3. Marwah

388 61 9
                                    

I hate to be a beggar, tapi boleh aku minta vote dan komen kalian? Semangat update ku tergantung dari itu soalnya.


















"Okay, guys, stop senyum-senyum, karena hari ini kita kedatangan guest star yang oke banget. Guess who? The clues are.... cantik, good attitude,smart, dan saking pinternya sampe dapet julukan Maudy Ayunda kedua...."

"Jonas, gak usah berlebihan!"

"Hahaha,dia marah, guys! Oke, langsung aja! Halo, Kak Marwah Revian!"

Marwah melambai ke arah kamera. "Halo semuanya! Gue numpang pansos disini sebentar,ya!"

"What? Yang ada gue kali yang pansos dengan ngundang lo kesini, kak!" Laki-laki pemilik kanal Youtube Jonas's Communication Center itu ketawa. "Jadi guys, seperti biasa, kali ini gue akan bawain konten Weekly Recommendation buat nemenin weekend kalian. Kemaren-kemaren kita udah bahas rekomendasi lagu lawas, film, dan sekarang, dengan ngundang kak Marwah Revian, kita akan bahas apa nih,kak?"

"Lah kok nanya gue? Kan lo yang ngundang?" Canda Marwah, "Sesuai request Jonas, sekarang kita bakalan bahas novel-novel luar yang highly recommended. Any bookworm here?"

"Bukan ada lagi, banyak! Komen gue sampe jebol karena banyak yang minta bahas novel fiksi terjemahan." Jonas berdecak. "Nih ya guys! Daripada kalian dengerin gue ngomong ngelantur soal novel, gue datengin ahlinya aja sekalian! Kak Marwah, this stage is yours!"

"Thank you!" Marwah senyum ketika Jonas mengatur kamera supaya lebih banyak menyorot ke Marwah, "Sebelumnya gue mau minta maaf dulu nih sama Jonas, karena jujur aja gue bingung banget sama permintaan dia untuk rekomendasiin satu buku. Karena, hoi, buku yang gue baca seru-seru semua!"

"Yep! Dan tau gak,sih? Saking bingungnya kak Marwah, dia bawa novel segini," Jonas mengangkat tiga  tumpuk novel bawaan Marwah, "Padahal gue cuma minta satu!"

"Gimana, ya? Buku di kamar gue nyaris lima ratus dan lo nyuruh gue pilih satu?"

"Hell, lima ratus? Itu kamar apa Gramedia?"

"Dih, gak percayaan," Marwah berseru sembari ambil tumpukan novel tersebut. "Gue review tiga-tiganya boleh,gak? Nanti kalo kepanjangan lo potong-potong aja deh gapapa, gue gatel pengen cerita soalnya."

Jonas berpikir sebentar, lalu berkesimpulan kalau gak ada ruginya juga ngebahas tiga buku. Jonas ngendikkin bahunya, "Go on."

"Yeay! Thank you Jonas!" Marwah nunjukkin satu-persatu novel ke arah kamera, "Yang pertama adalah The Chemist karangan Stephenie Meyer. Ceritanya tentang seorang cewek ahli kimia yang dikasih tau seseorang kalau dia diincar sama pembunuh, tapi pembunuh yang dimaksud itu kelihatan sangat normal dan kehidupannya gak ada kriminal-kriminalnya sama sekali. Ternyata, si suspek pembunuh ini punya kakak kembar yang adalah....duh, apa ya, lupa? Kalo gak salah mantan agen CIA. Dan si kakak kembarnya ini akhirnya datang buat ngebunuh si ahli kimia karena dikiranya si ahli kimia ini mau bahayain adeknya. Of course di akhirnya bakal ada love line. Kalo lo baca ini, berasa lagi nonton film action!

The Revians (Red Velvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang