Bel berbunyi lebih cepat dari biasanya. Suara bangku yang berderit dan suara langkah kaki terdengar jelas dari telinga Hinata. Ia menghela nafasnya dan ikut bangkit dan berjalan keluar kelas. Ia pikir tak akan masuk sekolah lagi namun nyatanya Daichi tetap memaksanya menjalani kehidupan layaknya anak Sma biasa, namun bagi Hinata ia tidak bisa menghadapi hari harinya dengan normal.
"Hinata!!"Suara teriakan terdegar dari ujung lorong membangunkan hinata dari lamunannya
"Yamaguchi?Ada apa?"Tanya Hinata terkejut melihat Yamaguchi yang tak biasa menemuinnya di sekolah. Biasanya dia selalu menempel pada Tsukishima.
"A-anu Daichi menyuruhku untuk memberitahukan ini padamu, Nanti aka nada rapat untuk misi kau harus ikut yah" Ucap Yamaguchi sambil masih mengatur nafasnya
"Kenapa tak langsung sms saja?"Tanya Hinata heran tak biasanya dia diberitahu langsung seperti ini
"Karena ini penting, soal misi yang gagal waktu itu"Ucap Yamaguchi memelankan suaranya
"Baiklah"Singkat Hinata lalu pergi menelusuri lorong yang kini telah sepi
Ia sangat frustasi dan tak bisa tidur memikirkan malam itu,malam dimana semuanya berakhir dan dimulai. Perutnya terasa menggelegak setiap kembali membayangkan tembakan yang menembus dahinya. Ia menghela nafasnya dan mengambil sepedanya. Ia lalu mengayuh sepedanya menuju sebuah gang kecil dan memasuki bar yang ada disana. Dia menyandarkan sepedanya asal lalu mendorong pintu tua itu kasar, membuat bel diatasnya berdenting kencang.
"Selamat datang,kau pulang cepat hari ini"Ucap pria bersurai abu-abu sembari meletakka secangkir alcohol pada pria didepannya
"Aku tidak punya urusan apapun"Ucap Hinata datar sambil memutar gagang pintunya kekiri
Lift berderak kebawah dan berdentum kencang. Hinata mencium bau aneh semacam anjing?Ia keluar dari lift dan mengendus endus baunya, dan sebuah benda mendorongnya kebawah ia terpeleset dan jatuh dengan punggung terantuk tanah.
"Sebastian!jangan nakal"Teriak Yachi sambil mendatangi Hinata
"Sebastian?!"Ucap Hinata heran sambil melihat seekor anjing berjenis Shiba Inu terbaring diatas tubuhnya
"Ya,dia anjing yang kutemukan dijalan saat pulang. Aku diperbolehkan Daichi memeliharanya sampai pemiliknya kutemukan"Yachi memindahkan Sebastian dari tubuh Hinata dan meletakannya perlahan.
Hinata mengrenyit,dia punya sedikit ketidaksukaan pada anjing, yang pastinya dia membenci gonggongannya.
Yachi membantu Hinata berdiri, Ia menatap Sebasian dengan pandangan tajam berharap ia takkan pernah mengurusnya, hingga sebuah suara membuat perkataan itu tertelan sudah.
"Hinata,kalau kau senggang,maukah kau menggantikan aku mengajak Sebastian berjalan-jalan?"Tanya Yachi takut takut, ia takut Hinata akan marah karenanya.
"Rapatnya pukul berapa?"Tanya Hinata berharap waktu cepat berputar
"Pukul 5 sekarang pukul 4 satu jam saja tidak apa apa bukan?"Pinta Yachi sambil memainkan tangannya nampak gugup."Aku harus mengurus sesuatu dengan Kiyoko san,Kumohon Hinata"
Hinata hanya mengganguk dan mengulurkan tangannya meminta kalung pengikat Sebastian. Ekspresi Yachi yang takut kini berseri seri dan segera mengikatkan tali kekang pada Sebastian lalu meletakkan ujungnya pada telapak tangan Hinata. Hinata tak punya alasan menolak, dia masih punya waktu dan tak punya kegiatan jadi hanya kali ini saja. Dia meletakkan tasnya dilantai dan memakai tudung Hoodienya dan berjalan keluar gang. Sekarang baru pukul 4 tidak apa hanya berjalan-jalan sedikit.
Kini langit telah berubah menjadi kemerahan, ia harusnya sudah kembali namun Sebastian menggonggong keras menarik tali kekangnya memberontak pada Hinata yang berkutat. Hingga akhirnya tali itu tertarik lepas,Anjing berwarna cokelat kemerahan itu berlari kencang menjauh. Hinata mengumpat dan segera mengejar Sebastian, dering ponsel membuatnya semakin gusar. Karena rapatnya akan dimulai, Namun ia mengabaikannya daripada harus mengurus Yachi yang mengamuk nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HINATA REVENGE'
FanfictionHinata yang pulang terlambat mendapati adiknya yang telah bersimbah darah dan ibunya yang sekarat. Pelakunya adalah seorang Pria yang memiliki tato kucing dilehernya. Hinata pun mengamuk dan menyerang Pria itu namun ia terkena peluru dan hampir mat...