7. Jihan

241 48 6
                                    

Yah, Joynya dating. Ceritanya Joy dilanjut jangan nih???




































Lanjut aja lah ya. Yang dating kan Joy, bukan Jihan. Heheheheheheheheheheheheheh


































Salah satu mimpi terburuk para koas dari FK USM, sekarang sedang melanda Jihan. Apa itu? Masuk bagian Ilmu Saraf.

Ilmu Saraf itu, berdasarkan survei para senior koas FK USM, masuk TOP 5 neraka dunia. Udah mah materinya yang ngejlimet gak ketulungan, dokter konsulennya terkenal amat sangat perfeksionis dan suka banget bagi-bagi ilmu (jadi bimbingannya lama), tugasnya bejibun, dan setiap hari harus sampe rumah sakit paling lambat jam enam pagi.

Udah gitu, yang paling fenomenal dari bagian ini adalah jadwal jaga malamnya yang gak manusiawi. Satu kali rombongan cuma terdiri dari enam orang. Dan setiap harinya, diharuskan ada dua koas yang jaga malam. Itu berarti, dalam seminggu, satu orang bisa tiga sampai empat kali jaga malam.

Dan yang gak jaga malam pun bukan berarti bisa istirahat. Big no.  Karena seringkali, para koas harus nungguin konsulen sampai dateng visite pasien, baru boleh pulang. Jam berapa konsulen dateng? Suka-suka mereka. Biasanya sih jam 9 malem.

Apa itu matahari? Apa itu kamar kos? Koas Saraf udah lupa, gak pernah ketemu soalnya.

Emang sih, masa belajarnya pendek, cuma 4 minggu. Tapi, secepet-cepetnya waktu, kalo waktu ngejalaninnya gak nikmatin, pasti bakal berat, kan?

Nah, itulah yang terjadi sama Jihan. Dia syok berat waktu dapatin namanya muncul di bagian koas Saraf, dan masih denial sampai detik ini, H- beberapa jam sebelum dia resmi jadi koas Saraf. 

Jihan itu sadar diri kalau otaknya pas-pasan, masuk FK jalur kebetulan keterima, udah gitu dianya males belajar juga. Ditambah dengan cerita-cerita horor tentang bagian Saraf, makin kesugestilah Jihan. Saraf tinggal besok, tapi sepanjang malam bukannya nimbrung belajar sama yang lain, Jihan malah sibuk mikir gimana caranya mundur.

"Han, jangan bengong mulu. Ayo belajar!"Jihan kaget waktu bahunya ditepuk. Dia noleh, dan pelakunya adalah Ririn, temen seperjuangan hernya dari zaman di kampus.

Karena sama-sama tau kalau saraf susah, jadi para calon koas saraf janjian untuk belajar bareng malam ini di rumah Ririn. Tapi, Jihan gak bisa fokus. Dia terlalu tegang mikirin hari esok yang kayaknya berat banget.

"Gue kayaknya gak sanggup deh, Rin." Jihan ngomong setengah sadar.

"Yaelah Han, sanggup-sanggupin lah! Lo jangan mundur, temenin gue dibego-begoin konsulen!" Ririn optimis sekaligus pasrah. Gimana lagi? Sesusah-susahnya, tetep harus dilewatin, kan? Kalau mundur, itu cuma nunda masalah.

Tapi, Jihan kayaknya lagi gak bisa nerima konsep itu. Mukanya masih tegang.

"Apa, sih, yang lo khawatirin? Kan ada gue."

Jihan ngedengus denger suara itu. "Ya lo kan, buku berjalan, Dhika. Gak apple to apple lo mah!"

Iya. Secara takdir, Dhika juga masuk ke Saraf di periode yang sama kayak Jihan. "Ya maksudnya, kan ada gue yang bisa bantuin lo."

"Tuh, dengerin suami pertamalo ngomong." Ririn ngegodain.Siapa suami kedua? Tentu saja Jem. Itu inside jokes di angkatan mereka karena JemJiDhik bertigaan mulu kayak upin-ipin.

(Jem yang lagi di kota lain tiba-tiba bulu kuduknya berdiri.)

"Lagian lo gak sebego itu elah." Dhika kesel. Jihan nih, kalau soal penampilan sama public speaking, pedenya selangit. Tapi begitu dihadapin sama materi, langsung overthinking, panic attack, mau mati. Padahal sebenernya dia bisa kalo tenang.

The Revians (Red Velvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang