saudara, papanya siapa dan lain-lain.
Tetapi ia hanya mengatakan kata tidak tahu. Ia juga sedang mempertanyakan hal tersebut di kepalanya. Namun justru itu membuat kepalanya pusing karena memikirkan sesuatu yang tidak pasti.
Mungkin mulai hari ini akan menjadi hari yang menyebalkan menurutnya?
***
Halo guys👋🏻
Ku kembali lagi😀
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [END] ✓
Teen FictionLucas Adityaswara Pratama remaja yang berasal dari keluarga sederhana. Lucas itu orang yang pendiam, kalem dan pintar. Saat ia berumur 15 tahun ia mendapatkan beasiswa di SMA Cipta Pratama. Kehidupan di SMA nya mulai tidak menyenangkan saat ia menju...