Hall #03 || Temannya Teman

51 20 12
                                    

Danu yang sedang rebahan di kursi ruang tamu, merasa ada yang aneh dengan sikap Mada yang sedari tadi hanya diam sejak sepulangnya dia dari rumahnya sendiri.

Mada yang sedang mencuci piring itu, pandangannya terlihat kosong seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu yang sangat rumit di kepalanya.

Danu tau betul kalau Mada yang ia kenal tidak pernah seperti ini. Ia menghampiri Mada dan menempelkan telapak tangannya ke dahi Mada.

"Nggak panas."

Mada tidak menghiraukan Danu dan masih mencuci piring-piring itu.

"Sabisanya, ngelamun sambil nyuci piring. Eh... Apa nyuci piring sambil ngelamun, ya? Bodo ah, mending nonton Nanno!"

Danu kembali merebahkan tubuhnya di kursi ruang tamu dan membuka ponselnya lalu menonton serial netflix yang belum selesai ia tamatkan.

Rumah kembali sepi. Tidak ada suara apapun selain suara air dari wastafel dan juga suara ponsel Danu yang tidak terlalu keras. Danu yang terlalu fokus menonton itu tidak sadar kalau Mada sudah selesai mencuci piring dan sekarang sedang duduk di kursi yang tak jauh darinya.

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

"Anjir, ketawanya serem," komentar Danu.

Tidak lama kemudian, entah karena apa, Mada yang tadi melamun, tiba-tiba tertawa seperti gadis yang Danu lihat di serial tadi.

Sambil tertawa, Mada meracau sendiri. "Kenapa nggak kepikiran dari dulu, sih!"

Danu yang merasa kaget langsung menatap nanar wajah teman yang lebih muda darinya itu, sembari membatin, "Kerasukan Nanno."

Tawa Mada tidak berhenti, tapi malah semakin keras dan membuat Danu yang mendengarnya merasa kesal.

Tidak lama, Jojo datang dari arah pintu. Nafasnya terengah-engah seperti orang yang baru saja lari. "Sialan... Gue kira tadi... ketawanya maling yang mau nyuri barang di rumah," katanya. Ia lantas duduk di kursi yang sama dengan Mada.

"Lari dari mana, lo?" tanya Danu sembari menyodorkan segelas air putih pada Jojo. Tadi Danu inisiatif ke dapur ngambil air buat Jojo yang ngos-ngosan.

"Dari pager."

Mada tertawa lantas menyahut, "Dari pager aja sampe ngos-ngosan gini. Faktor u kali, ya?"

Merasa kesal, Jojo mengambil buku teka teki silang milik Tian yang ada di kolong meja lantas menggeplakan buku tipis itu ke kepala Mada.

Mada memegangi kepalanya, padahal yang tadi itu sama sekali tidak sakit. "Untung nggak amnesia."

"MANA ADA ORANG DIGEPLAK PAKE BUKU TTS JADI AMNESIA?" teriak Danu yang dari tadi kesal dengan tingkah Mada.

Mada cengengesan, ia senang karena berhasil membuat dua teman yang lebih tua darinya itu kesal dengan dia.

"Lo daripada bikin kesel kita, mending jemput anak-anak deh," sungut Danu.

"Emang dah balik? Baru jam sepuluh loh, ini."

"Kan hari pertama masuk," sahut Jojo singkat.

Mada berdeham, sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan pergi mengambil kunci mobilnya yang ia letakkan di nakas samping tempat tidurnya.

"Dan."

Danu menoleh ke arah Jojo begitu mendengar nama disebut oleh Jojo.

"Hp lo geter, tuh," kata Jojo singkat.

Danu mendengus sambil mengangkat panggilan video itu. "Apa?"

"Salam dulu, bang," sahut orang yang menelepon Danu.

Rumah Satu Semester || Ywy3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang